LEBONG, BEO.CO.ID – Zetriansyah, SH kuasa hukum Badruzzaman menanggapi telah digelarnya konferensi Pers di Sekretariat BMA Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu dan telah dijawabnya somasi yang telah sampaikan sebelumnya, Selasa (4/10/22).
Menurut Zetriansyah secara tegas menyampaikan, terkait surat keputusan (SK) Bupati Lebong Nomor 396 Tahun 2021 tentang Pengangkatan Pengurus Badan Musyawarah Adat Kabupaten Lebong terbit tanggal 10 November 2021.
“Dibawah kepengurusan Nedi Arianto telah dibatalkan dengan adanya putusan PTUN,” tegas Zetriansyah melalui pesan via Whatsapp, (4/10/22).
Lanjut dia menerangkan, silahkan saja kalau Nedi Arianto mau buat LSM BMA atau Ormas BMA, sepanjang ada SK dari menteri hukum dan HAM. Dan pihaknya mohon kepada bapak bupati Lebong untuk segera melaksanakan putusan PTUN.
“Kami menghormati jika Bupati Lebong terpaksa melakukan banding atas desakan ormas BMA di bawah kepemimpinan Nedi Arianto,” lugasnya.
Lebih jauh dia menuturkan untuk siap besinergi dengan pemkab Lebong dan merangkul Nedi Arianto untuk masuk di kepengurusan BMA dibawah kepemimpinan Badruzzaman.
“BMA dibawah Badruzzaman telah banyak berbuat untuk mengembangkan adat Lebong dan sudah mengeluarkan buku tentang adat Lebong,” tulisnya.
Sambung dia menjelaskan lagi, perlu diketahui bahwa kepengurusan Badruzzaman sudah pernah memberikan gelar kehormatan kepada gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah dengan gelar kehormatan Rajo Agung.
“Dan BMA dibawah kepengurusan Badruzzaman sah berdasarkan SK bupati Lebong Nomor 347 Tahun 2017 tentang Pengangkatan Pengurus Badan Musyawarah Adat Kabupaten Lebong Masa Bakti Tahun 2018-2023,” tutup Zetriansyah. (Sbong Keme)