spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Berpotensi di Selewengkan, Rp 215 Juta Pembangunan Jalan Lingkungan Desa Gandung Baru Jadi Sorotan

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img


TPK : Honor Kami Saja Tidak Dibayar


LEBONG, BEO.CO.ID – Pembangunan jalan lingkungan Dusun I Desa Gandung Baru, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong senilai Rp. 215 juta bersumber dari Dana Desa ( DD ) tahun anggaran 2024 masih saja terus berpolemik, tidak hanya soal RAB ganda yang menjadi temuan saat dilakukan Monitoring dan Evaluasi ( Monev ). Teranyar, dalam pelaksanan pekerjaan tersebut upah tenaga kerja pun dibayarkan tidak sesuai dengan kondisi senyatanya.


Salah satu warga desa yang ikut dalam pengerjaan pembangunan jalan lingkungan dusun I, berinisial PB kepada beo.co.id mengemukakan bahwa pengerjaan pembangunan jalan tersebut dikerjakan oleh 2 kelompok pekerja dengan upah Rp. 16 juta untuk masing – masing kelompok hingga selesai.


“Awalnya kami minta Rp. 45 juta hingga selesai, tapi oleh Pjs Kades kami ditawarkan hanya Rp. 32 juta. Karena kami juga sedang tidak ada pekerjaan mau bagaimana lagi terpaksa kami menuruti kemauan dari Pjs Kades”, ujar PB dibincangi beo.co.id.


Dalam pelaksanaannya, kata PB, setelah pembangunan jalan lingkungan tersebut selesai dikerjakan, upah yang diterima oleh pekerja juga tidak sesuai dengan janji awal. Saat pembayaran, upah dari masing – masing kelompok juga dipotong sebesar Rp. 1 juta.


“Awalnya upah itu Rp. 32 juta, tapi saat pembayaran dipotong Rp. 2 juta. Alasan Pjs Kades karena pekerjaan yang kami lakukan itu terlalu cepat diselesaikan”, kata PB.

BACA JUGA :  Akui Punya RAB, TPP Sering Tak Dilibatkan Soal DD Gandung Baru


Diakui PB, dalam pengerjaan pembangunan jalan lingkungan tersebut setiap pekerja tidak diberikan upah lansir material. Karena memang material yang di drop tersebut langsung sampai di lokasi pembangunan.


“Tidak ada upah lansir, karena material langsung diantarkan oleh mobil hingga ke lokasi pembangunan”, tukasnya.


Selain itu, PB juga mengaku, beberapa material pembangunan seperti batu kali juga diambil dari lokasi setempat, tepatnya disepanjang aliran sungai Air Aman. Bahkan, beberapa peralatan pendukung pembangunan seperti Arco ( gerobak dorong – red ) tidak disediakan oleh Pemdes setempat.


“Untuk material, seperti batu kali, memang ada beberapa kubik yang diambil oleh warga disekitar lokasi. Itu pun saat pembayaran, kalau tidak salah upah pencari batu ini juga dipotong oleh Kades.

Kemudian kalau alat – alat kerja seperti gerobak dorong setahu saya tidak ada yang disediakan oleh mereka ( Pemdes – red )”, sebut PB.


Sementara itu Tim Pelaksana Kegiatan ( TPK ) Yuli Yanti, beberapa waktu lalu kepada beo.co.id mengaku tidak tahu menahu terkait pelaksanaan kegiatan tersebut. Bahkan selama ini, honorarium TPK tidak pernah dibayarkan.


“Untuk kegiatan ini saya tidak tau menahu, apalagi kalau soal honor TPK. Demi Allah selama ini saya tidak pernah terima, bahkan saya tidak pernah tau kalau honor TPK tersebut selama ini memang ada”, singkatnya.


Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan lingkungan dusun I desa Gandung Baru tersebut Pemdes setempat telah menganggarkan Rp. 85.720.000 terdiri dari Upah Pekerja Rp. 37.000.000, upah Tukang Rp. 16.120.000, upah Mandor Rp. 3.000.000 dan biaya Lansir material sebesar Rp. 29.400.000.

BACA JUGA :  Malam Pergantian Tahun, Kantor BKD Lebong di Serbu Kontraktor

Selain itu, berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber diketahui pembangunan jalan lingkungan dusun I desa Gandung baru tersebut dianggarkan sebesar Rp. 219.430.350. Anggaran tersebut diperuntukkan untuk belanja Barang Perlengkapan seperti Belanja Alat Tulis Kantor Rp. 500.000, Belanja Cetak dan Penggandaan Rp. 251.350, Belanja Makanan dan Minuman Rp. 1.000.000, Belanja Spanduk/Papan Proyek Rp. 800.000, Belanja Jasa Honorarium Tim Pelaksana Kegiatan ( TPK ) Rp. 1.800.000

Sementara untuk Belanja Modal Jalan dan belanja Bahan Baku mencakup pembelian Gerobak Dorong sebanyak 5 Buah Rp. 3.500.000, Cangkul 3 Buah Rp. 285.000, Sendok Semen 3 Buah Rp. 105.000, Sekop 2 Buah Rp. 190.000, Benang Tukang 2 Roll Rp. 30.000, Ember Cor 15 Buah Rp. 180.000, Meteran 5 m 1 Buah Rp. 30.000, Meteran 100 m 1 Buah Rp. 150.000, Papan 2/20 (kayu klas IV) 0,27 M3 Rp. 729.000, Kayu 4/6 (kayu klas IV) 0,5 M3 Rp. 1.350.000, Paku 2 Kg Rp. 50.000.

Sedangkan untuk belanja material terdiri dari belanja Batu Kali sebanyak 167 M3 senilai Rp. 40.080.000, Semen 50 kg/zak sebanyak 428 Zak Rp. 36.380.000, Pasir Pasang 76 M3 Rp. 17.860.000, dan pembelian Tanah Timbunan sebanyak 316 M3 Rp. 28.440.000. ( Zee )

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

Tabut Bengkulu (Dokumentasi Yopoyo)

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org