LEBONG, BEO.CO.ID – pengadaan buku tematik bertema “Lingkunganku dan Binatang“ baru – baru ini dikeluhkan layanan PAUD dikabupaten Lebong. Disamping harga yang dinilai “mahal” yakni mencapai ratusan ribu rupiah, kabarnya buku yang di distribusikan ke layanan pendidikan usia dini tersebut juga tak sesuai pesanan.
Salah satu sumber, sebut saja Cik Gu (nama samaran – red) mengatakan, layanan PAUD penerima bantuan operasional dari pemerintah telah menyisihkan 35 % dana BOP untuk belanja pengadaan buku ini. Hanya saja, buku yang di distribusikan penyedia tidak sesuai pesanan.
“Sesuai surat pernyataan serah terima barang, buku yang kami terima ini hanya ada 1 macam. Kalau harganya mencapai Rp. 100 ribu lebih/buku. Pada hal kami cek di toko online lain harga buku tersebut 1 paketnya ada dikisaran Rp. 80.000, itupun berjumlah 4 – 5 item buku”, kata Cik Gu kepada media ini, Kamis (11/10).
Buku tematik PAUD ini, dipesan melalui Sistem Informasi Pengadaan Sekolah (SIPLah), yakni semacam sistem elektronik yang dapat digunakan satuan pendidikan untuk melaksanakan proses pengadaan barang dan jasa (PBJ) melalui daring dengan menggunakan sistem pemerintah.
“Layanan PAUD ini membeli buku ke penerbit Masmedia, tapi itu bukan kami yang pesan. Waktu BOP cair kami hanya di suruh tranfer ke nomor rekening yang sudah di tunjuk oknum pejabat di dinas Dikbud”, ucap Cik Gu.
Disebutkannya buku tematik PAUD mulai ini di distribusikan mulai bulan November, menyusul dana BOP PAUD baru dicairkan di akhir Oktober lalu. Tapi buku yang di salurkan ke PAUD tersebut adalah buku kelompok B untuk usia 5 -6 tahun.
“Kalau siswa PAUD kami ini ada 35 orang, kemudian dana BOP kami terima Rp. 10. 500.000 artinya Rp. 3.675.000 atau sebesar 35 % itu harus dibelanjakan untuk buku atau bisa juga Alat Peraga Edukatif (APE – red). Tapi yang kami sesalkan masa dana sebesar itu cuma dapat 35 buah buku,” keluhnya.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Plt kepala dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Elvian Komar S. Ag dan pengelola BOP PAUD Wisnu Dwiyartikha M. Pd saat ingin dikonfirmasi sedang tidak berada di kantor.
“Kebetulan pak kadis dan pak Wisnu tidak ada dikantor karena tadi ada kegiatan di TK pembina”, ujar salah satu staf kantor Dikbud.
Berdasarkan data yang di peroleh, sejauh ini terdapat 108 layanan PAUD yang masuk sebagai penerima bantuan operasional dari pemerintah dengan total nilai mencapai Rp. 976. 500. 000 untuk tahap pertama. Kemudian, dari jumlah tersebut diketahui hanya 98 layanan yang telah mencairkan BOP, sedangkan 10 lainnya memilih untuk tidak menerima bantuan tersebut. ( Zee )