KERINCI, BEO.CO.ID – Miris setiap tahun dianggarkan Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) mencapai miliar rupiah, hal ini bertolak balik dengan pemandangan dihalaman Kantor Desa Sungai Sikai, Kecamatan Gunung Tujuh, Kabupaten Kerinci diduga dengan sengaja pemasangan bendera merah putih terlihat lusuh dan robek.

Terpantau dilokasi pada hari Jum’at 16 Mei 2025 tidak hanya menampilkan bendera lusuh dan robek, ternyata kondisi halaman perkarangan kantor desa telah ditumbuhi rumput liar yang terkesan tidak terawat. Ironisnya lagi, tidak lihat para petugas atau pun penjaga kantor yang berada dilokasi, bahkan pintu depan kantor terkunci rapat.
Kondisi itu dapat memicu serta memancing spekulasi miring ditengah masyarakat setempat, hal ini mencerminkan lemahnya tanggungjawab dan pengawasan dibawah kepemimpinan Kepala Desa (Kades) Yasriadi. Sesuai aturan dan perundang – undangan tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan dan harus diberi teguran dan sangsi, sesuai UU Nomor 24 Tahun 2009 terkait Bendera dan lambang negara Indonesia.
Pasal 67, pidana penjara maksimal satu tahun atau denda paling banyak Rp 100 juta mengintai seseorang yang melakukan: Dengan sengaja menggunakan bendera merah putih untuk reklame atau iklan komersial. Dengan sengaja mengibarkan bendera yang rusak, robek, luntur, kusut, atau kusam.
Salah satu sumber yang meminta namanya disembunyikan mengatakan bahwa Kepala Desa Yasriadi sudah menjabat tiga periode sebagai Kades Sungai Sikai sedangkan bentuk potret halaman kantor cukup buruk.
“Dia (Kades Yasriadi – Red) sudah 3 periode menjabat Kades Sungai Sikai seperti ini lah gambaran dan suasana dilingkungan kantornya,” ujar sumber kepada wartawan, Jum’at (16/5).
Kondisi kantor desa tanpa ada aktivitas, menurut sumber sudah hampir satu bulan, bahkan bendera lusuh hingga robek pun tidak bisa digantinya.
“Pertama tidak enak dipandang mata dan kantor kerap kali terkunci, masa bendera robek saja tidak bisa digantikan, dimanakan dana desanya, coba lihat disekitar kantor telah ditumbuhi rumput,” tanya sumber.
Buya Gusnur salah satu masyarakat Kerinci ketika dimintai komentarnya, ia menyampaikan bahwa Kades Sungai Sikai memiliki kesibukan lain, yaitu pergi keladang.
“Karena beliau ini (Kades – Red) bercocok tanam kentang dan cabe, mungkin lupa akan tugasnya sebagai kepala desa,” pintas Gusnur dengan wajah tersenyum.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Sikai telah diupayakan dihubungi kediamannya, namun belum berhasil sampai pemberitaan ini publis. “Bapak sibuk lagi keluar,” ucap singkat anak menantunya saat ditanya wartawan media ini. (M Marhaen)