Yayasan NAL : “Kita berwacana akan melakukan penyelamatan DAS Ketahun dan Air Kotok“
LEBONG, BEO.CO.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini tengah melakukan persiapan dan mentargetkan untuk dapat ikut perlombaan Kabupaten Kota Sehat (KKS) ditingkat nasional.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong, Rachman mengatakan bahwa pihaknya tengah menyiapkan serta mentargetkan kabupaten Lebong dapat mengikuti perlombaan KKS ditingkat Nasional.
“Untuk tahun depan kita mencoba menyiapkan kabupaten kita untuk ikuti lomba KKS. Bukan hanya lomba yang terpenting dapat mengubah lingkungan kita untuk lebih baik lagi dan bersih,” kata dia kepada Beo.co.id di RSUD Ujung Tanjung, Jumat (26/5).
Selain itu, pihaknya telah menjalankan program Open Defecation Free (ODF), stop buang air besar sembarangan (SBS) disetiap desa dan kelurahan. Dan untuk yang sudah berstatus ODF baru mencapai 37 % (Persen) diwilayah Kabupaten Lebong.
“Target kita tahun ini paling tidak dapat menaikan 80 persen keatas di desa – desa kita yang sudah berstatus ODF dan kita juga mentargetkan 45 desa yang bisa mendeklarasikan, sebagai syarat utama untuk mengikuti KKS itu minimal 80 persen sudah ODF,” urainya.
Tidak hanya menjadi desa sebagai berstatus OPF, dia juga menyampaikan bahwa pihaknya telah menjalankan program pemicuan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di desa dengan bertujuan untuk mengubah prilaku masyarakat.
“Melakukan pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan, untuk menjaga lingkungan tidak membuang sampah sembarangan serta membangun kesadaran masyarakat terhadap lingkungan yang sehat dan jamban yang sehat untuk tidak membuangan air besar di sungai,” tuturnya.
Sementara itu, pegiat lingkungan hidup Yayasan Nuansa Alam Lestari (NAL) Kabupaten Lebong, Devi Gunawan mengatakan, pihak secara penuh sangat mendukung program pemerintah yang tengah dipersiapkan dan tengah berjalan yaitu program Kabupaten Kota Sehat.
“Terkait KKS kita sangat mendukung program yang telah diterapkan pemerintah, justru Yayasan NAL sendiri telah bertindak dan sekarang telah turun kelapangan melakukan pengambilan sampah rumah tangga, ini adalah salah satu bentuk kepedulian kita terhadap lingkungan, guna menciptakan kabupaten Lebong yang bersih,” ungkap Devi, Jumat (26/5).
Lanjut dia, dalam penanganan pengambilan sampah rumah tangga akan memberi gambaran atau cerminan kepada masyarakat, agar untuk tidak membuang sampah sembarangan. Dan ia juga menerangkan, pihak telah memiliki pelanggan yang telah bekerjasama dengan Yayasan NAL kurang lebih tiga ribu pelanggan dalam pengambilan sampah rumah tangga.
“Target kita tahun depan atau diakhir 2023 ini 6 ribu dan sampai 7 ribu pelanggan. Untuk ketahui kurang lebih dari 3 ribu pelanggan itu terdiri Kecamatan Lebong Utara, Amen dan Lebong Sakti itu pun belum full, pengambilan sampah rumah tangga ini telah berjalan 2 bulan menuju ke bulan,” terangnya.
Yayasan NAL memiliki program kedepannya, selain penanganan sampah rumah tangga yaitu program peduli terhadap daerah aliran sungai (DAS) Ketahun dan Sungai Air Kotok, diantaranya penanaman pohon penghijauan dengan bekerjasama dengan pihak perusahaan PLTA diwilayah Kabupaten Lebong.
“Kita berwacana akan melakukan penyelamatan DAS Ketahun dan Air Kotok bekerjasama dengan pihak perusahaan sumber energi yang ada di Kabupaten Lebong, kembali ke program KKS ini bertujuan untuk masyarakat sehat, kalau sehat tentu ekonomi akan membaik jika sakit tidak bisa mencari nafkah,” demikian disampaikan Ketua Yayasan NAL. (Eluban RI/Sbong Keme)
