spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KWRI Bersuara, Kembalikan Marwah Perjuangan 1998

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

KOMITE WARTAWAN REFORMASI INDONESIA (KWRI) Yang lahir dari ruh perjuangan reformasi Indonesia, 22 Mei 1998, 27 tahun silam. Satu hari setelah kejatuhan simbol orde baru dibawah kepemimpinan Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun.

KWRI lahir ditukangi oleh para Badan Pendiri KWRI, 1. Priyo M Ismael, 2. Sakata Barus, 3.Sudjono, 4. Achmad Roji, 5. Ozzy Sulaiman Sudiro, 6. Agus Prabowo, 7. Arwan Zaini, 8. Lukman Hakim, 9. Asdian, 10. Mr Jack /. Ketika Awal. Selanjutnya yang eksis. 1. R Priyo M Ismael, 2. Sakata Barus, 3. Ozzy Sulaiman Sudiro, 4. Agus Prabowo, 5. Lukman Hakim.

Para Badan Pendiri dan yang eksis serta para Wartawan Senior telah melahirkan KWRI (Komite Wartawan Reformasi Indonesia) dalam keadaan sulit dengan berbagai kendala dilewati tenang, baik, Independen dan Profesional sampai 22 Mei 2025 telah berusia 27 tahun. Bagi KWRI, 22 Mei 2025 yang baru lalu hari PERS Reformasi Indonesia, kini di pimpin Ketua Umumnya Ozzy Sulaiman Sudiro SH. MSc dengan Sekjen Drs Micco Kasah, MSi perjalanan yang telah melewati seperempat abad lebih ini telah melahirkan banyak Wartawan Senior (Para Jurnalistik) yang kuat, dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan bagi kepentingan bangsa dan Negara kata Ozzy Sulaiman Sudiro kepada penulis OPINI Perjuangan.

Kepada generasi muda (penerus) KWRI, mari kita tegak lurus berdiri kokoh, berfikir cerdas terus melanjutkan perjuangan para pendahulu, dengan tetap berpegang teguh dalam memperjuangkan kebenaran dan keadilan dalam berbangsa dan bernegara.

Dalam ber-organisasi KWRI, harus kita akui ada nilai lebih dan kurangnya, tapi yang lebih penting lagi melalui kerja keras lewat media, kita terus berjuang untuk kebenaran dan keadilan menjaga dan merawat persatuan dan kesatuan bangsa yang kokoh hidup damai dan berdampingan satu dengan lainnya dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan kritis sehat, jujur dan bukan karena sakit hati, mari kita berkompetensi sehat, demokratis.

Pers sebagai lembaga Independen, harus berani mengedepankan pendapatnya “yang benar katakanlah benar, yang salah katakanlah salah, sekalipun pahit, dan kita harus benar dulu sebelum mencari kebenaran itu”

Mari kita tata ulang dan meneruskan cita-cita Reformasi untuk kepentingan bangsa dan Negara dalam perspektif Pers sebagai Vilar Demokrasi, kata Ozzy Sulaiman Sudiro, pada hari Pers Reformasi, 22 Mei 2025 lalu.

OZzy SS, selaku Ketum DPP-KWRI, selalu mengingatkan kepada seluruh Wartawan Indonesia khususnya yang bergabung dalam organisasi KOMITE WARTAWAN REFORMASI INDONESIA (KWRI) mulai dari DPP, DPD dan DPC seluruh Indonesia, agar selalu menjaga marwah (ruh) perjuangan Reformasi Indonesia 1998.

Dari keterangan / data di himpun penulis kini sudah ada kurang lebih 35 organisasi Wartawan Indonesia terdaftar di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkum dan HAM) Republik Indonesia, termasuk Komite Wartawan Reformasi Indonesia  (KWRI) yang mempelopori Wartawan Reformasi Indonesia dan Rancangan UU Pers Indonesia 1998 demi kepentingan bangsa dan Negara, sebagai dasar dan paying hukum Pers Indonesia.

Penulis OPINI Perjuangan ini, mengingat pesan dari mantan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Komite Wartawan Reformasi Indonesia (DPP-KWRI), R. Priyo M Ismael, SH, kini (alm), dalam pidato sambutannya melantik DPD-KWRI Propinsi Bengkulu, pertama tahun 2003 silam di Hotel Wisata Bengkulu (saat) itu.

Priyo, mengatakan “setelah Ketua terpilih DPD-KWRI Bengkulu dilantik, dan bendera Organisasi diserahkan agar dikibarkan di Propinsi Bengkulu, kabupaten, kota, dan bangunlah kerjasama yang professional dengan Pemerintah daerah silakan (Senyum bersama), tapi jangan sekali-kali melupakan senyum rakyat yang dipaksakan, karena sesuatu?.

Dan KWRI sebagai salah satu organisasi Wartawan Reformasi Indonesia “merdeka berfikir, merdeka bekerja menjalankan tugasnya sebagai Wartawan (Jurnalist sejati), jujur dalam menjalankan tugasnya, untuk memperoleh berita secara Independen (Netral) dan professional untuk melihat dan memperoleh kebenaran, bukan sekali-kali mencari pembenaran tegas Priyo M Ismael (saat) itu.

Dan tetap melaksanakan tugas dengan baik dalam memperoleh berita, ber-imbang dalam penyajiannya (tidak sepihak), atau karena sakit hati. Dan tidak sekali-kali, “menulis berita sponsor, karena kepentingan dan dibayar oknum dan kelompok tertentu, turut menyalahkan yang benar dan membenarkan yang salah”

Ketua DPD KWRI Bengkulu dan Pemimpin Redaksi Beo.co.id

Bila KWRI sudah siap melewati berbagai hambatan dan kendala, melalui proses Independen dan Profesional, “jika perlu namanya diganti dengan nama “KOMITE WARTAWAN RAKYAT INDONESIA” dalam memperjuangkan pembangunan untuk kebenaran, pemerataan (berimbang) dan berkeadilan bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dan tidak sekali-kali terkooptasi oleh kekuasaan dan pihak manapun. Jurnalis Independen dan Profesional tetap berdiri kokoh dan tegak lurus dalam memperjuangkan kebenaran, bukan mencari-cari pembenaran.

Perlu difahami memang tidak mudah, kita akan berhadapan dengan “onak dan duri” kurang hati-hati kita akan kena durinya.

Sekretaris DPD KWRI Bengkulu, Yurnal Hamidi

Tapi itulah bagian dari perjuangan para pejuang Reformasi Indonesia 1998 silam, KWRI harus tetap semangat, dinamis dalam menafaki perjalanannya hari ini dan esok nan panjang tanpa batas.

Satu detik sebelum berakhirnya Nafas (ruh) dari jiwamu itu adalah anugerah dari tuhanmu yang maha esa (Allah SWT) kesempatan menegakan kebenaran masih terbuka.

Pers Indonesia sebagai lembaga Independen, mandiri dan profesional berdasarkan UU No. 40 tahun 1999 tentang Pers disikapi dalam 11 poin Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Wartawan Indonesia, agar dilaksanakan secara benar dan bertanggungjawab bagi seluruh Wartawan Indonesia. KEJ, etika moral Wrtawan Indonesia dalam bertugas. Agar mendapat kepercayaan  masyarakat.

KWRI, sejak kelahirannya, 22 Mei 1998 yang dilahirkan oleh para aktivis dan Wartawan Senior saat itu, lahir dari marwah (ruh) perjuangan reformasi 1998, harus dilanjutkan para generasi penerus KWRI baik secara organisasi, indipidu (perorangan) maupun redaksional media masing-masing.

Tetap berpegang teguh pada amanat UU No.40 tahun 1999 tentang Pers dan 11 poin Kode Etik Jurnalistik (KEJ) Wartawan Indonesia, sebagai pedoman dan etika moral Wartawan dalam menjalankan tugas liputannya. ( *** ).

Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan, (Ketua DPD-KWRI) Propinsi Bengkulu, Pemimpin Redaksi BEO.co.id dan Pengamat Kemiskinan di Pedesaan, tinggal di Kota Curup, Bengkulu.

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org