spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

BUPATI : 5 TAHUN KEDEPAN…- REJANG LEBONG MAU DIBAWA KEMANA?

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

“Analisis/ Koreksi Visi dan Misi, Paslon Bupati Rejang Lebong”

Ditahun politik 2024 Pemilihan Umum (Pemilu), Pemiliahan Kepala Daerah (Pilkada), Pemimpin Daerah, serentak diseluruh Indonesia, tak terkecuali Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, perhatian masyarakat lebih Fokus pada Pilkada, setelah terpilih dan dilantiknya Bupati Rejang Lebong 2024,-2029, Rejang Lebong, mau dibawa kemana?

Pertanyaan masyarakat, Rejang Lebong mau dibawa kemana (di arahkan) kemana pembangunannya yang dapat meningkatkan kesejahateraan dan kemakmuran masyarakatnya…tidak sebatas slogan yang ditulis dalam Visi dan Misi masing-masing Paslon?.

Masyarakat sudah lelah dengan janji-janji politik calon Bupati/ Pemimpin daerah Rejang Lebong sebelumnya kini muncul janji baru dari para Paslon Bupati Rejang Lebong 2024.

Pertanyaan dari masyarakat yang berseleweran saat ini, harus dijawab oleh Bupati Rejang Lebong, yang diberi mandat oleh rakyat dan disahkan pemerintah RI, setelah dilantik nantinya.

Tercatat 3 pasangan calon (paslon), dua dari tiga paslon Petahana. Ketiga Paslon yakni;  Fikri-Hendri (1), Paslon Hendra-Herizal (2) dan Paslon Syamsul-Juhendra, (3).

Dan nama, Syamsul Effendi, Bupati Rejang Lebong periode 2019-2024, dan Hendra Wahyudiansyah Wakil Bupati Rejang Lebong 2019-2024, keduanya dari Petahana, belum puas satu periode, maka mencalonkan diri kembali. Untuk jadi penguasa daerah Rejang Lebong.

Ketiganya sudah lama dikenal masyarakat daerah ini, mereka putra terbaik Rejang Lebong (saat ini) yang tampil sebagai kontestan peserta Pilkada Rejang Lebong 2024.

Bagi masyarakat sudah mengenal ketiga sosok tokoh tersebut,  Fikri Thobari Mu,ad, Hendra, keduanya dari (generasi muda), Syamsul Effendi angkatan tua 60-an keatas.

Karena tak ada calon lainnya, dengan meminjam istilah “tak ada tali akarpun jadi” Pilkada pun tetap berjalan sesuai jadwal. Siapapun yang terpilih nantinya, mampukah membangun Rejang Lebong yang berprestasi dan maju bermanfaat untuk rakyat,..?

Banyak pihak meragukan kemampuannya?.

Lima tahun sebelumnya, Bupati Rejang Lebong dijabat Syamsul Effendi-Hendra Wahyudiansyah (wakil), tak ada yang bisa dibanggakan pembangunan Rejang Lebong, biasa-biasa saja?.

Bahkan dinilai jauh menurun dari sebelumnya. Wajar jika masyarakat Rejang Lebong kian inten bertanya, Rejang Lebong mau dibawa kemana?

Kalau dilihat dari janji politik ketiga Paslon Bupati Rejang Lebong, sulit difahami akan pencapaiannya nanti.

Misalnya paslon, Fikri-Hendri,No.1,  menulis di balihonya masyarakat “Bahagia dan Istimewa?” 

Analisis: Layak dipertanyakan akan seperti apa, terlalu mudah ditulis “Masyarakat Bahagia dan Istimewa”

Bahagia dan Istimewa, seperti apa makin sulit ditebak, alasannya jelas karena belum terpilih?. Setelah menjabat akan dibuktikan,…itu alasan riilnya jika ditanyakan…?

Paslon Hendra-Herizal, No. 2, mengukir dibalihonya, terpasang dipinggir-pinggir jalan bertuliskan “ Mewujudkan Rejang Lebong, Aman, Bahagia dan Sejahtera.”

Analisisnya, Aman, Bahagia dan Sejahtera. Aman, apakah tidak ada praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN) lagi, dan bagaimana menghentikan praktik yang membahayakan itu, bagi pemerintahan daerah dan harapan masyarakatnya, sehingga bisa bahagia dan sejahtera. “Masih abal-abal…?”

