PEMATANG SIANTAR, BEO.CO.ID – Dewan Pimpinan Daerah Badan Komunikasi Pemuda dan Remaja Indonesia (BKPRMI) Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara, meminta kepada pihak berwajib agar serius memberantas dan membumi hanguskan peredaran sabu – sabu di wilayah Pajak Horas dan Jalan Bajigur karena sampai saat ini masih bebas peredar.
Hal itu dikatakan H. Faidil Siregar SAg Ketua DPD BKPRMI Kota Pematang Siantar menjawab pertanyaan awak media ini (26/8) atas bebasnya peredaran narkoba jenis sabu diwilayah tersebut tanpa ada gangguan pihak berwajib seperti Polres Kota Pematang Siantar.
“Jadi ada dugaan mereka mendapat sesuatu dari pihak bos sabu – sabu,” ujarnya.
Menurut Tim Investigasi pihak anggotanya, beredarnya sabu diwilayah Pajak Horas dan Bangsal termasuk Bajigur diduga dikendalikan bos besarnya oknum Umar Harahap yang dikoordinir oleh Panjor alias Adi di bantu oleh Arif Harahap, Alfi, Lolok, Sengon Faisal, Dahlan.
“Dibantu oleh Kenjiro (red mata – mata) dari jalan menuju tempat pembelian sabu itu,” terangnya.
Masih dikatakan Siregar, data yang diperoleh dari masyarakat selalu Kordinator mengatur pihak APH adalah Aldi yang diduga sampai Rp 20 Juta setiap malamnya. Bukan hanya Itu oknum Toga mengatur media yang kuat maksudnya media yang berpengaruh setiap bulannya beredar isu sampai ratusan jutaan dibagikan Toga.
“Berkali kali diadakan razia oleh pihak Polres Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara tetapi tidak pernah mereka kena tangkap karena kita ada info rajia tim penjual sabu sunyi tidak ada di tempat,” tangkasnya.
“Kami akan menyurati Presiden dan Kapolri, BNN dan lainnya meminta agar narkoba jenis sabu di bumi hanguskan di Kota Pematang Siantar,” tegasnya Siregar mengakhiri pembicaraan bersama awak media. (S.Hadi/BS)
