Mungkin ini pertama kali di Indonesia sebuah desa melahirkan dua Calon Bupati / Kepala Daerah pada Pemilihan Kepala Daerah serentah 27 Nopember 2024 tercatat Desa Senimpik, Kecamatan Siulak, Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi, melahirkan dua Cabup, menjadi kontestan (Calon Bupati) Kerinci 2024-2029, Letkol Darmadi (Purn) TNI-AD dan Monadi Murasman (Putra) Mantan Bupati Kerinci Murasman 2009-2014.
Muncul atau dimunculkan oleh masyarakat setempat, tentu penuh perhitungan, bukan tanpa alasan, kata Zulfahmi (Tokoh muda Kerinci Hulu), kepada redaksi Catatan yang terabaikan, BEO.co.id via sambungan hanphone cellularnya, Kamis pagi 5 September 2024 sekitar pkl 06.19 WIB.
Menurut Zulfahmi, ini pertanda hidupnya gerakan demokrasi di Kabupaten Kerinci, mari kita jaga dan rawat demokrasi damai dalam Pilkada Kerinci 2024 dipenghujung tahun politik ini.
Mari kita rawat pesta demokrasi rakyat yang gembira, damai saling menghargai satu sama lainnya, dalam menggunakan hak politik (hak pilih dan hak untuk dipilih).
Pada Pilkada Kerinci tahun ini ada 4 (empat) kandidat balonbup Kerinci yang lolos sebagai peserta Pilkada yang akan berlangsug 27 Nopember 2024 pasangan Monadi-Murison. Monadi dari Desa Senimpik, Siulak Mukai (Kerinci Hulu). Sedangkan Cawabupnya, Murison dari Desa Tarutung, (Kerinci Hilir).
Cabup Kerinci berikutnya, Darmadi dari Desa Senimpik Kecamatan Siulak Mukai, satu desa dengan Monadi, (Kerinci Hulu). Calon Wakilnya Darifus dari Semurup, (Kerinci Tengah).
Cabup berikutnya, Tafyani Kasim dari Desa Jujun, Kerinci Hilir Calon Wakilnya Ezi Kurniawan dari Desa Sungai Tanduk (Pasar Sungai Tanduk), Kerinci Hulu (Mudik).
Calon Bupati Kerinci berikutnya, Deri Mulyadi dari Semurup, Kecamatan Air Hangat (Kerinci Tengah), dan Cawabupnya Aswanto dari Lempur, Kerinci Hilir.
Telah dicatat sejarah dari puluhan mantan Bupati Kerinci, tiga berasal dari Kerinci Hulu yakni Muhamad Awal (Siulak Panjang) Kerinci Hulu. Murasman Senimpik (Siulak Mukai) Kerinci Hulu dan Adirozal Desa Koto Beringin, (Kerinci Hulu). Dan 15 tahun terakhir (Era pilkada) langsung didominasi Kerinci Hulu.
Tahun 2009 – 2014, H Murasman dan 2014-2019, H. Adirozal dan 2019-2024 kembali Adirozal berkuasa (Bupati Kerinci dua periode). Yang disayangkan masyarakat Kerinci, lima belas tahun terakhir pembangunan Kabupaten Kerinci, tidak jauh bergerak maju, untuk meringankan beban masyarakat Kerinci.
Seperti kesulitan berobat (mendapatkan Kesehatan yang baik), sampai saat ini (tahun 2024-red), masyarakat Kerinci masih harus berobat ke Sumatera Barat, Kota Padang – Bukit Tinggi dan Solok Selatan (Muaro Labuh) dan atau Kota Jambi, yang jarak tempuhnya minimal 6 jam, bahkan ada yang 10 sampai 12 jam diperjalanan.
Bayangkan menderitanya si-Sakit dalam perjalanan yang panjang?. Kenapa sampai separah itu? Karena Kabupaten Kerinci, tidak ada RSU yang layak dan memiliki dokter Spesialis yang cukup.
Selain soal kesulitan berobat.
Masyarakat Kerinci, juga dihadapkan pada masalah infrastruktur jalan Kabupaten Kerinci yang buruk. Dimana-mana sangat mudah ditemukan jalan kabupaten “bak kubangan Kerbau, hancur, longsor dan semak belukar, tidak mampu dirawat (dipelihara) sebagaimana mestinya.
Dan berikutnya pemeliharaan seluruh daerah Irigasi (D.I.), baik yang dikelola langsung oleh Bidang SDA (Sumber Daya Air) Dinas PUPR Kerinci, Dinas PUPR Propinsi dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VI (BWSS-VI) Propinsi Jambi, nyaris tidak mampu dirawat sebagaimana mestinya.
