LEBONG, BEO.CO.ID – Cerita balik keindahan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), ternyata masih ada ditemukan sebuah bangunan yang terbengkalai tak terurus atau belum tuntas dikerjakan 100 persen.
Tentu hal itu dapat mengundang spekulasi miring, setiap pasang mata melihatnya dan siapa pun telah menginjakan kakinya ke Desa Sungai Lisai, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu bila menjumpai bangunan tersebut.
Seyogyanya, bangunan infrastruktur bersumber dari uang negara harus dipertanggungjawabkan dan jika bangunan itu tuntas tentu dapat bermanfatkan bagi masyarakat atau mengandung azas manfaat, namun faktanya bicara lain.
Data – Informasi
Dalam laporan realisasi penyerapan anggaran di kegiatan pembangunan telah diserap 100 persen. Justru fakta sebaliknya, bangunan itu dibiarkan terbengkalai tengah pesatnya pembangunan bumi Swarang Patang Stumang.
Dasar informasi yang dioleh media ini dari hasil perbincangan disinyalir ada keterlibatan oknum pendamping desa dalam proses pelaksanaan pembangunannya.
Dikutip dari laman Jaringan Pencegahan Korupsi (Jaga) atau jaga.id terdapat kegiatan Pembangunan Peningkatan Sarana dan Prasarana Energi Alternatif Tingkat Desa dengan nilai realisasi sebesar Rp 200 juta lebih di tahun anggaran 2024 bersumber dari dana desa (DD).
“Parah bangunannya bang, kenapa bangun itu tidak dilanjutkan kita sebagai masyarakat cukup tahu kondisi dan keadaan masyarakat disana, jika bangunannya dapat dimanfaat tentu masyarakat dapat menerangan,” komentar warga Lebong saat melihat dokumen foto bangunan tersebut.
Sementara itu, beberapa waktu lalu media berupaya menghubungi Pjs Kades Sungai Lisai ke kediaman, namun belum hasil dijumpai sampai informasi ini diturunkan. (*/SB)