KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Sekretaris Daerah Pemerintah Daerah Kabupaten Rejang Lebong, Propinsi Bengkulu, Yusran Fauzi, ST, akrab dipanggil, ‘’A,an’’ itu yang dicegat Pempred BEO.co.id, usai dia rapat dan memberikan keterangan pada sejumlah Wartawan dalam kontek lain, diruang tunggu lantai II Atas, Piket Setdakab Rejang Lebong, Selasa, 1 Nopember 2022, sekitar pukul 11, 10 WIB.
A,an, dengan ramahnya menerima wawancara singkat Pempred BEO.co.id, sehubungan dengan surat resmi disampaikan Media Beo.co.id, 27-10-2022, ke Stafnya diruang dalam lantai II atas itu. Ketika ditanyakan sehubungan dengan surat konfirmasi dan klarifikasi BEO.co.id, melalui surat tertanggal 25 Oktober 2022 lalu.
Mengenai pembayaran pengerjaan Kolam Renang dan Gedung olah raga Pitnst oleh CV.REBUSA KARYA, menghabiskan biaya Rp.200 juta dan Kolam Renang dikerjakan CV. BERLIAN KONSTRUKSI, Rp. 195 juta, total kurang lebih Rp.400 Juta, dan keduanya milik Rustam, an Diektur. Sudah tujuh tahun belum dibayar?.
A,an, menjelaskan ‘’kita siap bayar sepanjang ada kontraknya, kalau tidak ada kontraknya, apa dasarnya kita membayar’’ tandasnya. Dan mengenai surat yang disampai Media BEO.co.id, telah diterima dan dipelajari, dan akan dijawab dalam waktu dekat.
Dan saya telah perintahkan Kabag Hukum untuk menjawabnya, dan akan kita selesaikan dalam waktu tiga hari kedepan. Tunggu ya,…ujarnya sambil tertawa.
Jurnalist BEO.co.id, sebelum menyampaikan konfirmasi dan klarifikasi tertulis mengenai belum dibayarnya hasil pekerjaan CV. REBUSA KARYA dan CV, BERLIAN KONSTRUKSI, telah tiga kali berusaha menghubungi langsung keruang kerjanya, tapi menurut salah satu staf Sekda dirung tunggu tamu mengatakan ‘’bapak DL (Dinas Luar) ke Bengkulu, dan berikutnya bapak rapat, sampai berita pertama diturunkan 27 Oktober 2022, belum diperoleh keterangan resmi dari Pemdakab Rejang Lebong.
Secara terpisah sebelumnya, 26 Oktober 2022, Ketua DPRD Rejang Lebong, Mahdi Hoesen, dihubungi saat itu tidak masuk kerja sampai pukul 11: 15 WIB. Dan satu-satunya anggota DPRD Rejang Lebong, yang masuk kerja hanya Lukman Effendi, anggota Komisi III (Bidang Pembangunan), Lukman yang dikonfirmasikan tentang belum dibayarnya hasil pekerjaan saudara Rustam?
Fendi, begitu tokoh yang satu ini akrap disapa, mengatakan ‘’saya dengar, tentang masalah Rustam, ujarnya ramah. Tapi, saya khawatir, kalau kontraknya tidak ada, bagaimana cara membayarnya tandasnya tertawa lebar.
Kalau ada kontraknya, ya harus diselesaikan pembayarannya oleh Pemdakab Rejang Lebong. Kalau tanpa kontrak kenapa Rustam mau, dia kan salah satu kontraktor yang sudah berpengalaman didunianya, kata anggota Fraksi Partai Golkar ini, kepada BEO.co.id.
Secara terpisah Rustam sebagai pihak yang merasa sangat dirugikan, karena sudah berjalan tujuh tahun hasil kerja dan jerih payahnya belum dibayar? Rustam, mengatakan, ‘’pada tahun 2016 silam Ahmad Hijazie, baru dilantik menjabat Bupati Rejang Lebong, beliau minta saya membuat dan mengerjakan Gedung Mushola, Olah Raga Pitrst dan Kolam Renang, dan yang sudah dibayar gedung Mushola dengan nilainya lebih kurang Rp. 200 juta, jelasnya.
Sementara dua pekerjaan lainnya, akan diusulkan dalam RAPBD (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan, masa saya tidak percaya yang minta saya kerja adalah Bupati/ Kepala Daerah (Bupati Rejang Lebong), ungkap Rustam. Maka saya kabulkan permintaan beliau, ujarnya.
Saya, masih berharap agar ada jalan keluarnya pembayaran uang tersebut, jika tidak sama sekali saya akan menempuh jalan lain, apakah, membongkar bangunan tersebut dan atau menempuh jalur Hukum, kita lihat dulu, tandasnya.
Dan saya mengerjakan dan membuat permintaan Bupati Rejang Lebong, membangun Gedung olah raga Pirst dan Kolam Renang, itu telah dihitung secara teliti oleh Konsultan, atas kepantasan nilainya. Sampai berita ini, diturunkan belum diperoleh jawaban dari Bupati Rejang Lebong, apa solusinya?.
(BEO.co.id / Gafar Uyub Depati Intan).
