spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Temu Proyek Tanpa Nama Di Lemeu, “Kesan Lecehkan Peraturan Presiden”

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

LEBONG, BEO.CO.ID – Pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi Air Kebutau yang berlokasi di Desa Lemeu, Kecamatan Uram Jaya, Kabupaten Lebong, provinsi Bengkulu yang menggunakan anggaran tahun (TA) 2021 bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp. 1 Miliyar lebih dilaksanakan oleh CV. Varisha Najah tanpa papan informasi.

Terpantau dilapangan, Jumat 20 Agustus 2021 pukul 14.20 WIB (siang) beberapa waktu tidak terlihat para pekerja yang melaksanakan pekerjaan dan hanya terlihat tumpukan material batu dan pagir pinggir jalan yang menghubung dari Lemeu menuju Air Kopras (Pal 8).

Seharusnya sudah terlihat rambu-rambu proyek sebagai bentuk pemberitahuan kepada masyarakat ditempat material yang terletak di jalan umum. Parahnya lagi tidak terlihat papan informasi proyek dilokasi pekerjaan, maka dari itu tidak sedikit masyarakat yang belum mengetahui pekerjaan tersebut dan tidak ada pula terlihat base camp (barak kerja).

Demikian pelaksanaan Perpres Nomor 54 Tahun 2010 dan Nomor 70 Tahun 2012 yang mengatur setiap pekerjaan bangunan fisik yang dibiayai negara wajib memasang papan nama proyek.

BACA JUGA :  Hitung Cepat di Pilkada Lebong, Azhari - Bambang Unggul Dari Petahana

Dan memuat jenis kegiatan, lokasi proyek, nomor kontrak, waktu pelaksanaan proyek, kontraktor pelaksana serta nilai kontrak dan jangka waktu pengerjaannya. Media ini mengetahui nama pekerjaan dan nilai kontrak dari website resmi LPSE Lebong.


Cukup berbeda jauh tanggapan dari masyarakat setempat yang enggan namanya ditulis oleh media ini. Dirinya mempertanyakan bangunan rehabilitasi jaringan irigasi Air Kebutau dan mengapa tidak lebih dulu membangun air Musnau.

“Kita dulu mengusulkan pembangunannya di induk air yaitu air Musnau bukan air Kebutau, tapi kenyataannya sekarang pembangunan rehabilitasi jaringan irigasi Air Kebutau yang dibangun,” tangkapnya (20/8/21).

Lanjut dirinya menjelaskan lagi, ini cukup berbeda dengan usulan dari pemerintah desa, bukan arti untuk menghambat pembangunan tetapi lebih krusial dan strategis itu pembangunan berada di Air Musnau.

“Jikalau Air Musnau tidak di bangun sangat disayangkan saat menjelang kemarau panjang air Kebutau mengalami keringan,” ungkap untuk berharap memperhatikan pembangunan air Musnau.

Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang – Perhubungan (PUPR-P) Lebong, Joni Prawinata saat hubungi melalui sambungan via telepon, (26/8/21).

BACA JUGA :  Hitung Cepat di Pilkada Lebong, Azhari - Bambang Unggul Dari Petahana

“Papan nama proyek, selalu kami syaratkan dalam penyerahan pertama pekerjaan. Kalau tidak ada papan nama tidak kami terima pekerjaannya. Itu salah satu syaratnya,” tegasnya.

Diri juga menghimbau kepada seluruh rekanan yang melaksanakan pekerjaan untuk memasang papan informasi dengan tujuan keterbukaan kepada masyarakat.

“Semua itu tujuan untuk kita bersama, agar masyarakat kita tahu bahwa pembangunan itu yang menggunakan uang negara dan harus terbuka, saya akan beri tahukan kepada rekanan yang memenangkan paket tersebut untuk memasang papan informasinya,” tutupnya.

Pewarta : ED/SB

 

 

 

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org