Presiden Perlu tahu cara kerja Tim Panitia Seleksi PPPK Kerinci 2023:
KERINCI, BEO.CO.ID – Sedikitnya 500 orang PPPK (Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja), demo damai di Kantor Bupati Kerinci, Kabupaten Kerinci, Jambi, Rabu,27 Desember 2023, mereka menuntut hak mereka sebagai peserta tes seleksi PPPK yang hasilnya sangat merugikan, peserta tes. Ironinya yang nilai tinggi diturunkan, nilai rendah dinaikan dan yang tidak pernah honor, dinyatakan lulus.
Ini kejahatan luar biasa, kata para pendemo yang minta pertanggungjawaban terkait/ pengawas, mulai dari Pejabat Bupati (PJ) Bupati Kerinci, Asrap, SPt.MSi, Sekretaris Daerah (Sekda) Zainal Effndi, Kadis Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Efrawadi dan H. Murison Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dinas-P Dan K) Kerinci. Harus bertanggungjawab atas kejahatan tersebut, desak 500 orang pendemo yang menyampaikan aspirasa mereka, kepada Pemdakab Kerinci, (Panitia Seleksi P3K), yang dinilai melakukan kejahatan.
Sekda Pemda Kerinci, Zainal Effendi, yang tampil didepan masa pendemo, justru ditolak karena tidak mampu menjelaskan secara rinci maasalah yang sebenarnya terjadi. Sementara PJ.Bupati Kerinci, Asraf, Efrawadi dan Murison, tidak berani tampil memberikan penjelasan alias menghilang, entah kemana kata laporan Tim Wartawan BEO.Co.Id, Marhaen, Yelli Naiti dan Reka Kopral, keredaksi sekitar pkl 15:30 WIB, (27/12/2023)
Yelli Naiti, melaporkan dari lokasi Demo dikantor Bupati Kerinci, Kecamatan Siulak Mukai, Kerinci menjelaskan para pendemo menolak hasil Tes PPPK 2023 Karena diduga keras dinas terkait tidak transparan dalam mengeluarkan hasil Tes.
Mereka menuntut keadilan, merasa terzolimi dengan hasil nilai kelulusan PPPK yang dikeluarkan BKPSDM, (Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia) mereka minta kembalikan nilai murni, (nilai Asli).
Dalam orasinya, para pendemo menyampaikan merasa dirugikan, dan menyampaikan kekesalannya, tetap menuntut hak mereka dikembalikan.
Lanjut para pendemo mereka mengutuk keras penitia seleksi yang berbuat curang, tujuh keturunan semoga mendapat azzab dari yang maha kuasa.
Dan para pendemo meminta agar Asraf, sebagai Pj Bupati Kerinci, Efrawadi selaku Kadis BKD (Badan Kepegawaian Daerah), dan Murison sebagai Kadis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Kabupaten Kerinci hadir di hadapan mereka, (pendemo) untuk menjelaskan, justru menghilang, tidak diketahui keberadaannya.
Namun, sampai selesai acara tidak satupun di antara mereka yang dapat hadir, menemui para pendemo, dan para pendemo mendesak ingin memasuki kantor Bupati Kerinci dan ingin melihat langsung di ruang kerja PJ. Bupati, apakah Asraf ada atau tidak diruang kerjanya, ditolak keras (tidak diizinkan dan dihalang oleh para Aparat Keamanan).
Akhirnya para pendemo dibawa duduk diteras bagian belakang kantor Bupati Kerinci, dan Bapak Sekda turun nemui paran pendemo menolak, karena tidak bisa memberikan jawaban atau keterangan yang lengkap, dan para pendemo minta pak Sekda hadirkan Kadis BKD dan Kadis Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, “saya bisa menghadirkan mereka bukan hari ini, jawab Zainal Effendi tapi besok ungkap Sekdan Kerinci, itu kepada masa pendemo..
Dan Asraf, selaku PJ Bupti Kerinci sempat dihubungi oleh para pendemo melalui Telpon selulernya, beliau menjawab bahwa hari ini tidak bisa memberikan jawaban, tapi besok, kenapa pak Tanya penelephone, apa kendalanya hari ini, pokoknya tidak bisa tegas Asraf. Tidak bisa memberikan jawaban hari ini, tapi besok, Ungkap Asraf selaku Pj Bupati Kerinci dikutip kembali dari para pendemo.
Adapun tuntutan para pendemo pada hari ini sebagai berikut:
-Nilai tinggi tidak lulus, nilai rendah dinaikkan nilainya, hingga diluluskan PPPK, bahkan K2 yang honor selam 25 tahun tidak lulus, seharusnya diprioritas”
Selain itu, menuntut penjelasan atas penambahan dan pengurangan nilai yang tidak mengadakan, Seleksi Kompetisi Teknis Tambahan (SKTT).