Dan tak dijelaskan bagaimana cara membuat masyarakat “bahagia, dan sejahtera”

Dan ada juga yang bertuliskan Rejang Lebong Lebih Baik, pokoknya, semaunya apa yang mau ditulis untuk meyakinkan masyarakat pemilih.

Peserta Pilkada Rejang Lebong Tahun 2024 (Dok. BN)

Pesan;  Rejang Lebong lebih baik, analisisnya diakui selama ini Rejang Lebong belum baik, apa lagi “bahagia dan sejahtera”

Dan Paslon Syamsul-Juhendra No. 3, juga terukir dibalihonya terpasang digang-gang kecil dalam Kota Curup dan desa-desa, berbunyi “Mewujudkan Pembangunan berkelanjutan menuju Rejang Lebong unggul sejahtera dan bermartabat”

Analisisnya, juga tidak jelas Rejang Lebong Unggul, bagaimana membuat Rejang Lebong Unggul dan apanya yang unggul?.

Sejahtera, kapan?. Dan bermartabat seperti apa? Tak banyak info detailnya, yang jelas saat ini, “hanya batas ditulis, berkibar untuk dibaca masyarakat pemilih?”

Maka masyarakat Rejang Lebong, harus menjadi pemilih yang cerdas. Membaca dengan cermat dan teliti latar belakang para paslon Bupati Rejang Lebong, reputasi kerjanya selama ini seperti apa ?

Masyarakat jangan lagi, “terkecoh, bak membeli kucing dalam Karung, yang kedengaran suaranya, “mengerang-ngerong, bak sesak nafas?”

Berkaca / membaca Visi dan Misi Bupati Rejang Lebong, periode 2019-2024 duet Syamsul Effendi-Hendra Wahyudiansyah secara tertulisnya juga luar biasa, tapi realisasinya masih jauh panggang dari apinya.

Berikut petikan dan kutifan Visi dan Misi, Syamsul-Hendra,  Visi dan Misi.

Visi

Berdasarkan visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih maka visi pembangunan Kabupaten Rejang Lebong dalam RPJMD 2021-2026 adalah:

Terwujudnya Kabupaten Rejang Lebong BERCAHAYA untuk SEMUA (Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya, untuk Sejahtera dan Maju Bersama).

Visi ini menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan Kabupaten Rejang Lebong yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun ke depan. Perumusan penjelasan visi Kabupaten Rejang Lebong dalam RPJMD 2021-2026 disajikan pada penjelasan berikut ini.

  1. Bercahaya


Terwujudnya Kabupaten Rejang Lebong BERCAHAYA bukan hanya sekedar Akronim dari kata Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, dan Berbudaya.

Arti secara harfiah kata Cahaya dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti Sinar atau Terang, sedangkan BERCAHAYA memiliki arti memancarkan sinar atau cahaya.

Lebih jauh lagi jika dilihat secara etimologis, cahaya adalah sesuatu yang menyinari suatu objek sehingga objek tersebut menjadi jelas dan terang.

Menurut pakar tata bahasa Arab Ibrahim Anis dalam, nur (cahaya) adalah sesuatu yang menyebabkan mata dapat melihat sehingga makna dari BERCAHAYA itu sendiri merupakan representasi dari harapan, tekad dan tujuan untuk menghadirkan Pemerintah sebagai petunjuk arah menuju Kesejahteraan dan Kemajuan bersama.

Sebagai pemegang mandat dari masyarakat, pasangan SAHE berkomitmen untuk tidak abai dengan segala masalah yang tengah dihadapi oleh masyarakat, sebagaimana sejalan dengan filosofi dari CAHAYA yang tidak pernah memilih untuk merambat pada setiap celah €“ celah kegelapan.

Oleh karena itu, BERCAHAYA merupakan tujuan primer yang wajib diwujudkan untuk mencapai tujuan sesungguhnya yang diharapkan oleh masyarakat yaitu Kesejahteraan dan Kemajuan Bersama.

  • Untuk Semua

Untuk Semua bukan sekedar akronim dari kata Sejahtera dan Maju Bersama.

Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong berkomitmen untuk memastikan setiap kebijakan tidak akan berpihak pada status, suku, agama, dan ras manapun, melainkan untuk kepentingan dan cita- cita bersama.

Untuk SEMUA juga bermakna bahwa program dan kebijakan Pemerintah merupakan ikhtiar kolektif dan kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat yang sinergis.

Terwujudnya Kabupaten Rejang Lebong BERCAHAYA untuk SEMUA (Berkarakter, Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya, untuk Sejahtera dan Maju Bersama).

Setelah 5 (Lima) tahun Syamsul-Hendra, menjabat Bupati Rejang Lebong, kini (mantan), yang baru dua bulan lalu berakhir masa jabatannya kini sebagai Paslon Bupati Rejang Lebong Pilkada 2024, dengan pasangan berbeda, wajar jika masyarakat awam bertanyata-tanya atas Visi dan Misi yang dijanjikan dan telah dilaksanakan dari tahun 2019-2024, apa hasilnya yang telah dicapai dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong.

Pertanyaannya “Bercahaya untuk semua, (Berkarakter Religius, Cerdas, Sehat, Berbudaya, Untuk Sejahtera dan Maju Bersama”

-Mana yang bercahaya…?

-Mana yang Religius…?

-Mana yang Cerdas…?

-Mana yang Sehat…?

-Mana yang Berbudaya…?

-Mana yang Sejahtera maju bersama…?

Kini kondisi riil perekonomian masyarakat Rejang Lebong, dalam keadaan sulit, jauh dari “Sejahtera maju bersama.”

Mana masyarakat Rejang Lebong yang sejahtera dimaksud…?

MIRZA YASBEN :  Belum ada Bupati Rejang Lebong, yang sudah mampu menjual potensi Rejang Lebong, untuk di lirik masyarakat luar (Investor) datang ke Rejang Lebong, tanpa di undang, sehingga menghasilkan, Peningkatan Penghasilan Asli Daerah (PAD) yang lebih besar, guna meningkatkan pembangunan Rejang Lebong kedepan, kata Mirza.

Saya, melihat belum ada, tegasnya via sambungan telephone Celullarnya, Minggu  3 Nopember 2024, kepada tim Catatan yang terabaikan.

Bidang Pariwisata, kita tertinggal jauh. Kita ambil sample (contoh) Danau Harun-Bastari, Air Mancur, Warung Terapung (semuanya mati), pengembangannya tidak ada dan sarana yang sudah dibuatpun tidak/ belum memberikan azasmanfaat, apa lagi mau menghasilkan PAD, jelas Mirza.

Belum lagi sarana lainnya yang vital pendukung ekonomi masyarakat, jangan sampai diabaikan seperti pemeliharaan jalan Kabupaten, Daerah Irigasi (D.I.) Bidang Pertanian, Jalan Usaha Tani (JUT), Peningkatan Produksi Sawah Fungsional (Produktif), penghasilannya dari tahun ketahun (MT) ke musim tanam (mt) berikutnya, se- Rejang Lebong. Ini semua pendukung pengadaan pangan nasional dan daerah.

Untuk mendukung pencapaian Pangan dan Sandang didaerah, maka tiga kekuatan harus terjamin pemeliharaannya setiap tahun anggaran, Jalan Kabupaten untuk percepatan Transportasi, Jaringan Daerah Irigasi (D.I.), mulai dari saluran yang bersih, air yang cukup dan penggunaan air secara teratur, menjaga dan merawat jaringan irigasi secara fisik, agar bisa dimanfaatkan secara rutin oleh masyarakat (Petani). Guna mendukung produksi Pertanian.

Bidang Pertanian, harus kuat dan rutin meningkatkan MT secara teratur mulai dari Benih yang baik (unggul), Pupuk yang cukup, murah dan terjangkau, dan menjamin Pupuk subsdiri sampai pada masyarakat sesuai dengan harga eceran tetap (HET), aman dari tangan-tangan mafia, maka diperlukan pengawasan ekstra ketat, jelasnya.

Tujuannya mendukung peningkatan produksi Pertanian diberbagai sektor mulai dari Sawah produktif, Tanaman Kedelai, Jagung dan jenis tanaman lainnya, hingga kekuatan ekonomi ada ditangan rakyat, bukan ditangan kelompok tertentu atau penguasa jelasnya.

