LEBONG, BEO.CO.ID – Plt (Pelaksana tugas) Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) sekaligus Plt Dinas Kesehatan, Kabupaten Lebong, secara tegas menyampaikan kepada awak media ini saat dijumpai di RSUD Ujung Tanjung, ketika disodorkan tagihan. Ia mengatakan, “anggaran publikasi sudah habis,” lontarnya secara enteng setelah diperlihatkan bukti fisik.
Mirisnya lagi, dalam perbincangan tersebut dengan anggaran publikasi yang berada di OPD Dinkes Lebong diperkirakan 70 juta sudah habis. Maka dirinya berinisiatif ingin membayar tagihan media ini dengan anggaran operasional lain dan bukan pos anggaran sebenarnya.
“Nanti kita akali dengan anggaran lain,” ungkap Rahman secara mudah. Dan awak media ini menyarankan tidak menggunakan anggaran yang bukan posnya, dengan tujuan tidak bertentangan dengan regulasi yang ada.
Dikhawatirkan akan mengganggu kegiatan pos anggaran dan peruntukkannya serta terancam merusak perencanaan kegiatan di RSUD maupun di Dinkes Lebong yang telah dirancang secara matang.
“Seyogyanya, bapak tidak perlu mengakali dengan menguras atau menggerogoti anggaran operasional kegiatan yang lain, karena itu tidak lah benar serta bertentangan dengan regulasi, bahkan akan mengancam kegiatan yang dipangkas anggaranya serta bentuk laporan pertanggungjawabannya pun akan sulit nantinya,” saran awak media ini kepada Rahman yang menyadari bahwa inisiatif pembayaran yang bukan pos anggaran publikasi bentuk pelanggaran dan tidak dibenarkan.
Pengamatan – Catatan Bidik’07 Elang Oposisi : Patut diduga salah satu bentuk praktik Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN), jangan sampai mengambil kebijakan dan menjalani wewenang yang salah. Dan diharapakan untuk OPD lain tidak melakukan hal yang sama, mengingat yang dikelola tersebut berasal dari uang rakyat dan jelas pertanggungjawabannya serta peruntukkan, bukan semaunya.
Pewarta : ED
