LEBONG, BEO.CO.ID – Menyikapi sejumlah persoalan pasca bencana alam yang melanda Kabupaten Lebong beberapa waktu lalu, Kepala Pelaksana BPBD Lebong Tantomi saat ditemui diruang kerjanya, Selasa (21/5) lalu mengatakan tanggap darurat BPBD masih pemenuhan kebutuhan dasar.
“Evakuasi pertolongan masyarakat, pendataan permukiman warga terdampak bencana, seperti kebutuhan yang mendesak yaitu memberi pelayanan kesehatan, makan, kebutuhan air bersih serta pembersihan area yang terkena musibah cuma itu saja,” terang Tantomi menanggapi soal tanggap darurat BPBD Lebong.
Kemudian, menurut dia termasuk mendata fasilitas infrastruktur daerah dan pihaknya berupaya mencegah yang sampai ada korban, harta benda masyarakat serta beri edukasi pengurangan alih fungsi lahan, dilanjut penyempitan bantaran sungai atau daerah aliran sungai (DAS) lokus BPBD Lebong pada saat ini.
“Untuk infrastruktur yang rusak kita hanya melakukan pengajuan (pusat) dan ini perlu dirapatkan bersama oleh pihak Banggar titik lokus utama dan prioritas,” katanya.
Disinggung soal infrastruktur dan minimalisir tercegahnya air banjir masuk permukiman warga, Tantomi menjawab ditahun depan pihak telah memilik perencanaan perbaikan, terkhusus Uram Jaya, untuk jangka panjang titik lokus daerah Lemeu membutuhkan anggaran cukup besar.
“Bronjong yang rusak insyallah tahun depan, untuk teknisnya lebih ke PU (fisik) paling BPBD berkalborasi lintas sektor tinggal penyusun anggaran dan untuk lokus di Uram Jaya pertama di Balai Desa Embong Uram, di Desa Tangua didepan SD sampai TPU (kuburan), di desa Lemeu serta Pangkalan termasuk akan membangun jembatan di Sungai Ketahun,” demikian sampaikan Tantomi. (SB)