Sesuai Topografi daerah:  Kenapa sektor pertanian yang menjadi salah satu kekuatan ekonomi Rejang Lebong, karena sektor ini sudah sesuai dengan topografi daerah Rejang Lebong secara umum, berhawa sejuk, subur, dan secara turun menurun telah dikelola oleh nenek moyang suku bangsa Rejang, dikenal pekerja keras buktinya Ladang (Kebun) yang dikelola masyarakat saat ini, adalah peninggalan masa silam dari para pendahulu suku bangsa Rejang Lebong.

Siapapun Bupati Rejang Lebong kedepan, harus mampu mendukung (Intervensi) sektor pertanian dengan teknologi tepat guna, peningkatan percepatan, tepat waktu dan menghasilkan sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat dalam 1 X 24 jam, kehidupan bisa normal, makan 3 X sehari cukup dan bergizi, pendidikan dan meningkatnya SDM (Sumber Daya Manusia), sebagai asset masa depan masyarakat Rejang Lebong, punya generasi yang cerdas, (ber-ilmu) jelas Mirza.

Intervensi berikutnya yang sangat penting dan strategis, Bidang Kesehatan  jangan sampai banyak generasi kita yang struk dalam usia muda dibawah 50 tahun. Maka pemerintah daerah harus menyiapkan sarana dan prasarana pendukung yang handal, RSU yang sehat bersih fisik dan bersih dari tindakan praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme).

Dan lalu menyiapkan para dokter Spesialis yang cukup, bidan, dan para tenaga medis yang handal, (ahli dibidangnya), sehingga Rejang Lebong, tidak harus berobat keluar daerah, dengan ekonomi biaya tinggi, perjalanan melelahkan Si-Sakit, (pasien dan waktu yang panjang.

Subsidi Pertanian:  Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong, harus menyiapkan dukungan berupa subsidi yang diberikan dan dikelola secara bersih, sehat tanpa korupsi, semata untuk mendukung kepentingan petani.

Kita harus mencontoh luar negeri seperti Jepang, China, dalam menyelamatkan hasil panen petaninya. Melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), saat panen raya (melimpah) kita ambil contoh misalnya Tomat, Terong, Kentang, Sayur-sayuran dan lainnya, saat harganya jatuh (anjlok), bisa disimpan lama tanpa kerusakan yang berarti didalam gudang besar yang mampu menampung produksi, sampai harganya kembali normal.

Sehingga petani tidak dirugikan dan mampu melakukan kegiatan penanaman kembali. Dan yang pernah terjadi selama ini, ketika harganya jatuh, para petani rugi besar dan tidak mampu bangkit dari kehancurannya.

Maka subsidi yang dibuat dan dilakukan Pemerintah, membuat gudang besar sebagai penampung yang berteknolgi tinggi (ber-ace) alat pendingin yang baik, mampu menyelamatkan produksi dan tidak merugikan bagi petani, untuk dijual kembali.

Untuk melakukan hal ini diperlukan study banding (menghadirkan) ahlinya, dibidang penyelamatan produksi para petani. Dab sebelum gudang dibuat. Maka Bupati Rejang Lebong kedepan diperlukan pemikir/, bekerja  yang pro ekonomi rakyat.

Dan jangan ada lagi Bupati (pemimpin daerah), yang berfikir dan bertindak mencari keuntungan pribadi semata untuk ekonomi keluarga, kelompok dan kolehanya semata?.

Dan harus mengutamakan kepentingan umum (kemaslahatan) orang banyak (masyarakatnya), tegas mantan Dosen Universitas Bengkulu (Unib) ini kepada Tim Catatan yang terabaikan.

Kepala Daerah: Gubernur, Bupati dan Walikota, boleh saja bangga dengan kebijakan dan keputusan yang diambilnya, tapi harus tegak lurus dengan dirinya sendiri, dan tidak mencari peluang (keuntungan) pribadi untuk keluarga, kelompok dan koleha, Ia boleh tetap bangga untuk kepentingan public (masyarakat) Rejang Lebong, bukan yang lainnya.

Maka Bupati/ Kepala Daerah, harus punya asset moralitas yang kuat, jujur dan bertanggungjawab.

