
Alhamdulillah, masih ada 2 orang warga Desa Sungai Batu Gantih, & Sungai Batu Gantih Hilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi berqurban pada hari Raya Qurban (Idul Adha, 1446 H (2025-M). Ditengah menurunnya perekonomian masyarakat setempat yang selama ini menghandalkan dari hasil jual beli dan transaksi Casiavera (kayu manis), kenapa begitu minim, berikut petikannya.
Kepala Desa Sungai Batu Gantih, Suardesi dihubungi Sabtu, sekitar pkl 11.55 WIB (7 Juni 2025), menjawab pertanyaan seputar jumlah Qurban di Desa Sungai Batu Gantih dan Sungai Batu Gantih Hilir, Alhamdulillah ada 2 (dua) orang, keduanya Sapi, Sungai Gantih 1 ekor dan Sungai Batu Gantih Hilir 1 ekor, jumlahnya 2 ekor, Alhamdulillah masih bisa berbagi walaupun sedikit, ujarnya.
Suardesi memperkirakan minimnya jumlah masyarakat melakukan Qurban, pada hari Raya Qurban (Idul Adha) kali ini diduga erat kaitannya dengan menurunnya nilai jual Kayu Manis (Kulit manis) dalam bahasa Kerinci. Sedangkan masyarakat Desa Sungai Batu Gantih dan Sungai Batu Gantih Hilir selama ini sangat tergantung dengan perekonomian pada Kayu Manis, diluar usaha lainnya Sawah fungsional jumlahnya sedikit, Kopi juga sedikit hanya Kayu Manis handalan masyarakat yang harganya saat ini tengah menurun *murah), paparnya.
Ketika ditanyakan apakah ada pengaruhnya, akibat dari masyarakat tertipu dengan permainan “HFL” yang merugikan ratusan juta, bahkan miliran termasuk di Desa Sungai Batu Gantih?
Menurut Suardesi, tidak ada pengaruhnya. Yang jelas besarnya pengaruh karena merosotnya harga Kayu Manis, (Murah) paparnya sambil tersenyum?.
Sedangkan jumlah penduduk dalam hitungan kk, Sungai Batu Gantih sekitar 433 (KK), Sungai Batu Gantih Hilir sekitar 350 kk, bayangkan sekitar 783 kepala keluarga (kk), yang kesulitan ekonomi saat ini.
Kedepannya, kita lakukan secara angsuran untuk mendapatkan 10 ekor Sapi Qurban, dengan cara berkelompok. Setiap kelompoknya bisa melakukan setoran Rp50 ribu/ minggu, perorang, kali 12 bulan (1tahun) bisa terkumpul uang Rp2.400.000/ pemberi Qurban. Ini akan di koordinir dengan baik, melalui pengrus salah satu Pesantren, setempat ujarnya.
Kita akan bentuk tim yang sulit, kompak dan jujur berada dalam satu manajemen, paparnya.
Namun agak jauh berbeda dengan pendapat Almi Zukri, seorang tenaga pendidik, saat dihubungi Sabtu (7 /6 / 2025), katanya tengah berada di Kebun (Ladangnya), seraya memperlihatkan kondisi kebunnya lewat Sambungan Video Whatsaapwebnya.
Almi, menjawab pertanyaan seputar minimnya jumlah masyarakat berqurban, memang ada pengaruh dari menurunnya skalasi perekonomian masyarakat saat ini, karena rendah (murahnya) harga Kayu Manis, ujarnya.
Ketika ditanyakan apakah ada kemungkinan dari penipuan yang dilakukan mengatas namakan “WFL” ?
Menurut dia kemungkinannya ada, karena mereka sudah kita ingatkan, namun masyarakat menolak, “alasan mereka ini uang kami, yang untung dan rugi kami juga, bukan uang bapak dan ibu, untuk apa melarang kami, jelas Almi memaparkan kembali keterangan dari peserta WFL, pada redaksi BEO.co.id.
Jurnalist (Wartawan) Beo.co.id, yang tinggal di Desa Sungai Batu Gantih, sudah lebih kurang 5 bulan mengamati korban WFL, (penipuan masal) dilakukan WFL pada warga, dengan menghandalkan Investasi yang nilainya jutaan rupiah pada pihak tertentu mengatas namakan WFL yang berpusat diluar negeri, dikelola oknum asal Kerinci, menggunakan orang Kerinci, berpangkat “Caften, Superpisor, dan Manjer” adalah yang menjadi kaki tangan WFL dilapangan, dengan sistem bisa melakukan penarikan setiap minggunya, tergantung besar kecilnya modal investasi.
