LEBONG, BEO.CO.ID – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Lebong menyelenggarakan diskusi umum dengan tema “Pengembangan Sumber Energi Geotermal untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi.
Acara diskusi ini bertempat di Selebar Resto Kabupaten Lebong, kegiataan diskusi tersebut dihadiri oleh Pemerintah Kabupaten Lebong serta pihak Pertamina Geothermal Energi (PGE) Hululais, dan melibatkan masyarakat Lebong sebagai audiens.
Plt. Ketua DPD KNPI Lebong, Hari Capri, mengajak semua pihak, mulai dari Pemerintah Daerah, DPRD, SKPD terkait, Pertamina, PLN, pelaku usaha, serta tokoh masyarakat untuk bersama-sama menemukan solusi mengapa PT. PGE Hululais belum bisa beroperasi hingga saat ini.
Dirinya berharap melalui diskusi publik ini, dapat muncul rekomendasi dan usaha bersama untuk memastikan bahwa PT PGE Hululais yang telah menginvestasikan dana yang cukup besar segera dapat beroperasi.
Kemudian daerah Lebong ini memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah, termasuk potensi energi terbarukan dari geotermal yang merupakan energi ramah lingkungan dan bisa memacu pertumbuhan ekonomi lokal.
“KNPI merupakan organisasi pemuda yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran di kalangan masyarakat dan berkontribusi aktif dalam pembangunan baik di tingkat nasional maupun daerah,” ucapnya.
Serunya dia menjelaskan, pada tahun 2012, PT. PGE Hululais sebagai bagian dari PT. Pertamina telah memulai proyek energi terbarukan, dengan investasi sebesar Rp4 triliun untuk membangun infrastruktur, pengeboran sumur, dan analisis teknis bagi fasilitas produksi unit 1 dan 2.
PGE Hululais juga menambah investasi sebesar Rp1,5 triliun untuk pengadaan turbin pembangkit listrik yang mampu menyediakan uap dengan kapasitas 110 MW (2 x 55 MWE), yang dijadwalkan selesai dan mulai beroperasi pada tahun 2015.
“Namun, sampai sekarang PT. PGE Hululais belum juga beroperasi,” ringkasnya. (Rls)