
Bagian Pertama —

Masyarakat Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi telah memiliki Pemimpin (Bupati baru), Monadi dan Murison Wakil Bupati Kerinci 2025-2030, harus didukung untuk selamatkan Kerinci dari kehancurannya.
Selama dua periode sebelumnya Kerinci dipimpin, Dr H Adirozal, MSi menjabat Bupati Kerinci 2014-2019, 2019-2024 lalu digantikan Pj Bupati Kerinci, Asraf. SPt. MSi, (4 Nopember 2023 s/d 20 Februari 2025,selama satu tahun enam dan khusus Pj Bupati Kerinci, berhasil menghantarkan Pilpres. Pileg dan Pilkada serentak Kerinci, kendati masih diwarnai protes, sampai ke Mahkamah Konstitusi (MK), patut juga kita acungi jempol.
Namun selama lebih kurang sepuluh tahun pembangunan fisik infrastruktur Kerinci “hancur berantakan” yakni 900 km jalan kabupaten hancur dimana-mana, puluhanan Daerah Irigasi (D.I.) tidak terpelihara dengan baik, dan 10 program unggulan Bupati Kerinci duet Adirozal-Ami Taher, “gagal berantakan”
Dan ironisnya Aset Pemdakab Kerinci, berserakan dimana-mana, ada yang tanpa dokumen (tanah) tanpa sertifikat. Dan Kendraan roda empat dan dua / dam truck serta alat berat yang jadi bangkai, bak tugu tanpa makna, (sia-sia), padahal dibeli semua bersumber dari uang rakyat, Pemerintah hanya berkuasa untuk kurun dan waktu tertentu, menggunakan pasilitas yang dibeli dari uang rakyat.

Dan sejumlah masalah lainnya seperti dua RSU (Rumah Sakit Umum), satu di Desa Ujung Ladang Kecamatan Gunung Kerinci, dan kedua RSU Bukit Kerman, Kecamatan Bukit Kerman, Kerinci, belum bisa difungsikan, karena kelengkapan peralatan medis, laboratorium, dokter yang lengkap, dan tenaga medis yang mampu dan punya keahlian dibidangnya, belum ada.
Semua masalah prinsip kepentingan rakyat Kerinci sektor kesehatan harus berobat ke Kota Padang, Bukit Tinggi, Muaro Labuh, Propinsi Sumatera Barat, cukup jauh dengan jarak tempuh terpendek 6 jam, yang terpendek waktu tempuh lewat Kabupaten Solok Selatan. Ini sudah berlangsung puluhan tahun belum lagi resiko kematian si-Sakit dalam perjalanan PP (Pulang Pergi) Kerinci, Kota Sungai Penuh ke Sumbar dengan jarak 273 km lewat Pesisir Selatan.
Ini harus jadi pemikiran dan harus ada solusi bagi Bupati Kerinci (Pemimpin) di negeri Sakti Alam Kerinci, bukan batas menang di Pilkada atau menjabat dua periode seperti “Adirozal”.tokoh “tiga luhah tanah sekudung Siulak” yang kini jadi wilayah 6 kecamatan di Kerinci Hulu (mudik).
Kondisi kesulitan masyarakat Kerinci, harus dijawab Bupati Kerinci sekarang, duet pasangan “Monadi-Murison” yang baru dilantik serentak di Istana Negara Jakarta oleh Presiden RI Prabowo Subianto, pertama dalam sejarah republic ini, tentu bangga, lalu diberi pembekalan untuk menjalankan roda pemerintahan dan membangun daerahnya masing-masing, termasuk “Monadi-Murison”