“Hampir setiap Pidato Presiden Prabowo Menegaskan Indonesia Harus Swasembada Pangan, dan tidak lagi menggantungkan diri dari Negara lain (imfor), wajib kita dukung bersama”
KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Gafar Uyub Depati Intan, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD-KWRI) Propinci Bengkulu, kita mendukung penuh Program Presiden RI, Prabowo Subianto, sesuai profesi dan kemampuan kita masing-masing.
Kita akan terus menginformasikan pada masyarakat luas, agar betul-betul memanfaatkan kesempatan yang baik ini, kata bang Ayub, begitu Ia akrab disapa di alangan Pers/ Wartawan di Bengkulu.
Menurut bang Ayub, kita himbau kepada seluruh masyarakat tani di Propinsi Bengkulu, khususnya dan tanah air kita secara menyeluruh untuk memanfaatkan kesempatan program Swasembada Pangan Nasional, lewat Program Penanaman Padi Gogo dan Holtikultura lainnya, sepert Kacang Kedelai, Jagung dan tanaman lainnya yang menghasilkan.
Dikatakan Bang Ayub, Program Swasembada Pangan Nasional, jelas sangat penting dan Startegis, kita perlu waspada tidak tertutup bisa terjadi krisis ekonomi ditanah air kita ini, disebabkan berbagai keadaan yang bisa terjadi krisis, misalnya dampak dari perang yang terjadi di Timur Tengah antara Hamas-Zionis Isreal.
Dimana perang Hamas-Zionis Israel, telah melibatkan Negara-negara besar, Israel didukung Amerika, Inggeris, Perancis dan koalisinya. Sedangkan Hamas dengan 11 Froksi, ada Hizbullah di Lebanon, Haouthi di Yaman, Perjuangan Islam Irak, di belakangnya ada Iran, Negara super canggih saat ini dalam teknologi peralatan perang.
Bila sampai terjadi Perang Duna ke III (Tiga), tentu akan melibatkan banyak Negara besar, seperti Rusia, Tiongkok, Korea Utara, Turkey, dikutif dari siaran Press dalam dan luar negari antara lain Alja-zera, NBC, BBC London, Tempo.co.
Saya yakin, lanjut Beng Ayub, Pak Prabowo mantan Tentra (Purn) berpangkat Jenderal TNI-AD, dan sudah malang melintang dimedan Tempur bersenjata, dan beliau juga ilmuan yang kritis dan banyak membaca, tentu telah membaca jauh semua kondisi di Timur Tengah, dan kemungkinan terburuk akan terjadi?.
Maka beliau selaku Presiden terpilih dan telah dilantik, menyiapkan sedemikian rupa kemungkinan terburuk akan terjadi krisin global, dampak dari perang. Maka program beliau dalam jangka pendek menguat dan memastikan berjalannya Program Swasembada Pangan Nasional, yang menjadi target harus dicapai, dengan melibatkan semua pihak.
Ini namanya waspada tinggi, dengan antisipasi dini, jangan sampai (kita) terjadi krisis pangan.
Langkah yang beliau ambil sudah sangat tepat mengutamakan Perekonomian dari sektor Pertanian, yang memang potensi alam kita, bumi dan air yang lebih dari cukup diberikan Tuhan yang maha Kuasa, tinggal bagaimana kita mengelolanya, menjadi Pangan yang produktif, sehat, guna meningkatkan kesejahteraan hidup bagi 280 juta jiwa rakyat Indonesia.
Selain sektor pertanian (bertani), kita punya kekayaan alam dan perut bumi yang kaya, dibidang Pertambangan Batu Bara, Bokxit, Emas, dan lainnya serta kekayaan laut (dibawah laut) yang butuh waktu dan teknologi penanganannya yang tepat.
Langkah awal ini, Gerakan / Pembangunan Pangan Nasional wajib kita dukung untuk kemakmuran dan kesejahteraan bersama.
Secara umumnya makan tiga kali sehari, karena mayoritas dari usaha bidang Pertanian, (butuh/ rutin kerja keras) yang telah turun menurun dari nenek moyang bangsa kita, Indonesia.
