Gejolak dukungan politik terhadap Pasangan Calon (Paslon) Bupati Kerinci, Jambi 2025, terdiri dari 4 paslon masing-masing, Darmadi-Darifus, (01) Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan, (02) Deri Mulyadi-Aswanto (04) dan Monadi-Murison (03), selama ini di Kecamatan Kayu Aro, Kecamatan Kayu Aro Barat dan Kecamatan Gunung Tujuh, Kerinci klaim oknum timses “basisnya Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan” dan merebutkan 43 ribu lebih suara ditiga kecamatan tersebut.
Siapapun yang mengklaim, “boleh-boleh saja, tapi yang menentukan adalah rakyat (masyarakat) pemilih dari tiga kecamatan tersebut, bukan kewenangan tim. Karena ke 4 tim Paslon, tiga diantaranya sudah menguasai tiga wilayah kecamatan tersebut, “Paslon Darmadi-Darifus, Deri Mulaydi dan Aswanto, dan Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan”
Dari empat Paslon Bupati Kerinci yang akan bertarungan, 27 Nopember 2024, akan memperebutkan suara 43 ribu lebih di tiga kecamatan paling barat di Propinsi Jambi. Namanya demokrasi, tidak bisa dikuasi satu Paslon. Tadinya Tim Paslon Darmadi-Darifus, dinilai banyak pihak lemah, justru dua bulan terakhir menunjukan eksistensinya kian membaik. Termasuk menguasai bekas Kemendapoan Natasari itu disebut di Jambi, Pasirah di Sumatera Selatan dan Walinagari Sumatera Barat, yang mayoritas asal Pulau Jawa, dan masyarakat asli Kerinci.
Ternyata klaim yang selama ini menjagokan Tafyani-Ezi, justru berbalik arah, dimana tim Deri Mulaydai-Aswanto, dibayangi Darmadi-Darifus, diam-diam bergerak cepat menguasai daerah itu, bersama Monadi-Murison.
Yang namanya gerakan politik. Tidak bisa dibaca sepintas, perubahannya bisa hitungan jam dan hari. Juga tidak salah jika selama ini di klaim basisnya, “Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan” soalnya masyarakat pemilih di tiga kecamatan itu, Kayu Aro Barat, dan Gunung Tujuh, tidak semata melihat tempat tinggal calon, mereka sudah mampu membaca dengan baik, dan menelusuri jejak para Paslon, latar belakang, sosok, pekerjaan selama ini, rekam jejak perjalanan calon.
Mereka sudah mampu membaca semua itu, karena selama ini mereka banyak dibohongi Paslon, pada tiga periode sebelumnya, kini mereka membaca dengan tenang, damai, mencipatakan Pilkada yang aman dan Nyaman. Tak perlu muluk-muluk, semua dipelajari dengan jujur dan professional, sebagai pemilik kekuasaan ada di tangan rakyat, bukan ditangan Tim Sukses dan Paslon?.
Demikian juga di 15 kecamatan lainnya dari total 18 kecamatan di Kabupaten Kerinci, 285 desa dan 2 kelurahan, (287 desa/ kelurahan). Telah berbenah diri, mereka lebih pada melihat dan mempelajari sosok para Paslon baik untuk calon Bupati Kerinci, maupun untuk Calon Wakil Bupati Kerinci. Yang akan memperebutkan 198 ribu lebih daftar pemilih tetap (DPT).
Dan 15 tahun terakhir dari tahun 2009-2014 Kerinci dipimpin Bupati Murasman, dan 2014-2019 dan 2019-2024 dipimpin Dr H Adirozal, MSi (dua periode), kedua tokoh hebat itu, ternyata tak banyak mengubah dan meningkatkan pembangunan Kerinci, malah setelah Adirozal digantikan Pj Bupati Kerinci Asraf, SPt.MSi, 4 Nopember 2023, semuanya tak jauh mengubah keadaan kondisi riil pembangunan Kerinci terkini, Jalan Kabupaten ratusan kilo meter, ditemukan jalan berlobang dan berkubang-kubang, sangat mengganggu percepatan gerakan ekonomi masyarakat.
Kedua masyarakat Kerinci saat ini, masih berobat keluar Kerinci, terutama ke Sumatera Barat (Kota Padang, Bukit Tinggi dan Solok Selatan (Muaro Labuh) dan Kota Jambi, yang jarak tempuhnya tependek waktunya hanya ke Muaro Labuh (+_ 3 jam), kekota lainnya diatas 6 jam perjalanan dan Kota Jambi 12 jam s/d 13 jam, harus membawa orang sakit untuk berobat.
Siapapun yang ditakdirkan menjabat Bupati Kerinci 2024-2029, harus ekstra keras, jujur dan anti KKN untuk menyelesaikan pekerjaan rumah (PR), “dosa dari pejabat sebelumnya?”
Selain tiga PR diatas, ditambah lagi PR pemeliharaan Jaringan (Daerah Irigasi), terdiri dari Irdes (Iirigasi Desa), Daerah Irigasi Semi Permanen dan D.I. Permanen / Industri, belum satupun yang mampu dipelihara secara professional dan menghasilkan produksi 1 : 6 = 1 hektar, bisa menghasilkan 5 s/d 6 ton Gabah Kering Giling (GKG).
Guna menopang secara pasti perekonomian masyarakat Kerinci dari sektor Ketahanan Pangan, minimal untuk daerah (masyarakat) Kerinci yang mayoritas usahanya dari sektor Pertanian, terdiri dari Sawah Fungsional, Tanaman Keras Casiavera (Kayu Manis/ Kulit Manis), Kopi, Kentang dan sayur-mayur.
Dan PR lainnya yang sangat penting dan strategis, menghentikan Penebangan liar Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), menghentikan Penambang Pasir yang telah merusak Lingkungan dan Eko Sistem di Kerinci, yang selama ini berdampak banjir dan pendangkalan Sungai Batang Meraoo, sepanjang lebih kurang 100 km dari hulu di Gunung Masjid (Kerinci Hulu), dibagian hulu Desa Sungai Gelampeh, Kecamatan Gunung Kerinci.
Masyarakat Kerinci, kini ekstra hati-hati menentukan calon pemimpin Kerinci lima tahun kedepan, karena 15 tahun Kerinci, rata-rata pertahun anggaran, menghabiskan dana lebih kurang Rp. 1, 2 triliyun/ tahun anggaran, justru pembangunan Kerinci tertinggal jauh.
Selain, soal penerapan dana beroma praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), minimnya jumlah dana APBN yang bisa dikucurkan pemerintah pusat untuk membantu pembangunan daerah Kerinci.
Karena Bupati, “banyak duduk manis, diruang kerjanya hanya membelanjakan APBD yang ada, bukan berusaha keras menambahnya dari APBN ?”
Dengan kecerdasan masyarakat memilih, mari kita ciptakan Pilkada yang bersih tanpa intervensi dari pihak manapun, damai, aman dan Nyaman.
Jadilah, pemilih yang cerdas untuk mendorong Bupati dan Pemdakab Kerinci yang anti KKN, karena praktik KKN sangat membahayakan kepentingan rakyat (masyarakat) Kerinci lima tahun kedepan. (***)
Penulis/ Editor : Putra Asli Kerinci / Pempred BEO.co.id / Ketua DPD-KWRI Prop. Bengkulu dan Pengamat Kemiskinan di Pedesaan.