Kerinci-BEO.CO.ID–Jalan Ekonomi dari Desa Simpang Tutup-Sungai Gelampeh, Kecamatan Gunung Kerinci, Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi, sepanjang lebih kurang 5 km rusak berat. Kondisi riil dilapangan saat di chek dan richek Marhaen Wartawan BiDiK07ElangOposisi, Minggu (12/9/2021), disejumlah titik berlobang besar dengan kedalaman berpariasi, 10, 20 s/d 40 cm, hancur digenangi air. Bagi lalulintas yang melewatinya terutama pengguna kendaraan roda empat dan dua terpaksa ekstra hati-hati, agar terhinda dari kecelakaan.
Tingkat kerusakkannya sudah sangat parah, dimana-mana berlobang dan hancur sudah seharusnya dihotmix kembali oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kerinci, apa lagi Link Jalan yang satu ini merupakan Jalan Ekonomi yang vital bagi masyarakat Desa Simpang Tutup, Tanjung Genting dan Sungai Gelampeh. Dan pendukung transportasi kekota Kecamatan Gunung Kerinci, Siulak Deras, jarak tempuh sekitar 9 km dari Sungai Sirih Desa Sungai Gelampeh.
Kondisi jalan yang hancur ini, dikeluhkan warga Desa Simpang Tutup, Tanjung Genting dan Sungai Gelampeh. Ini jalan ekonomi, bagi pengiriman barang hasil bumi, dan pemasokkan Sembilan bahan kebutuhan pokok bagi perekonomian masyarakat Karinci yang paling hulu sebelah barat Kabupaten Kerinci.
Kerusakkan jalan ini, diawali pemeliharaan rutin tidak berjalan sebagaimana mestinya, karena kerusakkannya cukup parah diperlukan dana yang cukup, dengan pengaspalan Hotmix standar Nasional (Hotmix nomor satu), bukan sekedar diaspal hotmix seperti selama ini.
Menurut salah satu warga Desa Simpang Tutup Topik, 50tahun, kepada BEO.CO.ID, Minggu (12/9), kondisi ini sudah lama kami alami seperti, 500m melewati desa dekat habis tanjakkkan pohon Ambacang badan jalan telah terkikis air hingga membentuk lubuk dan Kubangan.
Padahal daerah ini penghasil Kayumanis (Kulit manis) dalam Bahasa Kerinci atau Cassiavera, Kopi, Sayur-mayur, Padi Sawah. Selain kehancuran jalannya, dibarengi penurunan ekonomi masyarakat akibat dampak Corona Covid19. Dampak Corona yang sangat dirasakan masyarakat setempat menurunnya pendapatan (penghasilan), rasa takut yang tinggi, (trauma) dampak dan cerita Corona.
Kerusakkan jalan ini diawali, tidak berjalannya pemeliharaan rutin dari Bidang Bina Marga (Bidang-BM) Dinas PUPR Kerinci hingga di beberapa titik air menggenangi badan jalan hal ini link jalan simpang Tutup – Sungai Gelampeh sangatlah membutuhkan anggaran baru yang cukup untuk perbaikannya, pengaslan Hotmix standas Nasional. Bukan hanya sekedar Hotmix seperti selama ini.
Menurut, Topik salah satu warga Simpang Tutup, 50 tahun, kepada Beo.co.id (12/9/21) mengatakan kondisi ini sudah lama kami alami seperti belum ada tanda-tanda akan dibangun kembali.
Dan seharusnya utusan dewan DAPIL IV, memperjuangkan untuk dimasukkan anggaran di tahun ini karena kondisinya parah tegasnya.
Hal senada juga disampaikan inisial KA 50th warga Sungai Gelampeh juga mengeluhkan hal yang serupa, menjelang jembatan kondisi jalan berlobang di teruskan di samping SDN Sungai Gelampeh kondisi jalan nya sangatlah memperihatinkan apalagi musim hujan seperti sekarang ini, licin dan rawan kecelakaan.
Ditegaskan KA, bila kondisi ini teruss berlanjut akan melumpuhkan ekonomi masyarakat. Akibat kesulitan transportasi dan kesulitan mengeluarkan hasil Pertanian, paparnya.
Seharusnya anggota dawn asal DAPIL IB ini memperjuangkan inspirasi masyarakat daerah pemilihan ini. Dan ini menyangkut hajat orang banyak dan kepentingan ribuan jiwa maka dari itu kmi ingatkan kepada bapak dewan utusan daerahini, Yuldi Herman, Joni Efendi, Arwiyanto, SE, yang secara mayoritas pada Pileg 2018 silam mendapat dukung dari masyarakat disini. Kini saatnya mereka memperjuangkan kepentingan masyarakat, karena mereka sudah duduk di DPRD Kerinci.
Bahkan secara tegas sejumlah warga minta pada dewan asal daerah itu, memperjuangkan kepentingan mereka hari ini dan kedepannya. Dan jangan datang pada saat-saat akan pileg (Pemilihan Legislatip) saja, butuh dan mengatakan akan berjuang untuk rakyat, nyatanya kondisi jalan saat ini berlobang, digenangi air dimana-mana.
