LEBONG, BEO.CO.ID – Masih banyaknya ruas jalan penghubung antar desa dan 12 Kecamatan, di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, butuh perhatian perbaikan infrastruktur pembangunan jalan, mulai dari rusak ringan, sedang dan berat hingga membutuhkan peningkatan pembangunan jalan.
Plt Kadis Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPR-P) Kabupaten Lebong, Joni Prawinata melalui Kabid Bina Marga (BM), Haris Santoso saat dijumpai awak media ini diruangkannya. Terkait masih adanya ruas jalan yang berlobang dan mengalami patah diakibatkan alam, pasalnya dana rutin yang relokasikan untuk anggaran tahun 2022 lebih kurang sebesar Rp. 700 juta.
“Untuk program rehabilitasi jalan lebih kurang sebesar Rp. 700 juta sekaligus untuk jembatan di tahun 2022,” ungkap Toso kepada wartawan ini, (6/12/21).
Toso juga menjelaskan anggaran prioritas itu untuk penanganan ruang milik jalan (Rumija), dari panjang jalan 540 Kilo meter jalan kabupaten Lebong. Sesuai dengan anggaran yang tersedia hanya 200 kilo meter lebih yang mampu dilakukan perbaikan (rehab).
“Itu pun untuk jalan protokol antara jalan penghubung antar kecamatan dan desa, seperti daerah perkantoran, arah Pelabai, Suka Datang kembali kesini. Seperti itu pula jalan Picung menuju Ladang Palembang, untuk daerah Uram Jaya arah Lemeu ke Pal 8 kemudian Uram Jaya tembus ke Ujung Tanjung itu yang menjadi fokus kita,” kata Toso.
Diterangkan lagi oleh Toso, untuk kondisi jalan yang berlobang dan amblas (patah) secara proposal yang sudah masuk ke Dinas PUPR-P di Kecamatan Rimbo Pengadang. Seperti, akses jalan sebelum menuju jembatan Air Sulup ke arah Desa Bajok yang mengalami penurunan sampai 30 cm dan juga memerlukan pembangunan drainase, termasuk jalan di daerah Bungin.
“Untuk jalan yang amblas kita prioritas tahun 2021 pembangunannya,” ringkasnya.
Di saat ditanya menanggapi, terkait isu miring yang berkembang ditengah masyarakat soal pembangunan rehab jalan yang hanya dapat direspon Kecamatan Uram Jaya, perbaikan jalan menuju Lemeu arah Kantor Camat Uram Jaya dan pembangunan plat deker menuju desa Kota Agung yang bangun belum lama ini.
“Mengikuti program Bupati Lebong ditahun 2022, ditahun ini juga ada. Jika ada yang menggap pembangunan tidak merata kami bisa jelaskan, mulai dari Kecamatan Topos sampai ke Sebelat Ulu kemudian Kecamatan Lebong Atas untuk program tahun 2022. Bisa dilihat informasi, nama programnya jalan se-Kabupaten Lebong dari sisi anggaran yang tersedia hanya 27 miliar,” paparnya.
Dirinya juga menuturkan diwaktu masa Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kabupaten (Musrenbangkab) yang menjadi prioritas pembangunan tahun 2021, menampung berbagai aspirasi masyarakat.
“Kita mengambil setiap satu Kecamatan satu, Topos kami ambil satu, Lebong Atas kami ambil satu kemudian Lebong Utara satu di Uram Jaya dianggap sudah selesai tinggal melanjutkan pelebaran (Tangua-Selebar) 1 setengah meter, Tes dan Semelako dan pelebaran Karang Anyar Embong Panjang, insyallah kalau tidak halangan diawal tahun 2022,” urainya, masyarakat yang terdampak pembangunan pelebaran jalan mendukung sepenuh program pemerintah daerah.
Pejabat Pelaksana Teknik Kegiatan (PPTK), Ompanani menyebutkan anggaran rutin tersebut telah habis direlokasikan rehab pembangunan di Uram Jaya. Saat disinggung dan sisa anggaran dana rutin di tahun 2021 dalam rehabilitasi jalan diwilayah kabupaten Lebong.
“Ada penambahan plat deker di Uram,” singkat Ompanani melalui sambungan via Whatsapp, (7/12/21) dan dirinya belum menjelaskan berapa anggaran yang direlokasikan dalam pembangunan tersebut dan tidak jelaskan berapa anggaran dana rutin terkahir.
Pewarta : Sbong Keme
