LEBONG, BEO.CO.ID – Empat orang perangkat Desa Sebelat Ulu, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, resmi melaporkan dugaan pemotongan gaji yang dilakukan Bendahara desa atas nama Jepi, pemotongan gaji perangkat desa tersebut diduga merupakan perintah Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Sebelat Ulu, Hazsaras Eko Sukmana.
Laporan ini disampaikan oleh Hendi Dwi Saputra ke Polres Lebong pada Selasa (6/5).
Dalam laporannya, dijelaskan peristiwa pemotongan gaji terjadi saat pembayaran honor selama enam bulan dari Mei hingga September 2024. Seharusnya tiap perangkat menerima Rp 12 juta, namun hanya dibayarkan Rp 11 juta.
“Pembayaran dilakukan pada 31 Desember 2024 di kediaman Pendamping Lokal Desa (PLD) Ahmad Buhori di desa Sebelat, disaksikan oleh Sekretaris Kecamatan dan Ketua BPD Sebelat Ulu,” terang Hendi.
Dia mengatakan, bendahara desa mengaku jika pemotongan gaji perangkat tersebut merupakan perintah Pjs Kades. Bahkan, ada informasi jika Pjs Kades harus membayar untuk bisa menjabat sebagai Pjs Sebelat, hal ini lah yang menjadi salah satu alasan sehingga dilakukannya pemotongan satu bulan gaji dari perangkat baru dan lama.
“Selain masalah gaji, pelapor juga mengungkap adanya kegiatan dalam APBDes 2024 yang diduga fiktif, seperti pengadaan pakaian dinas dan kegiatan sosialisasi, tanpa adanya musyawarah desa maupun perubahan APBDes yang sah,” lanjutnya.
Hendi menegaskan, pemotongan dan penunggakan gaji ini telah menyebabkan kerugian finansial serta ketegangan di lingkungan desa. Ia bersama perangkat desa lainnya meminta agar Kepolisian Resor Lebong segera menindaklanjuti laporan ini.
“Kami berharap dugaan pelanggaran hukum yang dilakukan oleh Pjs Kades Hazsaras Eko Sukmana ditindaklanjuti oleh Polres Lebong,” tutupnya.
Terpisah, hingga berita ini diturunkan, Kapolres Lebong AKBP Agoeng Ramadhani, SH, SIK belum bisa dikonfirmasi terkait laporan tersebut. Karena diketahui saat ini, Kapolres menghadiri kegiatan pembenihan jagung program presiden di Kabupaten Kepahiang. ( Red )