Dan diduga tercatat mulai bulan September 2024 dan beranakhir tutup pada Februari 2025, Investasi bodong yang jumlahnya ribuan orang hanya bisa menarik aman hanya lebih kurang 3 bulan.
Yang investasinya Rp1.500. 000 bisa dapat Rp600.000. / bulan bagi yang besar atau puluhan juta rupiah, penarikannya lebih besar lagi.
Terpengaruh WFL lah menelan ribuan korban se Kabupaten Kerinci, tak heran dugaan pengaruh investasi Bodong WFL, berpusat di Inggeris, katanya sesuai dalam video yang beredar, masyarakat Kerinci terpengaruh tanpa kerja keras dapat uang dan modal tidak hilang?. Ternyata praktiknya WFL semata penipuan, disadari masyarakat setelah tidak bisa lagi melakukan penarikan….?
Setelah berjalan lebih kurang lima bulan, dan diperkirakan miliyaran uang masyarakat Kerinci di sikat Investasi Bodong, termasuk masyarakat Dua Desa di Sungai Gantih, korbannya bisa mencapai 100 orang/ kk. Akhirnya Investasi bdong tutup buku, uang masyarakat sudah diambilnya di rekening yang tersedia oleh WFL, akhir tutup.
Dan ribuan korbannya, menjerit/ menderita kerugian besar keseluruhan bisa mencapai ratusan miliyar se Kabupaten Kerinci, dari korban Rp. 1, 5 juta/ orang, berpariasi ada yang mencapai Rp 300 juta/ orang. Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Kerinci, namun pelaku, Otaknya belum terlacak apa lagi ditangkap?. Anehnya, para Caften, Superfisor dan Manajer, yang terlibat dalam tindakan :jahat” WFL, justru dianggap korban ???.
Menurunnya perekonomian masyarakat, memang disebabkan banyak faktor, menurunnya harga Kayu Manis (Kulit manis) masyarakat setempat, berikutnya tingginya angka pencurian Kayu Manis, oleh tangan-tangan jahil di Sungai Batu Gantih, dan Kerinci secara umumnya tiga tahun terakhir.
Kondisi trauma Pencurian Kulit Manis dan trauma korban Penipuan WFL, puluhan juta, bahkan ada yang ratusan juta rupiah. Ini pembelajaran besar, kedepan masyarakat perlu hati-hati dan waspada, cari lah rezeki lewat keringat, tidak berulusi (angan-angan) tanpa kerja keras?.
Solusinya, kedepan bangunlah kerja dan berfikir keras, di iringi do,a memintalah pada tuhanmu yang maha Esa, bagi umat Islam Allah SWT, bukan pada hayal (tanpa kerja keras), dengan cerita muluk-muluk, yang akhirnya jadi korban kebodohan, karena WFL tidak terdaftar sebagai lembah yang sah dalam Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau lembaga Keuang yang sah di akui Negara.
Terlepas dari peristiwa menyakitkan masyarakat, dan merosotnya perekonomian masyarakat murahnya harga Kayu Manis Kerinci, “mari kita lupakan masa silam yang kelam itu, dan kita bangun hidup dengan fikiran yang bersih, dan hentikan mencari kekayaan dengan jalan pintas” insya allah dengan rachmat Allah, dan kejujuran berusaha kita kembali kejalan yang benar, dan di redhoi tuhanmu yang maha esa.
Mari kita bangun masa terkini yang terbaik, minimal untuk diri sendiri, kalau bisa lebih, bantu keluarga, lingkungan dan masyarakat luas.
Dan mari kita bangun kembali, rasa percaya diri yang kuat, bekerja keras, berfikir cerdas, bentidak jujur, insya allah tahun-tahun berikutnya atas izin dan redhoi allah swt, masyarakat Sungai Batu Gantih sebagai penganut Islam seratus persen, kembali pada perintah dan ajaran Islam yang benar. Ikhtiar (Usaha) dan di iringi do,a, Allah akan memberi jalan yang terbaik kepada hambanya.
( Syafwandi Depati Intan/ *** ).
Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan.