LAPORAN : ZONI IRAWAN
JAMBI, BEO.CO.ID – Kasus pembobolan sejumlah rekening nasabah pada Bank 9 Jambi Cabang Kabupaten Kerinci menyita perhatian banyak pihak dan menghebohkan masyarakat seseantara Propins Jambi, ironisnya pelakunya justru oknum Karyawati bank itu sendiri inisial “RS,” yang selama ini Bank 9 Jambi Cabang Kerinci salah bank yang dipercayai para nasabah, masyarakat Kerinci dan pemerintah, dengan dibobolnya rekening nasabah oleh “RS” milik mantan Bupati Kerinci, Dr.H Adirozal, MSi, membuat kepercayaan masyarakat menurun, kendati ulah salah satu karyawanya.

Dari keterangan dihimpun BEO.co.id di Bank 9 Jambi Cabang Kabupaten Kerinci, dugaan pelaku “RS” memanfaatkan akses yang mereka miliki untuk melakukan transfer ilegal atau manipulasi data. Hal ini sangat merugikan nasabah dan merusak kepercayaan pada sistem perbankan Jambi.
Maka pihak Bank perlu meningkatkan sistem keamanan dan pengawasan internal mereka untuk mencegah hal ini terjadi, (terulang kembali), tulis “Kabar Jambi Kito” di kutif kembali.
Seperti dilakukan seorang mantan analis kredit Bank Pembangunan Daerah (BPD) Jambi Cabang Kerinci berinisial RS (26) ditetapkan sebagai tersangka atas kasus penggelapan dana nasabah senilai lebih dari Rp7,1 miliar.
Dalam konferensi pers yang digelar oleh Ditreskrimsus Polda Jambi, Minggu (2/6/2025), Wadir Reskrimsus AKBP Taufik Nurmandia mengungkapkan bahwa, RS nekat menarik dana dari puluhan rekening nasabah tanpa izin, tulis “Laporan polisi yang menjadi dasar penyidikan ini tercatat dengan nomor: LP/98/III/2025/SPKT/Polda Jambi, tanggal 18 Maret 2025. TKP berada di Bank 9 Jambi Cabang Kerinci, Kabupaten Kerinci,” terang AKBP Taufik.
Sebanyak 27 saksi telah diperiksa, mulai dari pegawai internal bank, para nasabah termasuk mantan Bupati Kerinci Adirozal hingga ahli dari OJK.
Dari hasil penyelidikan, RS diketahui menyalahgunakan kepercayaan nasabah yang sebelumnya pernah menitipkan penarikan uang melalui dirinya.
“Modusnya, pelaku berpura-pura diminta bantuan mengambil uang, padahal penarikan dilakukan secara sepihak. Total kerugian mencapai Rp7,1 miliar dengan 25 korban dari periode September 2023 hingga Oktober 2024,” jelas Taufik.
Kini, RS resmi ditahan dan dijerat Pasal 49 ayat (1) huruf a UU RI No. 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, dengan ancaman pidana 5 hingga 15 tahun penjara dan denda antara Rp10 miliar hingga Rp200 miliar. “Penyidikan masih terus berjalan,” tutup AKBP Taufik Nurmandia.
Dari keterangan dihimpun Wartawan BEO.co.id dilapangan liputan Propinsi Jambi, RS mengenal dekat mantan Bupati Kerinci Adirozal, dari orang kepercayaan Adirozal saat menjabat Bupati Kerinci, Ajudannya “Heri” yang kebetulan menikah dengan keluarga RS, asal Desa Pulau Sangkar. Tegas sumber yang minta namanya dirahasiakan.
Dan RS, merupakan “adik ifar dari Heri” sang ajudan. Dan posisi RS di Bank Jambi 9 Cabang Kerinci sangat strategis, kata sumber kompeten kepada Jurnalist BEO.co.id di Kerinci.
Sama diketahui terakhir masa jabatan Adirozal, sebagai Bupati Kerinci dua periode Ia tercatat memiliki kekayaan Rp8,7 miliar, Bupati/ Kepala Daerah terkaya ketiga di Propinsi Jambi, berdasarkan Laporan Hasil Kekayaan Pejabat Penyelenggara Negara (LHKPPN) resmi dikeluarkan pemerintah, dan telah di ekspo sejumlah media, bulan Nopember dan Desember 2023 silam.
Jika dihitung dari jumlah kekayaan yang dimiliki mantan Bupati Kerinci dua periode itu, dan sebagai nasabah Bank Jambi 9 Cabang Kerinci, dengan nilai kerugian miliaran rupiah itu, Ia masih termasuk orang yang punya ekonomi mapan, kata sumber menggambarkan.
Dalam kasus ini Adirozal sebagai nasabah “sangat dirugikan” upaya pihak penyidik Polda Jambi, mendalami kasus ini tengah berjalan, harapan masyarakat bisa terungkap secara terang benderang, jangan sampai nama baik perbankan Bank Jambi 9 Cabang Kerinci tercoreng, hanya karena ulah segelintir oknum karyawannya.
Terlepas soal kasus diatas, tak bermaksud berburuk sangka dulu, dan tetap mengedepankan azas praduga tak bersalah “Nasabah dan pihak Perbankan khususnya Bank 9 Jambi Cabang Kerinci, perlu lebih berhati-hati, ditingkat internal karena kepercayaan dan kejujuran adalah salah satu modal memajukan pembangunan lewat jasa perbankan” tandas sumber. Jangan ada lagi yang tersembunyi.
Sejauh ini belum terkonfirmasikan kepada Adirozal amntan Bupati Kerinci secara independen, karena berada beberapa tempat menetapnya, antara Padang Panjang, Darmasraya (Sumbar), Kota Jambi dan di belakang Koto Rendah Kecamatan Siulak. Kerja keras Tim BEO.co.id, belum berhasil untuk meminta keterangan secara resmi.
( BEO.co.id / *** / ZIN ).