Oknum Yang Ngaku Tim “Kopli” Serang Sekda Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
LEBONG, BEO.CO.ID – Diluar dugaan, sekitar pukul 15.30 WIB, Rabu, 14 Juli 2021, ruang tunggu Sekda Lebong dihebohkan kedatangan seorang warga, yang tak dikenal nama lengkapnya “menyerang Mustarani, SH.MSi, Sekda Lebong,” yang baru saja pulang dari acara mendampingi Bupati Lebong dari kunjungan kerjanya ke Uram Jaya.
            Oknum tak dikenal itu, diduga membawa coppy daftar nama-nama tenaga harian lepas terdaftar (THLT) tahun 2021. Diduga masalah yang digugat oknum tak dikenal itu, soal dugaan tidak adanya SK Bupati Lebong, untuk salah satu keluarganya.
            Sekda Mustarani sempat mengatakan, sabar-sabar, kita pelajari dulu. Namun, oknum tak dikenal itu, sebut saja Mr EXS, tetap bersikeras, dengan kata-katanya yang tajam dan pedas, mengatakan akan mengadukan kasus ini ke Polisi. Dengan garangnya Ia sempat mengatakan saya Tim Suksesnya Kopli dan mengatakan saya orang presidium Lebong.
            Sedangkan sejumlah nama lain ada dalam daftar THLT tersebut. Dari ruang tunggu keributan terjadi sampai dalam ruang kerja Sekda. Dan keluar lagi dari ruang sekda masih rebut, terus kehalaman kantor dan menuju ruang Bupati.
Sekda Mustarani, sempat ditarik oleh oknum dengan kemarahanya, dan bicara lantang bahwa kasus ini akan diadukan ke Polisi. Bahkan oknum yang belum dikenal itu, sempat ngomong kasar kepada sekda dia belagopun mau.
            Mustarani, yang awalnya cukup tenang sempat emosi. Peristiwa disaksikan langsung oleh security Satuan Pengamanan (Satpam) diruang sekda. Dan sejumlah tamu dan para karyawan, Humas dan salah satu kepala desa bersama sekretarisnya.
            Keributan berlangsung cukup lama diperkirakan lebih kurang lima belas menit. Peristiwa keributan itu sempat disaksikan Wartawan media ini bersama Pemimpin Redaksi yang akan menemui sekda Mustarani untuk sebuah koordinasi dan wawancara.
            Wartawan Beo.co.id dan Gegeronline, setelah mengisi buku tamu, menunggu cukup lama dikantor Satpol PP. Sekitar pukul 15: 35 WIB, menuju keruang tunggu sekda, untuk bertamu. Begitu naik tangga sudah kedengaran suara ribu yang cukup.
            Ternyata, Sekda Mustarani “tengah diserang dan nyaris baku hantam” untung saja, ada Satpam Wanita yang selalu creative mendamping hingga baku hantam belum terjadi. Peristiwa disaksikan langsung wartawan media ini.
            Saat keluar dari ruang kerja menuju ruang Bupati, diruang tunggu sempat bertemu dengan wartawan media ini, Sekda Mustarani sempat mengatakan “maaf ya, saya mau rapat dengan Bupati” oknum yang marah-marah itu, dengan amarahnya yang tinggi suara keras mengatakan, belagopun saya mau dan kasus ini akan diadukan kepolisi“ ujarnya.
            Sangking marahnya, disepanjang jalan dari ruang sekda menuju ruang bupati Ia ribut (ngomel) pada sekda Mustarani. Setelah sampai dipintu masuk kantor bupati, ia kembali lagi keruang tunggu sekda dan lalu keluar (menuruni) dan menghilang, tidak terlihat lagi. Sampai laporan ini diturunkan belum diperoleh keterangan dari kedua belah pihak.
            Sepeninggalan orang tak dikenal nama lengkapnya itu, keadaan tenang kembali. Apa masalah yang sangat mendasar yang diributkannya terhadap sekda Mustarani belum diketahui secara pasti?.
            Dari pengamatan Wartawan Beo.co.id dan Gegeronline.co.id, soal tenaga harian lepas terdaftar. Apapun masalahnya harus diselesaikan dengan bijak oleh Bupati Kabupaten Lebong, dan pihak-pihak yang merasa dirugikan tidak boleh menggunakan cara-cara sendiri (apa lagi dengan kekerasan), untung saja peristiwa diatas belum terjadi baku hantam secara fisik.
Dan masalah tenaga honor di Kabupaten Lebong, memang delematis. Karena banyaknya tenaga honor, termasuk di Sekretariat DPRD yang jumlahnya cukup banyak, bahkan ratusan jumlahnya.
Karena yang honor secara mayoritas adalah putra/ putri Lebong, sebaiknya dipertahankan, jika keuangan daerah mampu dibayar sesuai prosedur bila tidak mampu sama-sama tidak pakai gaji, artinya hanya mengabdi untuk Lebong. Ini semua tergantung DPRD Lebong bersama Bupati mau atau tidak untuk menganggarkan, karena tenaga hornor ini, juga keluarga DPRD Lebong dan kita semua (masyarakat Lebong).
Maka harus berada pada solusi (jalan keluar), jangan lagi berada pada masalah, tanggapan dan lainnya. Dan para tenaga honor ini, mereka juga generasi muda Lebong, calon pemimpin kedepannya. Namun, prinsipnya, jangan sekali-kali bertindak dan main hakim sendiri. Seperti, “penyerangan terhadap Sekda Mustarani.”
Laporan                  :    Rizal Wajo, SH. MH (Bang Ambon)
Editor/ Penulis       :    Gafar Uyub Depati Intan
BACA JUGA :  Survei Titik Nol, Pemdes Kampung Dalam Bangun SPAL & Drainase
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org