LEBONG, BEO.CO.ID – Pembangunan infrastruktur diwilayah Kabupaten Lebong masih meninggalkan pekerjaan rumah (PR), salah satu contoh terjadi dipaket pembangunan lapangan Hatta Sport Center yang masa kontrak pelaksanaannya berakhir 20 Desember 2024, tenyata belum tuntas dalam pekerjaan hingga progres fisik belum mencapai 100 persen.
Bahkan dalam perkembangan informasi terakhirnya, paket tersebut dikerjakan oleh Wijaya Perdana bersumber dari APBD Tahun Anggaran (TA) 2024 dengan nilai Rp 4,9 Miliar mendapat perpanjangan waktu pengerjaan serta dikenai denda 1 per mil dari nilai kontrak, atas keterlambatan waktu pelaksanaan pembangunan tersebut.
“Barang yang mereka pesan sudah jalan dan sudah dilunasi. Mungkin dalam tiga atau empat hari ini barang itu akan sampai. Pemasangan barang diperkirakan membutuhkan waktu empat hingga lima hari karena sifatnya tinggal pasang. Barang yang datang sudah dalam kondisi jadi, sehingga tidak memerlukan pengecatan lagi,” ungkap Kabid Cipta Kerja (CK) PUPR – Perhubungan Kabupaten Lebong, Mast Irwan, Jumat (20/12/2024) kemarin dilansir dari laman Corak.id.
Kendati demikian, pihaknya tetap optimis terhadap pekerjaan tersebut dapat tuntas diakhir Desember 2024 dengan perpanjangan waktu pengerjaan 10 hari kedepan.
“Perpanjangan waktu kita berikan hanya 10 hari. Mengingat ini sudah penghujung Desember, kontraktor harus memaksimalkan waktu yang ada. Pekerjaan harus dikebut, bahkan hitungan 10 hari itu bisa menjadi 20 hari dengan lembur,” lugasnya.
Atas kondisi progres fisik pembangunan Sport Center tersebut, pihak Dinas PUPR Lebong memberi denda 1 permil dari nilai kontrak untuk setiap hari keterlambatan serta Pelaksana atau penyedia (Kontraktor) barang atau jasa wajib membayar sanksi denda keterlambatan tersebut.
“Kami berharap pelaksana memaksimalkan waktu perpanjangan ini agar proyek dapat selesai sesuai target. Insya Allah akhir Desember Sport Center sudah rampung,” tutupnya. (*Rls)