Padahal Kabupaten Kerinci terkenal dengan hamparan Sawah Fungsionalnya (produktif), yang terhampar luas menghijau dari hulu ke hilir, namun pengelolaan Daerah Irigasi (D.I.) dan jaringannya tidak berjalan sebagaimana mestinya.
Masalah Kesehatan, sarana dan prasarana pendukungnya RSU yang layak, dokter spesialis yang cukup dan tenaga medis yang baik (mampu) dan cukup, belum disiapkan Pemdakab Kerinci?.
Dan dua RSU yang dibangun dimasa Bupati Kerinci dijabat Dr H Adirozal, MSi, dua periode belum berhasil diselesaikannya RSU Desa Ujung Ladang, Kecamatan Gunung Kerinci, (kini dipakai sebagai Kantor DPRD Kerinci), RSU Bukit Kerman Kecamatan Bukit Kerman, keduanya belum bisa di operasikan, sampai Adirozal turun jabatan, 4 Nopember 2023 digantikan PJ Bupati Kerinci Asraf.
Siapapun Bupati Kerinci 2024-2029, PR berat untuk menyelesaikan masalah prinsip kepentingan rakyat Kerinci yang sangat mendasar, harus mampu dijawab oleh Bupati Kerinci terpilih nantinya.
Dan hancurnya Kabupaten Kerinci dampak dari banjir bandang tahunan dan banjir rutin bila hujan deras turun, akibat penambang liar dihutan Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS), Tambang Galian C (Batuan), yang tidak mengikuti aturan dan ketentuan perundang-undangan dan peraturan berlaku. Dan ditambah lagi penambang liar yang beroperasi semaunya.
Gupati Kerinci, bukan batas mampu memenangkan pertarungan secara demokratis bagi calon bupati / wakil bupati Kerinci di Pilkada Kerinci tahun ini.
Ada 5 PR penting, kepentingan masyarakat dan menyelamatkan Kabupaten Kerinci sebagai daerah tertinggi di Kepulauan Sumatera, (rawan banjir. Lingkungan rusak dan longsor) maka di butuhkan Bupati Kerinci yang kuat, jujur, berani, dan menguasai topografi daerah untuk memperjuangkan pembangunan Kerinci, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya, bukan kelompok apa lagi keluarga, koleha, tim sukses dan individu tertentu, dari Bupati terlantik itu sendiri.
TENGAH DIUNTUNGKAN? Kerinci tengah terdiri dari 4 (empat) Kecamatan Air Hangat, Air Hangat Barat, Depati Tujuh dan Air Hangat Timur, memunculkan Deri Mulyadi, berpasangan Aswanto dari Lempur Kerinci Hilir. Dengan dukungan masyrakat Tengah, Hilir 8 kecamatan dan Hulu 6 kecamatan, masing-masing hubungan kekerabatan yang kental dan erat.
Sedangkan Kerinci Hilir menampilkan Tafyani Kasim, sebagai cabup Kerinci dan wakilnya Ezi Kurniawan dari Kayu Aro (Kerinci Hulu) keduanya berlatar belakang bisnismen, banyak pihak menilai baik, jika cara berfikirnya menghitung untung dari pengelolaan bisnisnya untuk rakyat (masyarakat) Kerinci, dan jangan sampai sebaliknya, jika pasangan ini terpilih dan mendapat kepercayaan rakyat Kerinci secara moyoritas.
Sebelum muncul Tafyani Kasim, sudah muncul duluan Murison dari Desa Tarutung, Kerinci Hilir sebagai Wakil Monadi, dari Kerinci Hulu, tadinya Kerinci Hilir melalui Forum Kerinci Bersatu (FKB), hilir akan mencalonkan satu calon orang nomor satu, dan tidak mencalonkan nomor dua. Ternyata konsep FKB terabaikan, Tafyani, tidak melakukan musyawarah mufakat dalam menentukan wakilnya, tak heran FKB nyaris terancam bubar, dan pengurus terasnya ada yang sudah mengundurkan diri.
Rupanya, tak cukup batas Murison, detik-detik akhir Kerinci Hilir memunculkan Aswanto (Lempur), berpasangan dengan dokter Deri Mulyadi dari Semurup, Kerinci Tengah. Kini perhatian masyarakat Kerinci, agak fokus ke pasangan Deri Mulyadi-Aswanto.
