LEBONG, BEO.CO.ID – Tenaga Harian Lepas Tetap (THLT) dijajaran dinas Pendidikan dan Kebudayan (Dikbud) kabupaten Lebong tahun ini sepertinya tak bahagia dan sejahtera, pasalnya besaran gaji yang bakal diterima tahun ini menurun dibanding tahun lalu.
“Tahun lalu gaji kami Rp. 500 ribu, tapi tahun ini gaji sesuai SK gaji kami hanya Rp. 375 ribu/ bulan, “ ujar Dr (30 ) salah satu THLT yang bertugas sebagai staf administrasi disalah satu SD sejak tahun 2018 silam (14/8).
Dijelaskan Dr sesuai Surat Keputusan (SK) THLT yang dibagikan tim sukses pemenangan pasangan nomor urut 3 Kopli – Fahrurrozi, gaji yang diterima THLT berdasarkan Surat Perintah Melaksanakan Tugas (SPMT) tanggal 1 Agustus 2021, padahal dirinya telah bekerja sejak bulan Januari lalu.
“Kalau gaji saya disamakan dengan THLT baru saya keberatan pak, karena saya mulai kerja sejak Januari 2021. Tapi SPMT saya diteken bulan Agustus, artinya selama Januari – Juli saya kerja tidak digaji. Untuk bulan Januari – April itu saya bisa ikhlaskan pak, tapi kalau gaji bulan Mei – Juli juga tidak dibayar tentu saya keberatan pak“, jelas Dr.
Hal senada juga diungkapkan oleh Sp (30), dia mengungkapkan jika tahun lalu gaji sebagai guru honorer yang diterima mencapai Rp. 700 ribu/bulan, tapi ditahun ini gaji yang diterima menjadi Rp. 550 ribu saja.
“Kami sempat menanyakan alasan kenapa gaji kami sebagai guru honorer turun, tapi alasan pihak dinas karena banyak THLT baru makanya gaji kami jadi di potong,” ungkap Sp.
Sementara itu kepala dinas Dikbud H. Guntur S. Sos. ME melalui Kasubag Kepegawaian Mezi Haryani S.Sos beberapa waktu lalu menjelaskan THLT yang diusulkan Dikbud berjumlah 220 orang, mulai dari tenaga teknis, operator dan juga tenaga pengajar.
“Usulan yang kami sampaikan ke BKPSDM jumlahnya mencapai 220 orang, sesuai dengan kecukupan anggaran. Tapi kalau untuk kebutuhan THLT di lingkungan Dikbud untuk saat ini jumlahnya mencapai 400 orang lebih,“ singkat Mezi.
Meski demikian sejauh ini total THLT Dikbud yang telah menerima SK tercatat sebanyak 369 orang, dan terakhir kemarin yang sudah tercatat sebanyak 290 orang, sementara masih terdapat 79 orang lagi yang belum melapor. ( Sbong Keme )