Adanya penurunan dan adanya penambahan Nilai yang tidak di jelaskan oleh Ban-Sel Daerah.
Mereka tahu adanya sistem seleksi teknis tambahan, tapi kok Nilai yang jauh dibawah mereka kok jauh meloncat keatas (mendadak naik), berarti adanya indikasi meloncat-loncat, hingga menampilkan ketidak adilan, (rasa sakit) para peserta, intinya ketidak puasan dengan perubahan Nilai yang yang diumumkan tidak transparan.
Yang nilai (rendah), jauh kebawah kok bisa melampaui yang jauh keatas, yang tidak Honor kok mengisi tempat lulus sekolah ketempat dia Honor, terus dibilang tidak ada pelanggaran, terus aturan telah di jelaskan.
Dan yang K2 itu seharusnya prioritas Lulus 90% dan tidak ada pasing gret, ternyata yang K2 mempunyai Nilai tinggi dan sudah Honor hampir 20 tahun, juga tidak lulus ada apa ungkap para pendemo kesal?.
K2 Dilindungi Undang-Undang asal ikut Tes Lulus tapi disini ada yang tidak Lulus ada apa, gugat pendemo ? Kami tidak menuduh biar masyarakat tahu keadaan yang sebenarnya lewat berita, yang kami sampaikan ini.
LARANG HADIR DEMO: Mulai kemaren sampai tadi pagi, dari Seluruh Kepala Sekolah masing-masing hampir 80% kepala sekolah menelpon para Honorer supaya tidak hadir Demo (ikut demo), kalau hadir akan dikeluarkan dari Honor, akan dihapus data Depodik tahun depan pasti tidak bisa ikut Tes, ancaman itu dari kepala sekolah masing-masing.
Disinyalir tindakan para kepala sekolah, diduga ada perintah dari oknum pejabat atasnnya, untuk melarang para Guru Honores, ikaut memperjuangkan hak-hak mereka sebagai warga Negara. Oknum kepala sekolah bermental “penjilat ini, harus dicabut SK nya pinta sumber kompeten media ini”.
Para pendemo akan menunjuk Perwakilan, akan ke Jakarta, ke Istana Presiden, ke BKN (Badan Kepegawaian Negara), ke Kemendikbud restet, ke DPR RI, BPK RI, membawa laporan.
Dan laporan sudah siap, ungkap Salmiyanto / Anton Black sebagai pendamping dari para pendemo.
Saat diwawancarai Wartawati Beo co.id (27/12/2023) didepan Kantor Bupati Kerinci.
Ditempat terpisah saat di Wawancarai oleh Wartawati Beo co.id Abadi Ketua Forum Damkar Kerinci, mengatakan khusus di Damkar, ada yang nama Isondri, nama itu, bukan Anggota Damkar ikut Tes di Damkar tapi dia Lulus, kita minta yang nama Esondri itu dibatalkan.
Karena Isondri, dia tidak pernah Honor di Damkar. tapi Tes dia Lulus sedangkan nilai dia juga rendah, tegas Abadi kesal.
Sedangkan Damkar bukan SK Kepala Dinas tapi SK Bupati, dan di tambah lagi Esondri, katanya dia mempunyao Sertifikat?. Dari mana dia mendapat sertifikat Honor saja tidak pernah, untuk mendapatkan Sertifikat di Damkar ini separo mati (sulit sekali), bukan mudah, untuk mendapatkan sertifikat itu dan dari mana Isondri itu bisa dapat sertifikat, juga harus diungkap dan ditelusuri kebenarannya.
Kami minta batalkan yang nama Isondri itu. Dan yang kami tahu di Damkar itu K2 cuman ada satu orang memang Lulus dia.
Dan yang lain itu kok bisa juga jadi K2 dari mana dasarnya, sebab kami punya data nama-nama Honorer Damkar yang dari BKN itu yang ada disitu K2 itu satu orang kok sekang bisa bertambah menjadi Delapan (8) Orang, ini kejahatan namanya.
Dan kita mencurigai karena adanya yang nilai tinggi tidak Lulus dan yang nilai rendah kok bisa Lulus dan bagai mana yang Nilai nya bawah 290 bisa naik keatas, ungkap Abadi sebagai Danru (Komandan Regu) / Ketua Forum di Damkar, Kabupaten Kerinci.
Dari pengamatan dan keterangan dari sejumlah nara sumber kompeten (orang dalam), yang minta identitasnya dirahasiakan mengatakan, “di Damkar Kerinci, nama dan datanya jelas, bahkan sudah terdaftar di BKN pusat” jika mau jujur tidak mengikut sertakan yang tidak pernah honor di Damkar, sampai punya sertipikat?” ini perlu ditelusuri kejahatannya lebih jauh kedepan. (***).
Laporan: Yelli Naiti/ Tim Liputan Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
Penulis/ Editor * Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.