KERINCI, BEO.CO.ID– Dinas Kesehatan Kabupaten Kerinci, Provinsi Jambi yang berkantor di Bukit Tengah dibawah pimpinan bapak Hermendizal, pasalnya telah terjadi mis komunikasi antara petugas piket dengan oknum wartawan yang ditolak masuk, (07/05/2021).
Akibat peristiwa terjadinya perang mulut antara petugas dan oknum wartawan membuat suasana menjadi ricuh. Hal inilah awal dari persoalan meminta tanda pengenal yang merupakan identitas wartawan yaitu surat tugas atau kartu Pers yang diminta petugas piket.
Salah satu bukti syarat untuk dapat bertemu dan konfirmasi dengan Kadis Kesahatan Kabupaten Kerinci, tapi anehnya setelah kartu Pers diberikan (dilihat) kepada oknum petugas piket malah petugas meminta KTP (kartu tanda penduduk) kepada wartawan atas nama Dilas disal dan Saprinal. Disinilah tersulutnya, kesalahan pahaman antara “DINKES KERINCI – WARTAWAN.”
Berikut laporannya : Menurut Dilas (50 tahun) salah satu oknum wartawan yang mengalami langsung peristiwa tersebut, (10/05/2021) menjelaskan pada awak media ini, “bahwa saya (Dilas red) sudah puluhan tahun mengeluti dunia wartawan, hidup saya memang wartawan, baru kali ini saya dalam menjalankan tugas konteknya konfirmasi diminta KTP ( kartu tanda penduduk) dan tidak berlaku kartu pers,” jelasnya.
Ditambah Dilas, anehnya di Dinas Kesehatan Kerinci saat ini terlalu berbelit- belit jikalau ada oknum wartawan yang ingin bersua (konfirmasi red) dengan Kadis Kesehatan Kabupaten Kerinci kami datang kata dilas bukan hura-hura tapi membawa bermacam informasi tentang dinas terkait.
“Salah satu bentuk Dinkes Kerinci mempersulit untuk wartawan menjalankan tugas pokoknya yaitu konfirmasi. Ini sudah melanggar undang-undang No 40 tahun 1999 yang bisa dikenakan sanksi denda dan pidana,” tegas Dilas masih kecewa atas peristiwa yang dialaminya.
