Dugaan otak “kejahatan kecurangan pengurangan dan penambahan nilai dan menyatakan lulus bagi peserta Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja PPPK Kerinci tahun 2023, bahkan ada yang tidak pernah honor sama sekali bisa ikut ujian dan diluluskan, juga ada oknum anak pejabat/ mantan pejabat penting,” Pemdakab Kerinci, Jambi. Mulus kelulusannya?
Disinyalir oknum pelakunya dari SKTT (SELEKSI KOMPETENSI TEKNIS TAMBAHAN) yang patut diduga keras “mengabaikan nilai murni/ merampas hasil peserta Tes dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN), dan membuat nilai sendiri untuk meluluskan peserta, yang dimaunya kata Edios Hendra dan Henny Utama Sari, S.Pd, kepada Wartawati BEO.co.id yang menghubunginya Minggu, 22 Januari 2024, di Pasar Senin, Siulak, Kerinci.
Edios Hendra S.PdI M.Pd Sebagai Ketua Aliansi Honorer Kabupaten Kerinci, yang sudah Honor selama 9 Tahun Empat bulan sampai saat ini dan sudah satu semester honor di SMP Negeri 22 Kerinci, Sungai Pegeh, Kecamatan Siulak Kabupaten Kerinci.
Edios Hendra, menjelaskankan kepada Beo co.id saat diwawancarai Minggu 22 Januari 2024 di kediamannya itu, Nilai CAT adalah nilai murni dikeluarkan oleh (Badan Kepegawaian Nasional) BKN dan dilengkapi dengan Sertifikatnya sah dari BKN itu sendiri, sebagai institusi Negara yang sah.
Yang kami permasalahkan adalah (SKTT) Seleksi Kompentisi Teknis Tambahan, ini tidak seperti biasanya di lakukan, pada tahun lalu Kemenag (Kementerian Agama) moderasi beragama melaksanakan SKTT (Seleksi Kompetensi Tehnis Tambahan) itu di panggil satu persatu, atau pergi ke sekolah masing-masing dan di tanyakan pada pihak sekolah bagaimana bentuk orang ini selama dia honor di sekolah ini, penilaian diserahkan pada Kepala Sekolah dan pengawas masing-masing.
Seharusnya penilaian SKTT – nya seperti itu, atau di adakan Tes atau wawancara satu persatu, itu tidak di laksanakan sama sekali, dan alasannya waktu mendesak, nilai mau di keluarkan, di ambillah diskripsi diri.
Dirkripsidiri ini dari pusat, boleh dinilai tapi harus objektif, tanyakan kepada kepala sekolah masing-masing apakah benar sudah honor sekian tahun, apakah benar dia mengajar seharusnya model itu, ini cuman di hayal-hayal beber Edios.
Dan justru yang tidak pernah honor dan mengajar, bisa ikut tes justru diluluskan, mana aturannya, seraya bertanya mana aturannya?
SKTT, tapi tidak melalui diskripsi diri, diskripsi diri ini adalah kami mengkabarkan diri kami waktu kami memasukkan bahan, bahwa kami honor di SMPN 22 Sungai Pegeh, sudah sekian tahun dan kami dinilai melalui itu.
Apakah mungkin bisa menilai seseorang melalui Biodata atas ribuan biodata, “si-A mendapat nilai 100 dan “si B” mendapat nilai 15 disitulah letak tidak objektifnya tim SKTT, dan BKN yang katanya turun ke Kerinci selama tiga hari.
Bagi kami peserta seleksi yang tidak bermain rata-rata mendapat “nilai 15 dan sebaliknya yang bermain mendapat nilai 135” dan yang bermain mendapat Nilai maksimal dan sebaliknya yang tidak bermain mendapat nilai minimal, (kecil), yang mencetak nilai itu, tentu para oknum dari SKTT yang punya kepentingan meluluskan oknum-oknum yang mau bermain, tegas Edios perihatin dengan kondisi yang dialami ratusan korban seleksi Tes PPPK Kerinci tahun 2023 lalu.
Edios menegaskan: Sedangkan nilai Tes dari BKN kami tinggi dan nilai diskripsi diri ini tidak pakai tes dan kami mendapat nilai rendah. Tentu yang mengeluarkan nilai tes rendah, patut di duga pihak SKTT lah jelasnya.
Lebih rinci Edios menjelaskan, nilai diskripsi diri ini nilai ulahan Dinas Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah, (BKPSDMD) dibawah pejabatnya, “Efrawadi” selaku Sekretaris Panitia.
