Warga Simpang Tutup Jadi Penonton Ditengah Bantuan Covid-19

LAPORAN : Marhaen Jabier (Mat Ubir)

KERINCI, Beo.co.id – Pasca merebah wabah virus corona (Covid -19) di awal bulan Maret 2020 lalu, khususnya masyarakat Simpang Tutup, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi masih ada yang belum menerima bantuan langsung tunai (BLT) maupun non tunai atau pun bantuan sosial tunai (BST) bagi terdampak pandemi Covid-19.

Seperti dialami warga Simpang Tutup, sebut saja ENDG (35) dan Mi (60) belum pernah sama sekali menerima bantuan terdampak Covid-19. sampai berita ini diturunkan.

Dari keterang ENDG mengatakan, suaminya bekerja sebagai buruh kasar (harian) mengeluhkan awak media ini (5/10/2020) lampau. Mengaku tidak pernah mendapatkan baik dari pemerintah pusat maupun daerah, sebaliknya ditempat dia tinggal.

“Mana mungkin ekonomi masyarkat seperti kami bisa pulih, kami tidak pernah dapat bantuan,” ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini kami mengalami kesulitan ekonomi yang berkepanjangan ditambahdengan kebutuhan sehari – hari yang memang tidak bisa diajak untuk kompromi.

“Apa lagi kebutuhan anak-anak sekolah yang harus kami penuhi, sudah sewajarnya kami warga tidak mampu dibantu oleh pemerintah,” terang ibu rumah tangan kepada media ini.

BACA JUGA :  Wartawati Indonesia Maju Kerinci - Sungai Penuh Bagi Takjil


Lanjut dia, saya merasa sedih, apa lagi saat warga disini rame – rame menjemput bantuan kekantor pos dan bank terdekat, kantor desa namun saya tidak pernah mendapatkannya. Saya berharap setelah ditunjuknya PJS kades didesa kami, ada perubahan data untuk masyarakat seperti kami, kenyataannya jauh panggang dari api.

“Saat kades defnitif kami tidak dapat bantuan sampai ditunjuk PJS Pebi dari kecamatan ternyata juga tidak memberi perubahan. Perlu pak wartawan ketehui kami menjadi penonton dikampung sendiri ditenang bantuan Covid-19,” ungkapnya mengeluh kepada media ini.

Secara terpisah dialami MI yang juga tidak pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah. Dia mengatakan, saya sudah bekerja keras namun bantuan juga tak kunjung datang, baik dari pusat, daerah maupun di desa.

“Setahu saya bantuan yang masuk disini hanya diterma oleh orang-orang yang ekonomi lebih baik termasuk PKH,” ungkap MI.

Dari hasil investigasi awak media ini, hal yang sama juga terjadi didesa tetangga, Desa Sungai Batu Hilir atas nama AI (35), bapak 1 anak ini mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan terdampak Covid -19, sebut saja PJS Kades NSL (50)

BACA JUGA :  Wartawati Indonesia Maju Kerinci - Sungai Penuh Bagi Takjil

“Apa lagi dizaman kades definitif singkat saja SPT, memang tidak ada bantuanyang kami dapat,” lontar AI yang juga bekerja sebagai buruh kasar mengupas kulit manis ditempat tetangga untuk memenuhi kebutuhan sehari -hari, (10/11/2020) belum lama ini.

Catatan : Inilah catatan merah yang harus dibenahi serta diperjuangankan instansi Dinas Sosial Kabupaten Kerinci, agar adanya pemulihan ekonomi masyarakat kalangan bawah serta memverifikasikan data bagi yang layak menerima dan mana yang tidak layak untuk menerima, sedangkan bagi yang belum terdata untuk diperjuangan dan dipasti mendapatkan bantuan terdampak Covid -19.

Ini menjadi pekerjaan rumah (PR) Pjs kades kedepan untuk membangun komunikasi ke Dinas Sosial dalam perjuangkan nasib warga yang belum mendapatan bantuan.

Harapan masyarakat setelah ditunjuk menjadi PJS Kades oleh Bupati, Adirozal hendaknya membawah perubahan bagi masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi ditengah ancaman pandemi Covid-19.

Sekaligus mampu memperbaiki data masyarakat bagi yang layak menerima bantuan, agar tepat sasaran khusnya, wilayah Kecamatan Gunung Kerinci di 15 desa 1 Kelurahan dari bantuan tunai maupun non tunai.

BACA JUGA :  Wartawati Indonesia Maju Kerinci - Sungai Penuh Bagi Takjil

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org