KOTA CURUP, BEO.CO.ID – Membiasakan diskusi sebelum berangkat bertugas kelapangan dan kembali dari tugas melakukan liputan, pemantauan dan monitoring pembangunan disegala sektor sangat penting dan strategis bagi bagi Wartwan (Jurnalist), hal ini dijelaskan Gafar Uyub Depati Intan Ketua DPD-KWRI Bengkulu, usai melakukan diskusi diruang kerjanya, Jum’at 11 Nopember 2022 lalu.
Menurut Bang Ayub, begitu Ia akrab dipanggil seharinya mengatakan membiasakan diskusi mulai dari jumlah pesertanya dan hal-hal yang kecil sangat penting, penting dilakukan, apa lagi liputan hal-hal yang rumit dalam peristiwa yang melibatkan, oknum ‘’orang-orang pintar dan cerdas dibidangnya, tapi belum tentu jujur dalam memberikan keterangan’’ ujarnya.
Maka DPD-KWRI Bengkulu, bersama sejumlah Wartawan yang bergabung didalam organisasi, sering kita ajak berdiskusi, kadang jumlahnya kecil tiga dan lima orang dari media yang berbeda, dengan temuan dan informasi yang diperoleh berbeda pula.
Sebagai ketua organisasi saya hampir setiap saat menyediakan waktu, sepanjang kesehatan saya sedang mempuni artinya sehat. Saya berharap diskusi-diskusi kecil ini selalu dilakukan pada jam-jam tertentu setiap hari dan malamnya.
Dari temuan lapangan dan informasi yang berkembang dari sebuah keadaan (peristiwa), dibicarakan dengan bebas dan demokratis. Sehingga memperkaya bahan diskusi, yang tidak diketahui masing-masing pihak akhirnya menjadi tahu.
Pahrodi Riswan, akrap dipanggil Haris, mengatakan ‘’kita bukan orang pintar dan cerdas, tapi orang yang ingin tahu kejadian yang sebenarnya dari sebuah peristiwa dan diamin Jhon BPN’’
Dengan adanya diskusi-diskusi kecil dengan para senior yang telah banyak memperoleh pengalaman ‘’manis dan pahitnya dunia Wartawan, kita akan banyak tahu dan termotivasi dalam menjalankan tugas sebagai seorang jurnlist,’’ paparnya.
Soalnya menurut Haris yang juga Pemimpin Redaksi Media Online COVID19.COM ini mengatakan Wartawan tergabung dlam DPD-KWRI Bengkulu, kebanyakkan lahir dari Otodidak bukan akedemisi dan memiliki keterbatasan ilmu dibanyak bidang dan kesulitan yang tinggi dalam menghadapi tantangan.
Dengan adanya tempat dan waktu disediakan ‘’Pak Ketua DPD-KWRI Bengkulu ini, mengadakan diskusi dengan mendiskusikan temuan dan informasi yang diperoleh, bisa membuka jalan lebih baik lagi’’
Bang Ayub, pada bagian lain setelah diskusi usai mengatakan, ‘’diskusi bukan hanya batas menggali dan mempelajari temuan dari masing-masing Wartawan, ini juga merupakan silaturrohmi antar sesama Wartawan, dan info tentang seputar keadaan keluarga Wartawan, banyak manfaat yang diperoleh’’ paparnya.
Bagi saya sangat menarik, ditangkap dan disimak infonya tentang keluarga Wartawan umumnya berada pada garis kesulitan berupa, ‘’ekonomi, kesulitan mendapatkan informs dan tanggpan dari sumber yang jujur dan berkompeten saat dikonfirmasi suatu masalah, apa lagi kita berada didaerah’’ jelasnya.
Lewat diskusi, secara tak langsung terbangunnya silaturrohmi, selain menambah ilmu, berbagi cerita dan pengalaman, juga melepas rindu dengan teman-teman yang sudah lama tidak bertemu.
Maka saya menghimbau pada seluruh Wartawan anggota DPD-KWRI Bengkulu, dan media lainnya, jika sedang ada waktu lowong mari kita gunakan untuk diskusi, seputar dunia Jurnalistik dan temuannya.
Saya pribadi selalu menggunakan cara membaca dengan istilah, ‘’ilmu kita ditambah ilmu orang, baca situasi, lihat kondisi, dan dengar siaran pemerintah’’ Karena dunia Wartawan sangat luas dan tanpa batas untuk tahu dan mengetahui sesuatu yang tersembunyi. Nah…marilah kita diskusi, belajar memahami masalah yang berkembang harap Bang Ayub.
(BEO.co.id/ Biang Tebok)