LEBONG, Beo.co.id – Belum terdengarnya kabar untuk melakukan tolak politik uang (money politik) dari empat pasangan calon kepala daerah Kabupten Lebong, provinsi Bengkulu yang selalu menjadi bumbu perusak pesta demokrasi.
Masih tinggi respon negatif ditengah masyarakat awam di Bumi Swarang Patang Stumang, politik uang menjadi tungguan masyarakat sebagai ajang perebutan kekuasaan yang akan dipimpin lima tahun kedepan. Hingga lumpuhkan syaraf birokrasi – demokrasi dan memutuskan aspirasi masyarakat terhadap pemerintah yang akan dijalani.
Menurut Indra Gunawan, SH, money politic itu, merusak tatanan demokrasi, sehingga menimbulkan sistem negeri Tirani dan bisa membentuk (KB) Keluarga Berkuasa dan kerabat-kerabatnya.
“Jika politik uang itu terus terjadi berulang – ulang, daerah tersebut sulit untuk maju, baik SDM, ekonomi, sosial politik dan budayanya,” ujar Indra Gunawan praktisi hukum, Minggu pagi, (1/11/2020).
Lanjutnya, dia menghimbau dan mendorong kepada masyarakat kabupaten Lebong, untuk jangan mudah terbujuk rayu oleh money politic. Karena masyarakat dipastikan yang akan menjadi korban dalam penyelenggaraan pemerintah dan juga sistem pemerintahannya, serta jual jabatan.
“Kita meminta, Kepolisian, Kejaksaan, KPU, Bawaslu Kabupaten Lebong, tokoh masyarakat, ulama untuk membuat pakta integritas tolak politik uang kepada empat paslon Bupati dan Wakil Bupati,” imbuhnya secara singkat kepada media ini.
Perwarta : Sbong Keme