KOTA BENGKULU, BEO.CO.ID – Tidak hanya soal infrastruktur jalan Pantai Jakat yang menjadi perhatian Komisi II DPRD Kota Bengkulu atas aspirasi masyarakat, tempat berbeda seperti di Pasar Ikan kembali menjadi catatan penting dalam penemuan sebagai penyambung lidah masyarakat ketika turun lapangan (turlap).

Mengapa tidak, aroma tidak sedap mengundang para dewan ikut turun wilayah tersebut hingga menutupi hidungnya, akibat aroma sampah menghiasi salah satu Pasar tertua Kota Bengkulu, berlokasi di Kelurahan Malabero, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu.
Politisi Nasdem Rahmad Mulyadi menilai kondisi Pasar Ikan Malabero cukup memprihatinkan, utama kondisi lingkungan yang kurang baik akibat tumpukan sampah berdekatan dengan para pegadang menyedia saran pagi dan kebutuhan pokok sehari – hari.
“Kita sebagai wakil rakyat melakukan kunjungan untuk melihat dan mendengar keluhan masyarakat selama ini, khusus Pasar Ikan Malabero yang lingkungan kurang baik arti lain tidak sehat,” jelas lelaki jangkung itu kepada Beo.co.id belum lama ini.

Irman Sawiran dalam kesempatan itu setelah melihat kondisi bangunan Pasar Ikan Malabero akan berupaya perjuangakan anggaran rehabilitasi pasar mencapai Rp 2 Miliar.
“Selain itu, kita berharap kepada UPT terkait segera melaksana rencana kerja sesuai yang telah mereka susun,” kata lelaki berbadan tegap itu.
Sementara itu, Kepala UPTD Pasar Baru Koto sebagai penanggungjawab Pasar Ikan Malabero, Agus Sosanto tidak banyak berkomentar dan hanya mendampingi dewan kunjung diwilayah tersebut.

Salah satu Pegadang Pasar Ikan Malabero mengakui ada baut busuk diarea pasar bersumber dari kontainer sampah yang sudah penuh hingga ada sampah berserahkan keluar kontainer.
“Maklum pak sampah diangkat tidak menentu, kadang sampai tiga hari dan sampai seminggu baru diangkat,” cetus lelaki tua berbincang kepada wakilnya.
“Dahulu Pasar Ikan cukup ramai di kunjungi pembeli yang ingin sarapan pagi dengan makan favorit ketupat tunjang, Nasi Soto, Sate Padang dan beberapa produk lokal, kini kondisi kini jorok pak jadi pembeli itu malas datang,” sampainya.
Namun disayangkan media ini masih berupaya meminta keterangan Dinas Lingkungan Hidup Kota Bengkulu, terkait persoalan sampah di Pasar Ikan Malabero sampai dipublis pemberitaan belum ada keterangan resmi. (AS)