Karena kebijakan pembangunan yang diambil dan dibuatnya, baik menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sumber dana alokasi umum (DAU), apa lagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), DAK (Dana Alokasi Khusus) dan atau Hibah dari Negara luar.

Penggunaan dana harus tepat guna, bersih dari jarahan para Koruptor, bupati harus tegak lurus dan cukup mengambil haknya yang sah yang diberikan Negara, dan jangan berfikir untuk mengembalikan uang kampanye/ modal pencalonan, jelas Mirza.

Yang saya pernah lihat diluar negeri, bagi calon kepala daerah, Gubernur, Bupati dan Walikota, untuk urusan keluarganya sudah cukup, tidak lagi menggantungkan hidupnya dengan mengkorupsi uang Negara, (APBD, APBN), karena itu uang rakyat yang bersumber dari pajak yang dibayar rakyat. Negara / daerah tidak punya uang, tanpa rakyat.

Maaf keperluan Bupati (Pemimpin) daerah menjalankan tugas dinas dibayar dari uang rakyat, terdiri dari Gaji, Tunjangan jabatan, mobil dinas/ operasional dinas, BBM, pakaian dinas dalam pertahun, uang perjalanan dinas (SPPj), rumah dinas dan operasionalnya 24 jam dibayar dari uang rakyat, Bupati/ Kepala Daerah, hanya memanfaatkan, dan tidak punya uang tegasnya.

Ia, (Bupati/ Kepala Daerah), hanya diberi mandat (amanah) untuk mengelola keuangan daerah / keuangan Negara yang dikucurkan untuk pembangunan daerah, (memimpin) daerah secara fisik, administrative yang baik, dan mentalspritualitas, mampu memberikan azasmanfaat bagi kepentingan masyarakat daerahnya.

Jangan sampai terjadi krisis kepercayaan, karena perbuatannya menggunakan wewenang, jabatan yang membuat rakyat sengsara, papar Mirza.

Sementara itu Darulani Jafri, mantan anggota DPRD Rejang Lebong, Selasa (5 Nopember 2024) yang singgah di redaksi BEO.co.id dan bertemu langsung dengan Tim Catatan yang terbaikan,  ketika ditanya tentang Bupati Rejang Lebong yang telah mampu menerapkan potensi/ asset daerah yang ada dan dilirik para investor dari luar sehingga mampu meningkatkan Penghasilan Asli Daerah (PAD)?

Menurut Darulani, belum ada sejak saya berkecimpung didunia politik era-tahun 80-an, sampai jadi DPRD 1999-2004 terakhir Pemilihan Kepala Daerah ditangan DPRD, sampai eranya reformasi 1998 dan sekarang 2024, ternyata belum ada.

Yang dilakukan Bupati Rejang Lebong sebelum-sebelumnya, hanya membelanjakan APBD yang ada, dan tidak ada peningkatan yang siqnipikan jelasnya.

Saya sependapat dengan Mirza, tentang potensi dan asset daerah yang belum dilirik investor dalam dan luar daerah yang mampu meningkatkan penghasilan asli daerah jelasnya.

Kita sangat berharap, siapapun Bupati Rejang Lebong lima tahun kedepan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang nyata, factual dan memberi azasmanfaat sebesar-besarnya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Rejang Lebong.

Sudah terlalu lama masyarakat, berada dalam kesulitan ekonomi, pendidikan, kesehatan dan peningkatan sektor pertanian yang berjalan secara tradisional, tanpa teknologi untuk mengembangkan potensi sektor pertanian, sesuai topografi Rejang Lebong yang subur, sejuk, dan hampir semua tanaman produktif bisa tumbuh didaerah ini.

Tapi kita sayangkan lanjut Darulani, dari sekian banyak komuditas yang ada, hanya Kopi yang bertahan agak normal.

Dan kini kondisi panennya yang onjlok (turun), sedangkan harganya sangat baik. Siapapun yang terpilih (dipercaya) rakyat Rejang Lebong secara moyoritas, siap kita dukung programnya untuk meningkatkan kesejehteraan rakyat, yang lain tidak ujarnya.  Namun, sejauh ini belum terkonfirmasikan secara independen terhadap ketiga paslon tersebut?     (*** / Tim CYt).

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org