Berikut petikan laporan Iskandar Jurnalist BEO.co.id, melalui Program Presiden RI ke8-Prabowo Subianto, mencanangkan Swambada Pangan Nasional, yang segera di exsekusi pihak Brimob Polda Provinsi Bengkulu, yang diberi tanggungjawab dalam pelaksanaan dilapangan setiap kabupaten/ kota melalui Dinas Pertanian Daerah, (dinas teknis) propinsi, kabupaten dan kota seluruh Bengkulu.
Kerja sama yang telah di tanda tangani antara Mabes Polri dengan Menteri Pertanian pada April lalu, sehingga hari ini Senin (11/11/2024), telah terbukti hasil Panen Padi lahan kering/darat yaitu jenis Padi Gogo, atau di sebut “Padi Kuku Elang”
Bertempat di Desa Air Merah Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang Lebong Bengkulu. Papar Thomson, dari Kesatuan Brimob Polda Bengkulu.
Thomson, menambahkan bahwa ada beberapa kabupaten yang telah bercocok tanam di Provinsi Bengkulu, namun baru Kabupaten Rejang Lebonglah yang telah berhasil Panen Perdana.
Bahkan dia menyebut hasil Zum Mabes Polri terkait tujuan Swasembada pangan ini, bahkan bukan hanya di Provinsi Bengkulu, melainkan khusus Kabupaten Rejang Lebong ini adalah Panen perdana untuk seluruh Indonesia, atas penanaman Padi Gogo ini, paparnya.
Kita berharap agar masyarakat di setiap kabupaten, dalam wilayah hukum Provinsi Bengkulu,dapat memanfa,atkan lahan-lahan kosong, lahan tidur, serta pemanfaatan kaplingan yang kondusip.
Untuk itu Kesatuan Brimob Polda Bengkulu, selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, untuk tercapainya tujuan bangsa Indonesia, yaitu Swasembada Pangan. Dan tidak lagi menggantungkan diri pada Negara imfor lainnya.
Sehingga pada setiap warga masyarakat dapat merasakan makanan yang cukup dan Bergizi. Dan tidak terganggu kebutuhan hidup harian degan makan yang cukup, kendati suatu saat terjadi krisis?.
Selanjutnya,Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Rejang Lebong Amrul Ebby, sa’at di konfirmasi awak media Beo.co.id mengatakan bahwah pihaknya sangat berterimakasih pada pihak pertikal yang telah membantu program pemerintah sa,at ini, untuk tercapainya masyarakat sejahtera di seluruh wilayah NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) yang sama kita cintai ini.
Serta dari Wakil Rakyat, salah satunya juga hadir Hidayatullah akrab di panggil (Dayek) ini, menambahkan agar masyarakat menyambut baik atas program Swasembada Pangan serta Holtikultura ini, kerena sudah di dampingi dari pihak pemerintah, pihak pertikal Polri/ Polda Bengkulu serta jajarannya, untuk mensejahterakan masyarakat kita, khusus Bengkulu, Kabupaten Rejang Lebong dan daerah lainnya, agar seimbang dan merata, sebagai kekuatan Swasembada Pangan Nasional secara menyeluruh.
Dari keterangan dihimpun redaksi BEO.co.id, Kabupaten Rejang Lebong, sesuai topografi daerahnya, kesejukan alam dan potensi daerahnya, penerapan penanaman Padi Gogo, yang juga disebut “Padi Kuku Elang” mudah dikembangkan dan produktif karena dukungan kesuburan tanahnya.
Dari Panen Padi Gogo di Desa Air Merah, ada 4 (empat) hektar dengan kalkulasi hasil Panen mencapai 3, 5 Ton / hektar, dalam proses kerjanya dari nol fisik sampai Panen memakan waktu 5 bulan 10 hari. Dalam satu tahun bisa dilakukan dua kali Musim Tanam (MT), jika program tanam dapat dipenuhi akan mampu mendongkrak perekonpmian masyarakat dari sektor Pangan, Padi Darat / Jenis Gogo. ( *** /isk / Eluban RI ).