
CURUP, BEO.CO.ID – Acara “Walwatussafar” di Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong, Prop. Bengkulu Senin, (28/ 4/ 2025), pemberitahuan (pamit), 7 orang aparatur sipil Negara (ASN) / pejabat dilingkungan Kemenag, akan mengadakan perjalanan Panjang (Saffar) ke tanah Suci Makkah selama 40 hari pp (pulang pergi) menunaikan rukun Islam atas redho / izin (panggilan) Allah tak ada yang bisa menghalangi, kata Lukman, S.Agi. MH Kakan Kemenag Rejang Lebong dalam sambutannya.
Acara yang dimulai dengan pembacaan ayat Suci Al-Quran yang merdu disajikan (dibaca) oleh Drs. H. Bahtiar Iman, MH suara merdu cukup perasaan para pendengar yang hadir dari awal sampai selesai.

Acara dilanjutkan dengan sambutan Kakan Kamenag Rejang Lebong Lukman, S.Ag. MH, intinya pamit (mohon) izin, atas kesempatan yang baik ini, 7 orang ASN dilingkungan Kemenag tahun ini akan menunaikan Ibadah haji, atas redhoi dan izin allah.
Kami bersyukur bulan haji tahun ini bisa menunaikan haji, bersama keluarga setelah menunggu selama 13 tahun, seharusnya berangkat pada tahun 2019, tapi karena adanya Covid 19 yang menyerang Indonesia bahkan dunia maka pemerintah melakukan penundaan selama dua tahun dan baru dapat kesempatan tahun ini, ujarnya.

Jadi tidak benar jika pemerintah pihak tertentu yang di istimewakan oleh pemerintah, ujarnya. Atas kesempatan ini kami beri tahu, kami bersyukur kepada Allah atas segala Izin dan kemudahannya, dan mohon do,anya semoga menjadi “haji yang mabrur” yang diaminkan semua pihak yang hadir.
Acara Walwatusaffar kami (pamit) dan mohon do,anya. Ini ucapan rasa syukur kami kepada Allah. Acara seperti ini sudah menjadi kebiasaan dalam keluarga dan dilingkungan Umat Islam, berpamitan untuk perjalanan dan do,anya perjalanan pulang pergi dalam keadaan sehat (pergi dari kampung, dan kembali kekampung halaman) papar Lukman.
Diterangkan Lukman, keberangkatan untuk Kabupaten Kepahiang, saya bersama kelaurga dari Kepahiang insyaallah akan berangkat, 5 Mei 2025 dan untuk Rejang Lebong 7 Mei 2025, semuanya dari Padang Sumatera Barat.

Dalam menjalankan Ibadah haji, kami juga memohon kepada Allah setelah kembali nantinya, “kami akan lebih amanah baik ditengah-tengah masyarakat dan menjalankan tugas pengabdian abdi Negara sebagai asn yang melayani kepentingan semua pihak di Kementerian Agama Kabupaten Rejang Lebong, ujarnya.
Dalam perjalanan Walwatussaffar yang panjang, maka kegiatan Dinas Kantor Kemenag Rejang Lebong akan diberikan tanggungjawabnya pada PlT (Pelaksana Tugas) Kakakan Kemenag Rejang Lebong yang ditunjuk, tentu dengan dengan harapan semuanya berajalan dengan baik, demikian Lukman.
Selain Lukman, Suhardi, juga diberi kesempatan memberikan sambutannya, Suhardi mengatakan hampirnya telah terwakili oleh pak Kakan Kemenag Rejang Lebong (Lukman, red) katanya.
Namun do,a bapak/ ibu dan semuanya sangat kami harapkan semoga Walwatussafar pergi haji berjalan dengan baik. Dan kami sampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak atas do,a dan kehadirannya dalam acara Walwatussaffar kami (pamit) untuk melaksanakan panggilan Ibadah Haji atas Redhoi dan Izin allah, katanya.
Acara berikutnya di isi dengan ceramah, Mengupas Walwatussaffar (perjalanan). Oleh Dr. H Ngadri Yusro M.Ag, dalam ceramahnya yang cukup menarik perhatian, dan selingi humor-humor ringan menjelaskan beberapa dallil dan ketentuan didalam hadist, dan perintah untuk menunaikan Iabadah Haji yang mampu, kebiasaan yang kita lakukan dalam acara seperti ini, “sudah sesuai dengan Adat dan ajaran Agama Islam” jelasnya.
Jangankan acara Naik Haji (Menunaikan haji), kita pergi meninggalkan rumah untuk waktu yang lama, kita berpamitan dengan para tetangga, “nasarnya tolong lihat-lihat rumah, apa lagi yang tinggal ada anak-anak paparnya”
Jadi kebiasaan tidak bertentangan dengan ajaran Agama, boleh secara Agama dan kebiasaan secara adat jelasnya.
Kalau saat pamit berangkat saja, para hadirin akan diberi makan-makan Alhamdulillah itu Sadakkah (halal), bersyukur kepada Allah, atas rachmat dan anugerahnya, harus kita syukuri.
Apa lagi saat kembali nantinya, tak ada salahnya, mengulangi kegiatan yang sama “makan-makan lagi dan bersyukur, kemabli dengan selamat kekampung halaman, papar H Ngadri Susro, yang disambut tawa gemuruh Alhamdulillah, Amin-amin Yra.
Kupasan yang cukup menggelitik, seputar perjalanan haji dan berpamitan/ bersyukur sudah apdhol (benar) secara adat sah dalam Agama, tak ada yang perlu diragukan.
Nabi Ibrahim, setelah selesai membangun Kaabah, diperintahkan Allah SWT menyerukan kepada umaynya untuk melakukan ibadah haji, dari penjuru dunia.
Maka kita yang jauh dari tanah Suci Makkah, sama dengan saudara muslim kita dari belahan dunia lainnya, tetap menyebar luaskan cerita tentang (Ibadah haji), bagi yang mampu.
Bila allah meredhoi dan berkehendak semua bisa terjadi, kita wajib berdo,a dan berusaha untuk mewujudkan berhaji.
Ngadri dalam kupasannya tentang haji, dan perjalanan haji (Walwatussaffar) atau perjalanan panjang (dalam Saffari ibadah) dalam acara seperti ini tidak ada yang salah, kendati mungkin ada perbedaan pendapat, namun tujuannya Ibadah dan do,a hanya untuk kita semua jelasnya. ( *** ).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan (Ayub).