LEBONG, BEO.CO.ID – Seyogyanya, kawasan objek wisata yang berpotensi menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) dapat dikembangkan dan bisa berdampak dengan peningkatan perekonomian masyarakat.
Sepertinya, tidak dengan objek wisata lobang Kacamata di desa Lebong Tambang, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu peninggal kolonial Belanda kini disinyalir ditinggalkan dan dibiarkan terlantar.
Dari pantau wartawan Bidik’07 Elang Oposisi (BEO.CO.ID) Minggu, 17 April 2022 yang lalu, telihat area kawasan lobang Kacamata telah ditumbuhi rumpuh liar, bangunan infrastruktur pagar ada berapa titik yang mengalami kerusakan. Dan terdapat fasilitas tempat ibadah, Mushola diarea objek wisata terlihat tidak terurus, bahkan fasilitas wisata seperti WC/toilet tidak dialiri air.

“Untuk pemeliharaan kita tidak ada, kita pernah ngobrol sama Sekdes Lebong Tambang, Sekdesnya bilang biar pihak desa akan membersihkan,” ujar Plt Kadis Pariwisata Pemuda dan Olah Raga (Parpora) Wayan Sukanta melalui Kabid Pariwisata, Agus Suryadi saat dijumpai di ruang kerjanya, Selasa (19/4/22).

Bahkan, Agus Suryadi mengakui bahwa Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) sudah ada. Namun berbanding terbalik dengan fakta lapangan suasana area objek wisata bak “negeri tak bertuan.”
Dan dirinya juga menerangkan bahwa dia baru menjabat Kabid Pariwisata, hingga tidak bisa menjelaskan secara rinci dan lengkap oleh awak media ini dengan alasan minimnya anggaran serta apa fungsi dan tanggungjawab Pokdarwis selama ini tidak berjalan.
“Semestinya, pihak desa yang harus membersihkan. Kita cukup memprihatinkan dengan kondisi wisata Lobang Kacamata sudah semak belukar,” ucapnya tanpa beban. (Sbong Keme)