LEBONG, BEO.CO.ID – Menarik untuk diselam Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebong 2025 – 2030 masih berpedoman dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2012.
Hebatnya, sampai saat ini belum ada direvisinya, Perda RTRW yang sebelumnya sempat dikerjakan oleh Bidang Tata Ruang Dinas PUPR-HUB Kabupaten Lebong, kendati telah menguras anggaran miliaran rupiah.
Tidak beresnya hal tersebut memaksa pemerintahan bupati dan wakil bupati terpilih Azhari – Bambang tetap mengacu kepada dokumen RTRW lama yang telah mengalami “usang” tanpa ada perubahan.
“Kalau ini kan ada RTRW yang lama, karena yang baru enggak ada, ya mengacu pada RTRW yang lama. Persoalan itu direvisi atau ditinjau ulang, itu lain soal,” jelas Sekda Lebong Mustarani dikutip dari laman Corak.id berkaitan penyusunan RPJMD masih menginduk RTRW lama.
Kendati demikian, ia meyampaikan bahwa Pemkab Lebong tetap memiliki dasar hukum untuk penyusunan RPJMD untuk lima akan yang datang. Kembali disinggung oleh wartawan soal RPJMD dan RTRW Tahun 2012, ia mengungkapkan dapat diubah bila ditemukan ketidaksesuaian untuk dikemudian hari.
“Seandainya nanti di pertengahan jalan ditemukan ada yang bertentangan antara pelaksanaan RPJMD dengan RTRW, ya kita lihat mana yang tidak sesuai, karena RPJMD bisa kita rubah,” jelasnya. (Rls)
