LEBONG, BEO.CO.ID – Diguyur hujan hampir setengah hari tiga desa di Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu landa banjir, jum’at (19/1).
Hasil pantauan lapangan awak media Beo.co.id dilokasi di Desa Lemeu ketinggian air bervariasi mulai dari 20 – 30 sentimeter (cm) hingga 1 meter (M) atau setinggi pinggang orang dewasa, akibat banjir tersebut menggenangi permukiman warga kurang lebih ratusan rumah.
Selain itu, tidak hanya mengenangi permukiman warga, persawahan kurang lebih 30 hektar ikut menjadi korban banjir dan pastikan terancam gagal panen. Banjir tersebut diakibatkan meluapnya dua sungai, yaitu Sungai Ketahun dan Sungai Uram.
Tidak hanya desa Lemeu ikuti merasa dampak banjir, termasuk Desa Tangua puluhan rumah ikut digenangi banjir dengan ketinggian bervarisasi 20 – 40 cm dan disusul lagi desa tetangga, Desa Pangkalan dengan ketinggian banjir mencapai 1 meter (tertinggi) dan menggenangi puluhan rumah warga.
Banjir juga ikut menghiasi Kecamatan Amen, lebih tepatnya di Desa Talang Bunut dengan ketinggian air bervariasi 15 – 30 cm serta ikuti menggenangi halaman permukiman warga setempat. kondisi itu, tak tampak petugas BPBD Kabupaten Lebong yang ikut turun langsung kelapangan, hanya ada pihak Bhabinkamtibmas (kepolisian) turun langsung lapangan mengambil dokumentasi lapangan.
“Sebelumnya dalam minggu ini sempat banjir didaerah Lemeu, tapi tidak separah ini dan air mulai sejak menjelang Magrib,” ujar Kades Abdul Sumardi yang akrab disapa Abing saat disambangi awak media ini, jum’at (19/1) sekira pukul 19: 27 WIB dikediamannya.
Lanjut Abing menuturkan, akibat peristiwa tersebut terdapat 30 hektar warganya didusun 2 dan 3 terkena dampak banjir terancam gagal panen dan dipastikan petani merugi hingga kembali menanam ulang.
“Tidak rumah warga yang digenangi banjir, termasuk sawah warga ikuti tenggelam akibat banjir dan paksa warga kita nanti mengambil bibit baru untuk tanam ulang,” pintasnya.
Sementara itu, warga Pangkalan yang berhasil dibincangi awak media ini berharap kepada pihak terkait ada pembangunan infrastruktur di daerah aliran sungai (DAS) Ketahun, agar dampak banjir yang kerap datang dapat diminimalisir.
“Kita berharap kita pemerintah dapat membangun didaerah Sungai Ketahun, biar banjirnya tidak begitu luas,” ucap singkat warga Pangkalan kepada wartawan media ini. (SB)