Masyarakat tengah, sebelumnya sudah menduduki jabatan Wakil Bupati Kerinci, Ir Ami Taher periode kedua Adirozal, 2019-2024 ternyata “jadi ban serap semata” disini pula melahirkan kesepakatan para Depati, Ninik Mamak, tokoh adat, tokoh masyarakat, dan Pemuda cenderung mengutamakan calon nomor satu, karena masyrakat Tengah (Kerinci), sudah pernah menduduki jabatan orang nomor dua. Tak jauh mengubah keadaan dalam pembangunan?.
Dalam demokrasi kecenderung atau pilihan memang dibebaskan sebagai hak demokrasi (kekuasaan) ditangan rakyat (pemilih) yang tidak boleh di intervensi oleh pihak manapun.
Militer-Sipil: Dari 4 Calon Bupati dan Cawabup Kerinci, adalah pasangan Darmadi-Darifus (Semurup), diharapkan masyarakat bisa tampil mendapat dukungan mayoritas masyarakat Kerinci, untuk membenahi Kerinci kedepan, namun sayang terbelahnya dua kekuatan besar Kerinci Hulu dan Kerinci Hilir, ramai mengusung tokoh mereka masing-msing.
Hilir menampilkan tiga calon, satu Calon Bupati dan dua Calon Wakil. Demikian Juga Kerinci Hulu, menampilkan dua orang Calon orang nomor satu dan satu wakil, dengan kata lain, “Kerinci Hulu dan Kerinci Hilir terbelah, artinya sangat tergantung keyakinan masyarakat Kerinci secara menyeluruh pilih yang mana nantinya ?”
Sedangkan mata pilih yang diperebutkan berada di 286 desa se Kabupaten Kerinci, terdiri dari 2 Kelurahan dan 284 desa, 18 Kecamatan dengan jumlah mata pilih lebih kurang, 205 ribu mata pilih, pasangan manapun bila dapat meraih 60 ribu suara, bisa terpilih sebagai pemenang Pilkada Kerinci 2024-2029.
Punya peluang yang sama : Ke empat Cabup dan Cawabup Kerinci 2024 punya peluang yang sama, karena Hilir yang tadinya rencana mengusung hanya satu calon orang nomor satu, lalu di ikuti dua calon untuk Cawabup Kerinci, otomatis berbagi dukungan dan simpatisan, sedangkan Kerinci hulu dua Cabup dan satu Cawabup, semua calon punya peluang, tergantung bagaimana pendekatan tim dengan masyarakat.
Dari keterangan dihimpun menyebutkan, Cabup dan Cawabup Kerinci Tengah, Deri Mulyadi-Aswanto, tergantung sejauh mana kemampuan kerja tim dilapangan meyakinkan masyarakat, Kerinci Hulu, Kerinci Tengah dan Kerinci Hilir.
Dan jika tidak Kerinci Hulu akan kembali tampil sebagai yang terkuat dan bisa memenangkan pertarungan.
Soalnya Monadi Murasman, adalah sosok yang bermain tenang dan pada Pilkada silam 2018, Ia menempati tempat ketiga dari tiga calon waktu itu. Dan dua pekan terakhir saat-saat pendaftaran ke KPU Daerah Kerinci dilakukan, pendukungnya membludak
menghantarkan Monadi, mendaftarkan diri.
Bisa jadi kebetulan, tapi yang jelas pengenalan sosok Monadi, sudah hampir semua kecamatan mengenalnya.
Karena dia sudah lama turun kebawah menyambangi akar rumput dengan membawa cerita, “Petani Pejuang, Pejuang Petani” dimana masyarakat Kerinci mayoritas bertani. Cukup menggambarkan sosok Monadi, dekat dengan warga Kerinci.
Sementara itu, Abul AS Depati, melalui sambungan telephone Cellullarnya, Kamis ( 5 / 9 / 2024 ) mengatakan dari 4 (empat) pasangan calon Bupati Kerinci, “kita harus melihat lebih jauh sosok yang tampil, baik dari Kerinci Hilir, Tengah dan Hulu” ujarnya.
Sosok atau reputasi calon, sangat menentukan bagi masyarakat luas Kerinci, untuk menentukan pilihan mereka, jatuh secara moyoritas kepada siapa ?.
Diantaranya sosok Darmadi, jelas telah teruji di militer, mengenai disiplin dan kerja kerasnya dan dikenal baik, ramah dan tidak angkuh (sombong), dan dia bagian yang tak terpisahkan dari Depati Intan Asli di Tigo Luhah Tanah Sekudung, (Siulak)-Kerinci.
