Oleh : Yudi Hariansyah (Ketua IPML)
Di pagi itu aku terbangun dari tidurku,
Ketika aku buka pintu aku di sambut oleh potomu
Kulihat tulisan itu dengan kata kata yang membujuk setiap orang untuk memilihmu
Dengan wajah seyum ramah dan bersahabat.
Di saat aku terbangun lagi ada orang yang mengetuk pintu dengan salam dan seyuman dia menyapa ku
Dengan bangga menyodorkan uang seraya berkata pilih dia no itu
Sambil bergumam aku berkata di dalam hati, mau jadi apa negeri ini suara rakyat di beli dengan seenaknya saja.
Hai para calon pemimpin tidak kah kau sadar uang yang kau beri untuk membeli suara kami adalah sebuah dosa besar, gaji yang kau makan, bahkan uang yang kau beri untuk anak istri mu itu haram.
Suara kami kau beli, kebijakan akan kau putar balikan, kau tak akan memikirkan kami karena kau merasa suara kami telah kau kuasai.
Kami rakyat tak sudi lagi termakan bujuk rayumu yang palsu, kami mau pemimpin yang suka duka bersama kami, kami mau pemimpin yang berjanji lalu menepati, kami mau pemimpin yang ketika rakyatnya menangisi dia ikut menangis, bukan suara tanpa bukti dan harapan semu yang penuh janji.