Hari Sumpah Pemuda 2020 akan semakin bagus kalau dirayakan dengan puisi. Sebab, karya sastra tersebut menjadi saksi bisu perjuangan para pemuda di zaman penjajahan.
Sebut saja Chairil Anwar, Wiji Thukul, dan lain sebagainya. Mereka adalah pemuda yang menggunakan puisi sebagai alat memperjuangkan kemerdekaan dan demokrasi bagi Indonesia. Maka tak ada salahnya kita pakai puisi sebagai sarana memperingati Hari Sumpah Pemuda.
Indonesia, Rumah Kami
Tak ada yang lebih indah,
dari kepak sayapmu.
Tak ada yang lebih gagah,
dari tegap dadamu.
Bagiku, garuda adalah simbol patriot,
Dan, kami adalah putra-putrimu.
Ibu pertiwi yang tengah dilanda gundah gulana,
karya kami akan menggema mengobati.
Tak harus menjadi setinggi langit,
karena kami berada di angkasa,
Tak harus pergi ke negeri orang,
karena Indonesia rumah kami.
Pertarungan Zaman
Kami, pemuda-pemudi Indonesia,
tengah bertarung bersama zaman.
Mempertahankan demokrasi dan keadilan,
mencari makna dari kemerdekaan.
Kami, pemuda-pemudi Indonesia,
menangis darah demi persatuan.
Berbenturan dengan segala rintang,
Bergelut dengan rintih kemiskinan.
Kami, pemuda-pemudi Indonesia,
masih bertarung dengan zaman.
Dihujani beban-beban ketidakadilan,
berjuang demi generasi yang akan datang.
Hujan Bulan Oktober
28 Oktober ini,
tak ada yang lebih dingin dari hujan.
Seperti air mata garuda,
yang menangis melihat kecemasan.
Oktober bersedih menyambut kenangan,
duka dan perjuangan melebur dalam satu.
Kami yang hidup masih menunggu,
kebangkitan juang yang tak kunjung membakar.
Hujan bulan Oktober,
seakan menjadi tanda,
Sumpah pemuda dibasahi luka,
dicuci kepentingan.
Sumber : https://cianjurtoday.com/kumpulan-puisi-spesial-hari-sumpah-pemuda-2020/