Hari Raya, Idul Adha juga disebut hari Raya Qurban bagi Umat Islam sedunia, sungguh luar biasa pesan tersirat didalamnya. Maka kita umat Islam wajib bersyukur dan mengimaninya, pesan ke ikhlasan untuk berqurban bagi kita yang sudah mampu, untuk berbagi sesame.
Sebuah perintah dari Allah SWT kepada Nabi Ibrahim Alaihi Sallam (AS) melalui malaikat Jibril perintahnya “untuk menyembelih anaknya, Ismail AS, dengan berat hati dan sikap ikhlas Ibrahim menanyakan kepada anaknya, hai Ismail siapkah bila engkau diqurbankan (di sembelih) di hari Qurban…?
Ismail tanpa ragu menjawab siap jika itu perintah dari Allah SWT” Peristiwa itu dijalankan dengan ikhlas dan benar oleh Nabi Ibrahim AS kepada putranya Ismail.
Lalu apa yang terjadi, saat penyebelihan terjadi mujizat, muncul keajaiban luar biasa yang disembelih ternyata seekor domba (Kambing) Qurban, dan Ismail selamat dari kematiannya saat itu.
Pendapat diatas dikutif dari Al-Qur’an dan Hadist Nabi yang saheh, dan berbagai sumber lainnya dari para Ustazd / Ustazjah, dan para Imam yang mendalami dan memahaminya, dan disebar luaskan kepada Umat Muslim sedunia dari waktu-kewaktu sampai pada Idul Adha 1446 H, (2025) M, yang kita rayakan tahun ini.
Pesan yang luar biasa itu, terkandung didalamnya, agar umat Islam berqurban di hari raya Idul Adha, setiap tahunnya, mampu dan ihklas.
Pelajaran besar lain, mengetuk hati nan dalam bagi Umat Islam, agar dengan Ikhlas, damai, untuk berbagi hasil penyembelihan daging Qurban, berupa “Kambing, Sapi dan Kerbau” dalam keadaan Sehat, Halal (bersih) yang diperoleh dengan cara-cara halal, dari pemberi Qurban.
Ini menunjukan (membuktikan) Islam itu bekerja dan berbuat secara ikhlas, damai, dan bukan evoria, karena ingin dipuji dan dipuja, tidak sama sekali. Hanya semata ke ikhlasan dengan harta yang lebih dan halal.
Demikian catatan, dari hamba Allah SWT yang lemah, saran, kritik, dan masukan anda tetap kami tunggu. Marilah bersama kita ciptakan “rasa kasih saying, dan ikhlas dalam bersedekah, sesame umat Islam yang damai, bersyukur kepada Allah, agar rachmat, anugerah beruapa rezeki yang halal dan barokkah selalu dilimpahkannya, pada setiap jiwa anak manusia”
( Cyt / *** ).
Penulis/ Editor : Gafar Uyub Depati Intan (Hamba Allah yang lemah).