Dan Dinas Pendidikan Kabupaten Kerinci, Murison sebagai Kadis Dikbud dan bertanggungjawab dibidang pendidikan, yang mayoritas peserta seleksi yang jadi korban para honorer Guru yang telah mengabdikan diri selaku pengajar rata-rata diatas 6 (enam) tahun.
Dugaan keterlibatan permainan nilai ada di Dinas Dikbud Kerinci karena yang punya akun itu hanya ada dua Dinas,
Dinas Pendidikan dan Dinas BKD (Badan Kepegawaian Daerah) sekarang bernama Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD), jadi kecurangan itu bersumber dari Akun, didua dinas tersebut yang memberikan nilai kepada kami, rinci Edios Hendra.
Dua Akun di Dinas BKPSDMD Kerinci dan Dinas Dikbud Kerinci yang mengelola nilai, disitulah awal kecurangan dilakukan, yang pada akhirnya memunculkan prahara menyakitkan bagi 300 orang lebih yang memiliki perekingkan dari hasil tes baik, harus menerima kenyataan pahit, jadi korban tidak lulus-TIDAK LULUS & MENYAKITKAN.
Maka dalam tuntutan kami para pendemo hapuskan SKTT dan kembalikan nilai CAT murni kami pinta, Edios.
Sedangkan yang di jelaskan oleh Pejabat Bupati Kerinci, Asraf. SPt, MSi, adalah teori CAT, Nilai CAT nya 510 setelah dikalikan rumus-rumus 70% ini maka nilai orang ini turun, cuman itu yang di hearingkan oleh BKN, sehurusnya di presentasikan oleh BKN, bukan di hearingkan, bagai mana orang ini bisa tinggi nilainya dan bagai mana orang ini bisa rendah nilainya, diduga BKN cuman mengemukan rumus. Tidak jujur mengungkap masalah yang sebenarnya.
Dan anehnya lagi dalam hal ini, katanya BKN datang ke Kerinci tapi kami tidak di hadapkan dengan pihak BKN, seharusnya kehadiran BKN di Kabupaten Kerinci kami yang dirugikan di undang, dihadapkan dengan BKN, maka kami jelaskan permasalahan yang terjadi.
Dan layak dipertanyakan seluruh Wartawan yang ada di Kabupaten Kerinci seharusnya di undang (dikabarkan), jika benar BKN hadir di Kabupaten Kerinci selama tiga hari berturut-turut itu?
Pasti BKN akan melakukan Investigasi, kalau Investigasi pasti kami di panggil, jika benar kehadiran BKN di Kerinci, di mana tempatnya, dan kenapa kami sebagai penggugat tidak di hadap kan dengan BKN, dan kenapa waktu kehadiran BKN di Kerinci tidak di ekspos oleh media, ungkap Edios.
PERMASALAHAN-HENNY-UTAMA-SARI-GURU-KELASEdios Cs, juga meminta kepada aparat Penegak Hukum untuk memproses kasus ini secepat mungkin, karena korban sudah berjatuhan.
Rumor menjanjikan: Diduga akibat demo yang berjalan entisip, sudah berlangsung tiga kali, “para dedengkot demo akan diluluskan untuk beberapa orang, asal tidak menggerakan demo lagi” sumber kompeten pendemo mengatakan, “kalau kami mau sudah dari dulu, kami kasihan melihat rekan senasib sepanggungan, bukan sedikit jumlahnya yang sudah peringkingan 337 orang, jika ada kebijakan panitia untuk meluluskan hanya 7 orang, ini perbuatan yang sangat tidak baik, maka cara-cara seperti wajib ditolak, jelas sumber itu.
Henny Utama Sari S.Pd Nilai Cat, Kelahiran (10/06/1982) Kota Curup-Bengkulu, salah satu peserta Tes, juga menyampaikan kepada Beo co.id di tempat yang sama Desa Pasar Senin, Kerinci, ia, sudah honor dari tahun 2015-2000 di SDN 31/111 Muara Semerah Kabupaten Kerinci dari tahun 2000-2024 honor di SDN 34/Pendung Hilir, dan saya mengikuti Tes di Karunia Global school Kota Jambi.
Mendapat Nilai CAT 568 adalah nilai murni saya dari BKN dan di keluarkan Sertifikat nya Oleh BKN,
Pada awalnya kami suadah dalam peringkat perangkingan sebanyak 337 orang dari Kabupaten Kerinci, kemudian di keluarkan kembali dari peringkat perangkinan, mana yang gak bermain dikeluarkan langsung dari perangkinan, dan mana yang bermain di naik kan nilai nya dan di masuk kan kembali dalam perangkingan ungkap Henny.
