spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

RS Al-Shifa Gaza Dikelilingi Tank, Pengungsi Ditembak & di Bunuh

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
Situasi di kompleks RS Al-Shifa yang ada di Gaza City pada 8 November lalu, dengan para pengungsi berlindung di halaman rumah sakit (dok. REUTERS/Doaa Rouqa/File Photo Acquire Licensing Rights)

Kondisi RS Shifa di Gaza, kian mencekam  sampai minggu 12 Nopember 2023 berdasarkan laporan petugas WHO (Badan Kesehatan Dunia). Dikutif, BEO.co.id kembali. Kondisi terkini kian memburuk, kekejaman Yahudi Israel dan Zionisnya, kejahatan kemanusiaan, lebih kejam dari kejahatan perang, tentara Israel membabi buta membunuh masyarakat sipil, bukan Hamas bersenjata.

Selengkapnya juga dikutif dari laporan yang ditulis Oleh: Nugroho Editor: Heri Firmansyah 12 Nov 2023 – 16:57 location_on Pusat Pemberitaan. Berikut petikannya.

Warga Gaza mengevakuasi korban akibat bombardir rudal Israel (Foto: WHO)

KBRN, Gaza: Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) kehilangan kontak dengan stafnya yang berada di Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara. Laporan muncul di tengah serangan Israel yang berulang dan terus menerus selama 48 jam terakhir di lingkungan RS Al-Shifa.

Laporan terakhir menyebutkan rumah sakit itu dikelilingi oleh tank. Staf WHO melaporkan RS tersebut kekurangan air bersih dan berisiko menghentikan fungsi-fungsi penting yang tersisa.

Ini termasuk penghentian operasional ICU, ventilator, dan inkubator yang membahayakan nyawa pasien. Keputusan akan melakukan penghentian tersebut dikarenakan rumah sakit kekurangan bahan bakar.

“Kami berasumsi kontak kami bergabung dengan puluhan ribu pengungsi yang mencari perlindungan di lingkungan rumah sakit dan melarikan diri dari daerah tersebut.

Ada laporan bahwa beberapa orang yang melarikan diri dari rumah sakit telah ditembak, terluka, dan bahkan terbunuh,” tulis WHO dalam keterangan tertulis, Minggu (12/11/2023).

Rumah Sakit Al-Shifa merupakan kompleks medis terbesar di Gaza. Serangan terhadap RS ini  menyebabkan sejumlah warga tewas dan banyak lainnya terluka. 

Unit perawatan intensif mengalami kerusakan akibat pemboman, sementara area rumah sakit tempat pengungsi berlindung juga rusak.

Seorang pasien yang diintubasi dilaporkan meninggal dunia ketika listrik padam.

WHO sangat prihatin terhadap keselamatan para petugas kesehatan. WHO juga mengkhawatirkan  ratusan pasien yang sakit dan terluka, termasuk bayi yang memerlukan alat bantu hidup.

Sementara, para pengungsi juga masih berada di rumah sakit tersebut. Jumlah pasien rawat inap dilaporkan hampir dua kali lipat dari kapasitasnya.

“Pasien yang mencari layanan kesehatan tidak boleh merasa takut. Dan, petugas kesehatan yang telah bersumpah untuk merawat mereka tidak boleh dipaksa mempertaruhkan nyawa mereka sendiri untuk memberikan layanan,” kata WHO.

WHO kembali menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ini adalah satu-satunya cara menyelamatkan nyawa dan mengurangi tingkat penderitaan yang mengerikan. 

Rumah sakit, pasien, staf kesehatan, dan orang yang berlindung di fasilitas kesehatan harus dilindungi. Keharusan ini tercantum dalam Konvensi Jenewa dan Hukum Humaniter Internasional.

( BEO.co.id / Gafar Uyub Depati Intan ).

Kisah Singkat Jurnalis Gudi Podcast Kemenag Rejang Lebong

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Headlines

spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Latest Posts

https://situs-toto.togel.togetherband.org