Catatan Ringan: Syafwandi. R. Brusli
KERINCI, BEO.CO.ID – Kabupaten Kerinci, Prop. Jambi, terkenal dengan alamnya yang subur, curah hujannya yang tinggi, alamnya sejuk, berada diatas Bukit Barisan, Indah dengan Danau Gunung Tujuh, Danau Kerinci, Danau Kaca, Gunung Kerinci nan-indah tertinggi dikepulauan Sumatera, 3. 808 M dari permukaan laut. Anugerah Tuhan yang maha esa, yang luar biasa dan harus dirawat oleh Pemdakab Kerinci dan masyarakatnya.
Daerah ini memiliki jalan Kabupaten sepanjang lebih kurang 900 km lebih, yang tak mampu dirawat Pemdakab Kerinci melalui dinas terkait “DINAS PUPR-KERINCI” tak heran dimana-mana mudah ditemukan jalan hancur, bak berkubang-kubang, bahkan membentuk danau kecil dampaknya ribuan masyarakat Petani Kerinci kesulitan mengeluarkan hasi bumi mereka seperti, “CASSIAVERA/ KAYU MANIS, KOPI, KENTANG DAN SAYUR MAYUR dan lainnya” Ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) berat Bupati Kerinci dan Kadis PUPR setempat kedepannya.
Jurnalist (Wartawan) baru BEO.co.id, rutin melakukan pemantauan (perjalanan Jurnalistik) dari desa ke desa/ kampong ke Kampung melihat langsung perkembangan Perekonomian masyarakat Kerinci yang bertani di bumi nan subur, hampir rata-rata, apa yang ditanam masyarakat tumbuh subur dan menghasilkan seperti dijelaskan diatas, (Cassiavera/ Kayu Manis/ Kilit Manis bahasa Kerinci), Kopi, Kentang terkenal dengan sebutan “Kentang Kerinci” dan Sayur mayor lainnya.
Masyarakat luar banyak menyebutnya daerah kaya. Namun dibalik semua itu, sudah puluhan tahun masyarakat Kerinci dirundung malang, kesulitan mengeluarkan hasil Bumi mereka karena kondisi riil jalan kabupaten dan jalan desa hancur berantakan dimana-mana, alasan klasik selama ini, jika ditanya Wartawan pada dinas PUPR Kerinci, CQ (Bidang Bina Marga/ Jalan), berapa besarnya total dana pemeliharaan, jawabannya tidak ada dana, dananya kecil dan tidak cukup, itu maka hancur (tidak terpelihara), jelas sumber kompeten di Bina Marga Kerinci, sebagaimana dilaporkan Wartawan BEO.co.id, Marhaen dan Syafwan R Brusli, dalam beberapa berita sebelumnya.
Dalam pemantauan Wartawan BEO.co.id, jalan yang rusak berat/ hancur, bak kubangan membentuk Cekung dan Cembung (di genangani Kecil), antara lain Jalan ke Desa Pauh Tinggi-Desa Pesisir Bukit, hasil Investigasi Beo.co.id, 26 Juli 2024 lalu sekitar pkl 14: 40 WIB (usai Shalat, Jum,at), ternyata kondisi riil jalan dilapangan hancur/ rusak parah.
Kondisi berikutnya Desa Pauh Tinggi ke Desa Sungai Jernih, Desa Pesisir Bukit – Desa Talang Lindung dan Desa Harapan Jaya-Sungai Kuning kondisi fakta lapangan rusak parah.
Kades Pauh Tinggi, ASIS, dihubungi -26 Juli 2024 hari Juaat, pukul 14:15 dirumahnya mengatakan jalan Rusak disekitar Pauh Tinggi, Desa Pesisir Bukit dan sekitarnya sudah lama rusak parah, belum ada tanda-tanda akan diperbaiki (rehab) berat dan ringan…?
Menurut Asis, Link jalan ini dibangun ketika pemerintahan Bupati Kerinci dijabat H. Marasman, jalan tersebut hanya sampai ke Desa Pauh Tinggi saja, sehingga tidak sampai ke Desa Sungai Kuning jelasnya.
Hal senada juga dijelaskan, 26 Juli 2024 pukul 14: 45 sehabis sholat Jumaat, oleh Mat Taris, Warga RT 1, AT Desa Pauh tinggi dijalan pulang dari Sawahnya menjelaskan bahwa Jalan kabupaten yang di aspal hanya sampai ke desa Pauh Tinggi saja tidak sampai keSungai Kuning, sehingga masyarakat sangat memerlukan jalan yang bagus karena kesulitan mengeluarkan hasil Tani dari ladang Kebun atau dari Sawah mereka.
Saat dikonfirmasikan pada tanggal 26 Juli 2024 pukul 14: 50 sore Andi warga Desa Harapan Jaya RT 4″ Saat dijalan… Menjelaskan Masyarakat kita sangat membutuhkan perbaikan jalan sehingga petani tidak kesulitan mengeluarkan hasil Panen dari ladang ataupun sawah mereka.
Hasil Investigasi wartawan Beo.co.id, saat dikonfirmasikan Kades Danau tinggi Jarulis pada, 30 Juli 2024 pukul 12:30 sehabis Shalat Zuhur diwarung / Kedai Bukit Tengah menjelaskan bahwa peluang bagi masyarakat untuk membuka lahan ladang baru masih luas di Kayu Aro, tapi disayangkan kita sangat membutuhkan jalan yang bagus untuk jalur kendaraan mobil atau pun motor sehingga Petani supaya mudah mengeluarkan hasil panen dari Ladang atau pun Sawah mereka. ( *** / Syabrus ).
Editor / Penulis : Gafar Uyub Depati Intan, Redaktur Ekonomi, Hukum dan Politik.