Yuldi Herman akrap dipanggil, “Bujang Hitam” ini, anggota DPRD Kerinci, dan menduduki posisi Wakil Ketua I, asli asal Desa Tanjung Genting, dihubungi dikediamannya Minggu (12/9) mengakui kerusakkan jalan cukup parah, dan kita terus memperjuangkan sampai dibangun kembali tandasnya.
Masyarakat Kecewa: Masyarakat 11 desa dimudik sebutan bagian mudik (hulu), terdiri dari Kelurahan Siulak Deras, Desa Ujung Ladang, Siulak Tenang, Sungai Batu Gantih Hilir, Sungai Batu Gantih, Simpang Tutup, Tanjung Genting, Tanjung Genting Mudik, Sungai Gelampeh, Suko Pangkat, Sungai Betung Hilir, Air Betung, Sungai Betung Mudik (Dusun Baru), dikenal dengan sebutan sebelas desa dimudik, kecewa jika Bupati Kerinci sekarang duet Adirozal-Ami Taher, kurang memperhatikan daerah ini.
Dimana pada saat-saat sulit Adirozal mencalon 2014 silam, daerah ini secara mayoritas memenangkan pasangan Adirozal-Zainal (saat itu). Dan baru pada periode ke II Adirozal berpasangan dengan Ami Taher, 11 desa dimudik juga mendukung kemenangan Adirozal.
Kini Adirozal, “pura-pura tidak tahu” ditambah lima anggota dewan, hanya datang saat proses pileg saja. Kalau pada Pilpres, Pilkada dan Pileg 2024, masih punya kepentingan dengan masyarakat, ungkap sejumlah warga pada Wartawan media ini.
Dari catatan dan keterangan dihimpun redaksi BiDiK07ElangOposisi, diperoleh data dan keterangan Kecamatan Gunung Kerinci dengan 11 desa dimudik mata pilihnya memang tidak banyak lebih kurang 13 ribu jiwa. Namun, adahal yang menarik dimiliki masyarakat daerah ini, kalau sudah tidak percaya secara kompak mereka akan menolak calon, baik pilkad, pileg, dengan cara tidak memilihnya.
Jika kepentingan masyrakat atau segala bentuk bantuan tidak sampai pada masyarakat, jangan harap pada pemilu 2024 mendatang walaupun yang mencalon masih keluarga mereka, tidak akan dapat dukungan. Ini sudah menjadi komitmen, turun temurun dari nenek moyang mereka, sebagaimana ditegaskan dalam aturan Adat setempat dengan sacral menyatakan, “rajo alim rajo di sembah, rajo zolim rajo dilawan” artinya dalam bahasa Indoesia, “Raja Alim (Beriman) raja disembah, Raja zolim raja dilawan” jika tidak percaya bisa dibuktikan pada pemilu 2024 mendatang.
Karena daerah ini memang Hulu (mudik) disebut bagian dari Kerinci Hulu, dan soal SDM (Sumber Daya Manusia) sudah cukup banyak. Dan melahirkan banyak sarjana kendati batas S1 (Strata Satu), dan S2, bahkan S3.
Jadi bukan orang-orang bodoh, tapi mereka sangat menghargai para calon pemimpin dan dewan, dengan kebiasaan melayu, sepanjang untuk memperjuangkan kepentingan rakyat, niscaya mereka akan bantu sepenuhnya.
Kepada awakmedia ini sejumlah sumber mengungkapkan “permainan mony politic silakan saja, ambil uangnya jangan pilih orangnya” tinggal para calon dewan dan calon bupati Kerinci berfikir. Masyarakat Gunung Kerinci, akan melaksanakan janji sacral diatas. “Raja Alim Raja Disembah, Raja Zolim Raja Dilawan”
Jadi kami sangat berharap pada Bupati Kerinci Adirozal dan lima anggota Dewan Kerinci asal daerah ini memperjuangkan kepentingan rakyat secara nyata dan jelas. Bukan teori dan cerita dikerta. “Kami butuh bukti, bukan janji lagi.”
Berkubang: Masyarakat Kerinci secara umum, merasa kesal jika hanya batas pajangan disimpang-simpang jalan banyak ditemukan pamphlet bertuliskan Visi dan Misi Bupati Kerinci sekarang Adirozal-Ami Taher (Adam), KERINCI LEBIH BAIK-BERKEADILAN (KLB BERKEADILAN).
Kehancuran jalan Kabupaten Kerinci, tidak disaja dirasakan masyarakat di Kerinci Hulu (mudik), hal serupa juga terjadi di Kerinci Hilir. Dan ditambah lagi janji Bupati Kerinci akan membangun Jalan keladang yang berkualitas (bermutu), jangankan jalan ke Ladang (Kebun), yang bermutu jalan kabupatenpun banyak yang membentuk kubangan kerbau. Dan telah dilangsier media BiDiK07ElangOposisi.
Dan khusus jalan ke Ladang (Kebun) yang berkualitas, berada dalam urutan ketiga dalam program unggulan Adirozal-Ami Taher (Adam), ternyata belum ada jalan ke Ladang yang berkualitas hingga berita ini diturunkan. (***)
Laporan : Marhaen Liputan Bengkulu-Jambi
Editor/ Penulis : Gafar Uyub Depati Intan