LEBONG, BEO.CO.ID – Hujan deras yang menguyuri Kabupaten Lebong mengakibatkan banjir dan menggenangi puluhan permukiman warga di Kecamatan Uram Jaya untuk sekian kalinya terjadi, Jum’at (11/4).
Berdasarkan pantauan lapangan, banjir musim kerap terjadi tersebut disebabkan luapan air Sungai Uram yang mengalami peningkatan debit air. Luapan banjir itu, mulai naik ke permukiman warga sejak menjelang magrib diperkira pukul 17 : 40 WIB.

Hingga memasuki pukul 19 : 30 WIB volume air yang mengenangi rumah warga mulai mengalami surut. Akibat banjir itu menggenangi puluhan permukiman serta halaman (teras), di dua desa Tangua dan Lemeu dengan ketinggian air mencapai lutut orang dewasa.
“Air mulai naik menjelang magrib, paling biasanya 1 sampai 2 jam paling lama menggenangi permukiman warga dan kalau disini banjir (red – Tangua) di Lemeu pasti banjir,” ungkap warga setempat berhasil dibincangi oleh awak media dilokasi.
Selain itu, warga berharap kejadian banjir kerap kali terjadi ini, mendapat perhatian serius kepada pihak yang berwenang dan bagaimana mencari solusi terbaik.

“Apakah titik rawan bencana banjir atau dititik masuknya air ke permukiman warga dapat dibangun pelapis guna minimalisir banjir ikut mengenangi rumah warga,” terangnya.
Jauh warga menuturkan, selain pembangunan pelapis titik rawan bencana, tentu ada upaya pemerintah daerah melakukan koordinasi ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera VII.
“Kalau tidak melakukan normalisasi sungai diantara pertemuan Sungai Ketahun dan Sungai Uram tentu tidak ada perubahan. Selain itu bisa saja berkoordinasi Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, semoga ada solusi,” pungkasnya. (*/SB)