Dan Henny juga menyampaikan mana yang bermain rata-rata nilai SKTTnya 135 dan mana yang tidak bermain rata-rata nilai SKTTnya 15 dan 20 tidak ada yang lebih dari itu, semua nilai tidak ada yang pertengahan, tidak ada yang 80 dan 100, semua rendah, karena tidak bermain dengan oknum panitia?
Dari pengamatan/ keterangan yang dihimpun Tim Wartawan BEO.co.id di Kerinci, dugaan “kuatnya permainan kotor para oknum panitia SKTT, mulai terendus oleh tim adanya di Dinas Badan Kepegawaian Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BKPSDMD) Kerinci, “asal Tanjung Pauh”
Ini pemain yang tergolong lama, dalam urusan Calon Pegawai (Pengangkatan), Mutasi, Kenaikan pangkat, Pensiun yang paling banyak berurusan ke BKN Regional VII Palembang, dan dekat dengan sejumlah oknum pejabat terkait (penentu), tegas sumber mantan ASN yang telah pension, kepada redaksi media ini, dalam durasi pembicaraan lebih kurang 30 menit.
Dengan terkuak kejahatan seleksi Tes PPPK Kerinci 2023, masing-masing oknum pejabat diduga keras terlibat masing-masing berusaha keras menyelamatkan diri, seolah-olah hasil Tes sudah benar sama sekali. Hal ini juga dipaparkan Pejabat Bupati Kerinci, “Asraf, SPt. MSi, kepada Wartawan dikantor Bupati Kerinci di Bukit Tengah Siulak Mukai, (18/ 1/ 2024) sore sebagaimana ditulis Medi aonline “JURNAL POLISI.ID” dikutif kembali.
Pada alenia berikut, kutipannya berbunyi; Hasil BKN turun, bahwa tidak ditemukan hal-hal menyalahi prosedur pelaksanaan Seleksi PPPK Kabupaten Kerinci tahun 2023,” ujar Pj Bupati Asraf, Sore Kamis (18/01/2024).
Pj Asraf juga mengatakan, hasil BKN turun sudah disampaikan ke pihak DPRD Kerinci. “Hasil BKN itu sudah disampaikan ke DPRD, DPRD juga sudah melakukan Herring,” jelasnya. (Mul). Tulis Jurnalpolisi.
Edios Hendra, pada bagian lain keterngannya sangat menyentuh masyarakat pers (pejuang Pers), semula Ia agak ragu dengan Beo.co.id, yang meminta wawancara langsung, karena kejadian beberapa waktu, ada oknum Wartawan asalah Kerinci hilir, yang menyatakan siap menulis berita PPPK apa adanya?.
Setelah oknum Wartawan minta uang, sebut saja (X) berminggu-minggu tidak ada beritanya sampai sekarang. Ditengah kegalauan soal kasus kecurangan PPPK Kerinci, banyak oknum yang mengatas nama dari lembaga Pers dan LSM, memanfaatkan situasi, dampaknya kian buruk, “melengkapi penderitaan para korban tes PPPK Kerinci, maka masyarakat perlu berhati-hati, dari lembaga manapun yang meminta keterangan tanyakan dengan baik, “jika wartwan dari media mana? “
Dari data yang dihimpun Tim BEO.co.id, jika benar dua Akun yang mengelola data proses tes dan hasil Tes, dijelaskan Edios Hendra, maka petugas pengelolanya (ahli), harus diperiksa detail aparat penegak hukum, setelah kasus ini diadukan resmi, secara Hukum. Insyaallah semua akan terbongkar secara terang benderang, asal jujur untuk kebenaran?.
Mengenai SKTT, yang dipersolakan peserta tes PPPK Kerinci, itu di SK-kan oleh pejabat berwenang Bupati dan atau Pejabat Bupati, itu dasar SKTT bekerja, semuanya harus dipertanggungjawabkan. Jika tidak di SK, berarti SKTT muncul tanpa dasar hukum. Tidak sah secara hukum?
Siapapun pejabat yang berwenang menanda tanganinya, baik Bupati, Pejabat Bupati dan atau Sekda an Bupati, itulah pihak yang bertanggungjawab langsung terhadap kinerja panitia yang berada didalam SKTT dimaksud. (***/ yn/ Tim).
Laporan : Yelli Naiti
Editor/ Penulis & Penanggungjawab : Gafar Uyub Depati Intan.