Bukan “kawe-kawe / baru” karena berdirinya Tiga Luhah Tanah Sekudung, bukan mudah sejarahnya panjang, dan bersatu padu para pendahulu, dengan semua pihak sampai sekarang, jelasnya.
Majunya Darmadi, selaku Calon Bupati Kerinci, sudah dengan pertimbangan matang dari tim keluarga, dan sesepuh ditiga Luhah Tanah Sekudung, Siulak Depati Intan Asli “bukan yang ngaku-ngaku depati Intan, tegas Abul AS Depati kepada redaksi BEO.co.id, Catatan yang terabaikan.
Tentu beda dengan Samsu Arifin Depati Intan Muaro Masumai, yang menjadi tulang punggung Tim Tafyani Kasim, untuk merebut suara di Tigo Luhah Tanah Sekudung (Siulak) kita buktikan nanti, pada hari puncaknya tegas Abul AS Depati.
Tiga kekuatan di Tigo Luhah Tanah Sekudung (Siulak), terdiri kalbu besar Depati Intan (Asli), didukung oleh Depati Mangkubumi Kulit Putih Sukobrajo dan Rajo Simpan Bumi, yang keturunannya menyebar luas dan menyatu dengan masyarakat Alam Kerinci, “Kerinci Sakti” tanpa membeda-bedakan satu dan lainnya. Sepakat mendukung, Darmadi-Darifus, dan memenangkannya pada Pilkada Kerinci 2024-2029, tegasnya.
Dibantah Samsu: Samsu Arifin Depati Intan Muaro Masumai, yang juga berasal dari kalbu Depati Intan, Siulak Mukai membantah keras Kerinci Hilir pecah (terbelah), masyarakat Kerinci Hilir menjagokan Tafyani Kasim Bupati Kerinci terpilih 2024-2029.
Masyarakat Hilir tidak butuh 02 (Cawabup), sebagaimana disampai A Rahman dalam suatu pertemuan di Kerinci Hilir dua pekan lalu, namun Samsu tidak menjelaskan dimana pertemuan dilakukan?.
Para elite politik Kerinci Hilir, telah menyatakan siap menjadikan Tafyani Kasim orang nomor satu memimpin Kerinci 2024-2029, Kerinci Hilir diera Pilkada langsung sudah dua kali menjadi “ban serap, A Rahman (Wakil Bupati Murasman, 2009-2014 dan Zainal Abidin, 2014-2019 Wakil Bupati Adirozal” Hilir sudah merasakan jadi ban serap, seperti apa tegas Samsu Arifin.
Saya, yakin Tafyani_Ezi Kurniawan, akan memenangkan pertarungan, pengalaman saya sudah dua kali menjadi tokoh Siulak menjadi bupati, itu terbukti jika kali ini gagal, saya akan tinggalkan Tigo Luhah Tanah Sekudung, Kerinci. Tantang Samsu Arifin, pada awak media ini via sambungan telephone Cellullarnya, (Kamis), 5 September 2024.
Solusinya dari pengamatan Tim Catatan yang terabaikan, ( Redaksi BEO.co.id – ) Abul AS Depati dan Saudaranya Samsu Arifin Depati Intan Muaro Masumai, sah-sah saja berbeda pandangan dalam politik, tapi bukan “adu jotos” mari kita semua mendewasakan diri berpolitik, dan merawat demokrasi damai, melahirkan pemimpin Kerinci yang Jujur, Cerdas, Benar, Disiplin yang kuat, mampu membangun Kerinci, melepaskan kepemimpinannya dari praktik KKN, “Kolusi, Korupsi dan Nepotisme” yang terjadi selama ini.
Harapn masyarakat Kerinci, siapapun Bupati Kerinci lima tahun kedepan, buktikan mampu menyelamatkan Kerinci dari banjir bandang, banjir rutin saat hujan deras turun. Menghentikan penebangan liar di hutan TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat), Pengrusakan lingkungan oleh tangan-tangan jahil, (Penambangan yang bertentangan dengan petunjuk perundang-undangan berlaku) dan lima tahun terakhir pendangkalan Sungai Batang Meraoo, sudah dalam kondisi yang sangat memperihatinkan.
Diperlukan peimpin Kerinci yang berani, jujur, benar memperjuangkan kepentingan kesejahteraan masyarakat Kerinci.
Dan menghancurkan praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme), mampu bertindak tegak lurus, menciptakan rasa keadilan ditengah masyarakat. (***).
Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan. (Pempred BEO.co.id / Ketua DPD-KWRI Propinsi Bengkulu, Pengamat masalah Kemiskinan di Pedesaan.