LEBONG, BEO.CO.ID – Penyerapan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu masih rendah memasuki akhir bulan September tahun anggaran (TA) 2021. Hal itu berdampak juga dengan pekerjaan kegiatan pembangunan rehabiliatasi jaringan irigasi Tik Teleu dan pembangunan jembatan di desa Suka Datang I yang progresnya masih rendah.
-
Rehabilitasi jaringan irigasi Air Tik Teleu Tengah (CV. Nico Putra)
Dari data yang terhimpun di lapangan 19 September 2021, paket pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi Air Tik Teleu Tengah, Kecamatan Tubei yang dikerjakan CV. Nico Putra yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) TA 2021 dengan nilai kontrak Rp. 628. 268.800,- baru dikerjakan item galian pasangan pelapis dengan menggunakan excavator dan tampak pula kerangka besi pasangan dilokasi pekerjaan serta material.
Dalam keterangan kepala tukang pak Sun saat ditemui dilokasi pekerjaan dan berbincang kepada awak media saat ditanya seputar pekerjaan proyek rehabilitasi jaringan irigasi.
“Punya paket ini Bustari dan Michkel mereka joinan,” ujar kepala tukang saat berbincang kepada media ini setelah izin pamit mengambil beberapa gambar dilokasi pekerjaan.
Ketika ditanya buku tamu kepada kepala tukang, dia menyampaikan, “ada di tas, saya lihat dulu,” ujarnya. Setelah dicek di tasnya ternyata tidak ada, “mungkin tinggal dirumah,” jawabanya bolak balik. Bahkan dirinya juga menjelaskan bahwa pekerja sudah dimulai dua hari yang lalu dan dia mengatakan, “kesulitan pihak kontraktor mendapatkan alat berat (excavator) dan alat berat sudah 10 pulu hari disini,” lontarnya.
-
Rehabilitasi jaringan irigasi Air Tik Teleu (CV. Putra Ratau), belum ditemukan papan informasi.
Tidak kalah menariknya juga terjadi di lokasi yang terpisah, pekerjaan rehabilitasi jaringan irigasi Air Tik Teleu di Kecamatan yang sama dilaksanakan CV. Putra Ratau dengan nilai cukup fantastis Rp. 1,4 miliar belum terlihat progres fisik dan parahnya lagi belum ditemukan papan informasi kegiatan yang akan dilaksanakan, bertentangan dengan aturan. Belum satu pun pihak yang dikonfirmasi terkait pekerjaan rehab jaringan irigasi. Dan tampak pula 3 truk yang baru sampai menurunkan besi wiremesh di desa Tik Teleu.
-
Pembangunan Jembatan Beton Desa Suka Datang I, (CV. Tuan Rajo Bintang)
Tidak hanya berhenti sampai disitu awak media Bidik’07 Elang Oposisi (BEO.CO.ID) dan kru Lebong TV yang juga memantau pekerjaan pembangunan jembatan yang berlokasi di desa Suka Datang I. Dilokasi pekerjaan hanya terlihat papan informasi dan alat berat (excavator) membersihkan area lokasi pekerjaan jembatan.
Sebaliknya, belum diketahui tempat lokasi direksi keet tempat penyimpanan (gudang) dan juga menunjukan progres fisik bangunan jembatan secara signifikan. Hebatnya dilokasi pekerjaan tidak terlihat satu pun para pekerja. Dan saat media ini bersama kru Lebong TV ingin mengali informasi lebih jauh saat mengunjungi kediaman kepala desa secara kebetulan sedang tidak berada ditempat.
“Bapak pergi memburu babi tadi,” ungkap istri kepala desa kepada media ini, (19/9/21) hingga belum berhasil mendapatkan keterangan.
- Dampak pandemi Covid-19
Dari hasil pantauan lapangan dilokasi cukup memberi dampak positif bagi masyarakat sekitar ditengah pandemi Covid-19, mengapa tidak terlihat ibu-ibu dan anak-anak mengambil besi bekas bangunan lama yang tidak terpakai dengan cara memotong besi dengan gergaji besi.
“Dari pada dibuang lumayan pak, untuk jajan anak-anak mana keadaan sekarang lagi sulit kan Covid-19,” ucapnya untuk tidak mempulis namanya pemberitaan ini.
Dikutif dari radarlebong.rakyatbengkulu.com yang di publis S, dari 6 September tercatat baru mencapai sebesar 44,48 persen atau sekitar Rp 305,1 miliar dari total APBD tahun anggaran 2021 lebih kurang sebesar Rp 686 miliar.
“Angka ini kita dapatkan dari hasil rekap SP2D dengan menghitung devisasi atau selisih antara Rencana Anggaran KAS OPD dengan realisasi keuangan yang sudah dicairkan,” kata Kabag Administrasi Pembangunan Setda Lebong, Deri Gustian, ST.
Menurutnya, ada kemungkinan beberapa pekerjaan pembangunan fisik yang progresnya sudah melebihi realisasi namun anggaran kegiatan tersebut belum dicairkan. Sehingga, angka serapan anggaran ini terbilang masih cukup rendah.
“Kita selalu melakukan update realisasi serapan anggaran ini per hari, untuk kemudian direkap per bulan. Sehingga, pengawasan terhadap realisasi penyerapan anggaran maupun pelaksanaan kegiatan pembangunan ini bisa dilakukan lebih maksimal,” terangnya.
Ditambahkannya, dari hasil rapat pimpinan (Rapim) Tim Evaluasi dan Pengawasan Realisasi Anggaran (TEPRA) semester pertama yang dilaksanakan 9 Agustus 2021 lalu, hanya 7 OPD mendapatkan rapor biru, 12 OPD rapor hijau, 8 OPD rapor kuning sedangakan ada 11 OPD mendapatkan rapor merah diantaranya Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-Hub).
Dan juga Dinas Perlindungan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), RSUD, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa dan Sosial (PMDSos), Disperindagkop UKM, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, Sekretariat DPRD, Bappeda, Badan Keuangan Daerah (BKD) dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).
“Mudah-mudahan di sisa waktu yang ada, serapan anggaran ini bisa mencapai target yang sudah ditetapkan,” demikian Deri.
Media ini tetap akan berupaya mengkonfirmasikan pihak kontraktor dan begitu juga dengan pihak OPD teknis, pasalnya masih lamban progres peningkatan fisik pekerjaan, kendati telah memasuki diakhir bulan September 2021 dan masih ada pula paket dalam proses pelelangan di website LPSE Lebong yang kini tengah berjalan.
Pewarta : ED/SB