KERINCI, BEO.CO.ID – Inspektur Pembantu (Urban) I (satu) Inspektorat Kabupaten Kerinci, Safriantoni secara tegas siap akan mengaudit dana desa (DD) Tahun Anggaran 2024, di Desa Sungai Batu Gantih Hilir (SBGH), Kecamatan Gunung Kerinci, diterpa kabar tak sedap dalam kegiatan pendistribusian alat pertanian Pompa Cas (CBA electric sprayer TIPE 5,5 3in1).
Pembagian alat penunjang pertanian tersebut diperuntukan untuk 100 petani, demi mendukung perkembangan disektor pertanian masyarakat, bahkan hingga saat ini masih menjadi buah bibir masyarakat yang sebelumnya bantuan itu disalurkan oleh pihak staf desa setempat.
“Kita siap akan turun kelapangan mengaudit (cek) kegiatan DD SBGH yang telah dilaksanakan ditahun 2024, tinggal menunggu surat perintah dari Inspektur, Kamis (16/1) lalu.
Ia menjelaskan, bila surat perintah turun, catatan-catatan dari media tetap pihaknya jadikan pedoman serta acuan sebagai sumber informasi.
“Seperti pembagian BLT – DD hendaknya harus sampai ke sasaran, kita berharap keterbukaan dan transparansi semua pihak untuk memberikan keterangan yang benar,” lugasnya.
Diterangkan lebih jauh, pihak Inspektorat Kerinci selalu menghimbau para Kades untuk mempergunakan anggaran yang bersumber dari negara dengan sebaik mungkin, tepat sasaran atas dasar musyawarah bersama.
“Sebagai bentuk pembinaan, agar dalam menggunakan anggaran tepat sasaran dan tercapai azaz manfaat,” ujarnya.
Disisi lain, Ketua LSM BPPPK RI yang akrab disapa buya Gusnur dalam kesempatan mengkritisi kinerja Inspektorat Kerinci selama ini tidak mengelar atau mengadakan jumpa Pers, terkait sejumlah persoalan dalam melakukan pembinaan serta pengawasan khusus para Kades yang ada di Kerinci.
D”ari 285 desa di Kabupaten Kerinci, Inspektorat tidak pernah menyampaikan secara terbuka hasil temuan lapangan baik hasil audit kepada awak media,” ungkap Gusnur kepada Beo.co.id.
Gusnur mengklaim bila dipersentasekan serta diperkirakan 50 persen Kades di Kerinci dalam realisasi APBDes tidak tepat sasaran.
“Maka itu 50 persen – nya lagi berpotensi menimbulkan masalah, bahkan dapat menimbulkan kerugian negara hingga dikembalikan lagi ke negara ini sangat disayangkan, secara tegas kita sampaikan Inspektorat Kerinci sungguh – sungguh melakukan pembinaan dan pengawasan secara benar,” pungkas. (Tim Beo/Kerinci)