BENGKULU, BEO.CO.ID – Lidia Angraini, seorang penderita kangker yang lumpuh sejak 2004 cukup bernapas lega menerima bantuan dari Reni Haryanti, SH. Dikediamannya jalan Dempo I Keluraha Sawah Lebar Lama, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.
Politikus partai Demokrat untuk memberikan bantuan kursi roda untuk mempermudah aktivitas penderita kanker didalam rumah, bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Reni Haryanti kepada Keluarga Lidia.
Penyerahan itu didampingi dua orang kadernya, yakni sekretari DPD Partai Demokrat, Leo dan Ujang Saidina, PAC Demokrat Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu.
Menurut ibu kandung, Dandan Suryati Lidia, menderita lumpul sejak 2004, akibat kangker dan penyempitan saraf pada tulang pinggul, sehingga tidak lagi mampu berjalan, sedang suami juga tidak ada lagi, maka terpaksa harus dibawah kerumah peninggal paknya, sebagai orang tua.”Sayo harus merawat Si Lidia dan tiga anaknya,” kata ibu Dandan
Lebih lanjut dikatakan ibu Dandan, untuk biaya sehari-hari dia juga harus berjualan lotek di teras rumahnya. Sambil merawat Lidia dan tiga anaknya yang masih kecil, dengan adanya bantuan pribadi sebuah kursi roda dari anggota DPRD maka Lidia bisa melakukan aktivitas dalam rumah.
“Kursi roda memudahkan Lidia beraktivitas sendiri, sedang saya bisa berjualan lotek di teras rumah, terima kasih ibu Reni “ujar wanita berusia (69) tahun itu.
Sementara itu Reni Haryanti mengatakan, pemberian bantuan kursi roda pada Lidia, adalah bentuk kepedulian sesuai dengan arahan pusat, bertindak ketegas dan kritis untuk mencari solusi, inilah dapat kami lakukan sebagai kader partai. Sebab acara reses Desember lalu kami menerima informasi, bahwa Ibu Lidia sudah mengalami lumpuh sejak 2004 dan butuh kursi roda.
“Sebagai wanita saya merasa perlu berikan kursi roda, namun diharapkan pemberian ini dapat meringan kan beban serta memudahkan Ibu Lidia melakukan aktifitas dirumah,” jelas Wanita berjilbab itu kepada awak media ini.
Dikesempatan yang sama, Mandala Kesempatan yang sama, adek ipar Lidia mengatakan, Lidia sudah pernah dibawah berobat ke Palembang atas bantuan dana patungan dari Keluarga.
“Karena dana yang butuh cukup besar, pihak keluarga terpaksa harus mengambil kesimpulan membawa Lidia ke rumah peninggal orang tuanya dan tidak ada yang merawat serta menafkahinya,” ungkapnya.
Menjawab pertanyaan Bidik07 Elang Oposisi (BEO.CO.ID), tentang bantuan dari pemerintah, Mandala mengakui belum ada. Karena pihak aparat melihat rumah yang didiaminya bagus (bukan gubuk).
“Padahal Lidia tidak punya rumah tempat tinggal sendiri, maka terpaksa harus diam dirumah orang,” urai Mandala.
(Amir Syarif– ADV)