LEBONG, BEO.CO.ID – Salah satu tokoh masyarakat (Tomas) sekaligus sang birokrat Pemkab Lebong, Fakhrurrozi mengapresiasi atas upaya penyidikan kasus penyegelan atau tindak penggembokan pintu ruang kerja atau kantor Wakil Bupati (Wabup) Lebong kepada Aparah Penegak Hukum (APH) sedang bergulir.
“Saya sebagai tokoh masyarakat Lebong sangat mengapresiasi proses hukum yang tengah berjalan, atas tindakan penyegelan pintu ruang kerja Wakil Bupati Lebong, terhadap 8 oknum ASN Pemkab Lebong yang terjadi beberapa waktu lalu,” ujar Fakhurrozi kepada wartawan, Sabtu (14/12) kemarin.
Peristiwa tersebut, menurut dia insiden atau peristiwa paling terburuk yang terjadi di birokrasi sejak berdirinya Kabupaten Lebong, bahkan hal tersebut dapat merusak tantatan birokrasi pelayanan publik menjadi dampak lambannya roda pemerintahan.
“Kita menyukuri proses hukum tetap berjalan dan informasinya, sudah satu persatu 8 oknum ASN itu sudah mulai panggil atau diperiksa oleh penyidik Polres Lebong untuk diminta keterangan,” kata Rozi sapaan akrabnya.
Lebih jauh dirinya mengutarakan, tentu perbuatan tersebut berbanding terbalik dengan tujuan niat awal didirikannya bumi Swarang Patang Stumang serta juga bertolak belakang dengan Visi – Misi menginginkan masyarakat Lebong “Bahagia dan Sejahtera.”
“Peristiwa kurang beretika ini, jauh dari tujuan awal dirikannya Kabupaten Lebong, bahkan bertolak belakang dengan tujuan visi – misi bahagia dan sejahtera,” sampainya.
Secara tegas, diharapkan dalam penegak supremasi hukum di Lebong harus ditegakan seadil -adilnya secara profesional hingga menetapkan tersangka terhadap 8 oknum ASN tersebut yang patut diduga terindikasi melawan hukum.
“Kita berharap kepada aparat penegak hukum Polres Lebong dapat bekerja profesional dan tuntas, sehingga menetapkan tersangka atas peristiwa penyegelan pintu ruang kerja Wakil Bupati Lebong,” pungkasnya. (*/SB)
