KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Wartawan, (para Jurnalist) Beo.co.id dan Koran BiDiK07 ELANGOPOSISI diseluruh wilayah/ daerah penugasannya yang tidak mau lagi membuat berita alias bosan lebih baik mengundurkan diri sebelum dicoret dari Bok Redaksi.
Mengingat belakangan ini, banyaknya keluhan masyarakat yang disampaikan langsung kepada redaksi BEO.co.id banyaknya oknum yang mengaku-ngaku Wartawan BEO.co.id melakukan wawancara/ konfirmasi namun beritanya tidak ada alias Wartawan, “Muntaber dan CNN” (Muncul tanpa berita-Cuma Nengok-Nengok).
Hal ini ditegaskan, Gafar Uyub Depati Intan Pemimpin Umum/ Redaksi Mediaonline BEO.co.id ditengah kesibukannya menyiapkan sejumlah Artikel tentang kondisi hari ini disekitar kita dan kedepannya.
Bagi yang ragu-ragu (setengh-setengah) serius menekuni profesi/ pekerjaan Wartawan lebih baik memilih pekerjaan lainnya, seperti “Jadi Petani, Beladang/ berkebun, Dagang, Bisnismen dan pekerjaan/ profesi lainnya” sehingga tidak memperburuk “Citra Pers Nasional” jelas Bang Ayub.
Setahu saya, lanjut Bang Ayub, didunia ini tidak ada lembaga Press atau profesi Wartawan yang tidak mengurusi liputan/ pemantauan, klarifikasi dengan pihak-pihak terkait dalam suatu peristiwa, Wartawan disibukan dengan tugas berat mencari, mengelola dan menulis berita jika tidak mau lebih memilih profesi/ pekerjaan lainnya.
Dan berita yang memenuhi syarat penulisan agar disampaikan pada redaksi untuk dipertimbangkan penerbitannya, layak dan pantas (tidak) menjadi konsumsi publik, berdasarkan UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan tidak melanggar etik dan ketentuan/ petunjuk redaksi.
Soalnya tegas Bang Ayub, Surat Tugas (ST) dan Kartu Pers yang dibangga-banggakan banyak oknum Wartawan, itu hanya sekedar Identitas.
Di Beo.co.id & BiDiK07 ELANGOPOSISI, yang disebut Wartawan (Jurnalist), yang secara rutin memiliki Karya Jurnalist (berita) di sampai pada pembacanya lewat lembaga penerbitan masing-masing, sampai pada permirsa/ pembacanya, bukan sekedar batas, “Muntaber dan CNN-(Muncul Tanpa Berita-Cuma Nengok-Nengok).
Hanya, “membangga-banggakan Kartu Pers, Surat Tugas, Kartu Organisasi Wartawan dan sertifikat UKW (Uji Kompetensi Wartawan), sepanjang tidak ada berita resminya, itu bukan Wartawan”
Apa lagi masih banyaknya oknum yang menggunakan, “Kartu Pers dan Identitasnya dalam kegiatan Pers, “menakut-nakuti masyarakat, oknum pejabat yang kena masalah, akan diberitakan, jangan mudah percaya “ujung-ujungnya duit” jika ada oknum yang melakukan pemerasan laporkan resmi pada aparat berwenang, kita hidup dalam sistem Negara hukum, demokrasi bukan dictator.
Saya himbau kepada seluruh Wartawan BEO.co.id, yang masih active, berpegang teguhlah pada 11 Poin Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Wartawan Indonesia, sebagai etika dan pedoman kerja. Diluar sana, jikapun ada diluar sana urusan pihak lainnya.
Soal rezeki, bisa datang dari mana saja, tanpa harus melakukan kejahatan apa lagi pemerasan.
Bila ada seseorang yang sedang terkena kasus (masalah)?. Pelajari secara mendalam diatas dasar Kejujuran untuk memperoleh kebenarannya.
Dan hak jawab, (hak asasi) yang bersangkutan wajib dihargai, dan dimuat apa adanya dalam pemberitaan.
Sepanjang yang bersangkutan, mau menggunakan hak-haknya. Jika tidak mau, juga tidak boleh dipaksakan. (BEO.co.id/ – +/ Hendry).
