KOTA BENGKULU, BEO.CO.ID – Anggota DPRD Kota Bengkulu dari Daerah Pemilihan (Dapil) 4 Reni Heryanti, SH kembali turun ketengah masyarakat dan menggelar reses pada tahun 2022 untuk menyerap dan menyalurkan aspirasi masyarakat Kota Bengkulu, Senin (28/2/2022).
- Kolam Tinja
Diantara aspirasi yang disampaikan dan menjadi pembahasan oleh masyarakat meminta Pemkot Bengkulu memindahkan kolam tinja, dikarenakan tempat penampungan kotoran tinja manusia sangat meresahkan penduduk setempat.
Hal itu disampaikan Mandala Putra salah tokoh Pemuda Kelurahan Sawah pada acara reses yang di laksanakan oleh anggota DPRD Kota Bengkulu Reni Heryanti, SH, Senin (28/2) lalu di kantor DPC Partai Demokrat.
Menjawab aspirasi masyarakat Kabid Bina Marga Kota Bengkulu Mardalena mengatakan bahwa pihak Dinas PUPR Kota terkendala regulasi aturan perundangan tata ruang yakni Perda RT/RW. Sehingga rencana pemindahan kolam tinja ke daerah Pekan Sabtu harus ditundah.
”Minta permasalah pemindahan kolam tinja memerlukan revisi Perda RT/RW, sesuai diharapkan ibu Reni yang sudah pernah secara kelembagaan bersama Wawali melakukan revisi Perda. Bahkan sudah dimasukkan masalah kolam tinja ke agenda pokok pemikirannya, semoga Perda RT/RW dapat segera dilakukan,” pinta wanita berjibab itu, amini para peserta reses.
- Pembangunan Drainase
Selain persoalan kolam tinja, masyarakat meminta dinas PUPR melakukan evaluasi terhadap pembangunan drainase pembuangan air. Hal itu dipandang perlu untuk mendukung program Walikota seribu jalan mulus. Pasal masih ada beberapa titik ruang jalan digenangi air ketika hujan turun.
”Beberapa titik jalan tidak memiliki dranase sehingga bila datang musim hujan masyarakat sawah lebar kebajiran karena air menggenangi badan jalan,” ujar tokoh masyarakat berharap.
-
Setifikat Ganda BPN Kota Bengkulu Terkesan Tidak Terbuka
Sementara Ujang putra salah seorang tokoh pemuda menyoroti BPN Kota yang mengeluarkan sertifikat kepemilikan lahan pemakaman umum atas nama Ikat Abdula pada tahun 2021 lalu. Karena lahan itu sudah memiliki sertifikat yang di keluarkan BPN tahun 1990.
Tetapi belum diketahui di keberadaannya hilang, namun BPN tetap ngotot agar masyarakat atau pemerintah mencari bukti minimal photo copynya. Pada hal BPN seandai mau mencari bukti sebenar cukup membuka arsip dikantor BPN itu sendiri.
”Kami berharap agar persoalan itu segera diselesaikan,” harapnya.
Apa pun yang menjadi aspirasi masyarakat akan ditampung menjadi pembahasan dan pertimbangan, tetapi masyarakat minta untuk bersabar. Namun perlu juga dipahami, karena kondisi keuangan pemerintah kota mengalami kesulitan akibat wabah pandemi Covid 19 dan terjadinya pemangkasan anggaran yang di refocusing.
“Akibatnya semua kita itu pusing juga,” kata Serinda partai berlambang Mersi itu.
-
Lokasi Parkir RS Bhayangkara Jitra Kota Bengkulu
Menyangkut keluhan masyarakat tentang lokasi parkir dibeberapa titik yang tidak singkron dengan BAPPEDA dan Dinas Perhubungan, salah satunya di lokasi Simpang Tugu dekat Kantor Pengadaian dan rumah sakit (RS) Bhayangkara Bengkulu Kelurahan Jitra.
Pada hal pihak Pengadaian dan RS Bhayangkara Bengkulu milik Polri menyiapkan lahan parkir, tapi kenyataan dinas Perhubungan mengeluarkan SPT para juru parkir. Akibatnya, badan jalan menjadi tempat area parkir para pengunjung di RS Bhayangkara Bengkulu.
”Bahkan sudah pernah terjadi tabrakan antara mobil dinas pemerintah Kota dengan mobil polisi. Untuk di minta pihak Perhubungan menijau ulang SPT juru parkir, agar tidak menimbulkan masalah terus menerus dikemudian hari,” ujar masyarakat.
(Amir Syarif)
