Suardes, S.A.P, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia, (APDESI) Kabupaten Kerinci, Prop. Jambi menghimbau pada seluruh Kepala Desa (Kades) dan segenap aparatur desa di Bumi Sakti Alam Kerinci agar senantiasa menjaga sikap netralitas dalam pilkada serentak di tahun 2024 ini, baik pada Pilbup Kabupaten Kerinci maupun Pilgub Provinsi Jambi.
Karena sekarang kita telah memasuki tahapan-tahapan Pilkada yang pemungutan suaranya akan diselenggarakan pada Hari Rabu Tanggal 27-November-2024 mendatang, maka netralitas Kepala Desa dan Aparatur Desa menjadi prinsip penting untuk menghasilkan pilkada yang demokratis, berintegritas, dan jauh dari pengaruh pemihakan kepada kelompok dan golongan tertentu, tegasnya pada redaksi BEO.co.id, Via sambungan telephone Cellullarnya, Senin (23/9/2024).
Disa’at kampanye nanti Kepala Desa dan Aparatur Desa tidak boleh menghadiri dan mengajak kepada warga untuk mendukung salah salah satu pasangan Calon Bupati Kerinci 2024-2029, jelasnya.
Biarlah masyarakat mencari pemimpin itu yang pernah merasakan pahitnya penderitaan hidup dari bawah, sehingga dia faham dan mengerti serta peduli dengan nasib Wong Cilik.
Yaitu karakter pemimpin yangg selalu mempertanyakan dan ingin mengetahui keluhan dan kesulitan-kesulitan yang dialami oleh rakyat kecil.
Karena pemimpin yg sejati adalah lahir dari rahim rakyat, sehingga ia mendengar keluhan dan jeritan rakyat bukan menari diatas penderitaan rakyat.
Pemimpin era sekarang ini seyogyanya Publik Servis yaitu pemimpin yang melayani, bukan pemimpin yang minta dilayani, akan tetapi pemimpin adalah pelayan rakyat.
Maka dia akan berupaya menggali potensi-pitensi daerah untuk dikembangkan demi kesejahteraan rakyatnya karena tujuannya mulianya adalah bagaimana menghapus ratapan tangis rakyat miskin yg selama ini menderita jika tersenyum pun itu merupakan senyum yang dipaksakan.
Maka marilah kita cari sang leader yang mampu membuat wong cilik tersenyum bahagia, kata mantan Wartawan Surat Kabar Mingguan BiDiK INDEPENDENT Bengkulu, era tahun 2000-an, kepada penulis Opini ini / Redaksi BEO.co.id.
Dari keterangan dan data dihimpun penulis, diperoleh lima tahun terakhir, setelah berakhirnya masa jabatan Dr. H. Adirozal, MSi-Ir Ami Taher, 2019 – 2024, 4 Nopember 2023 Ia digantikan Pj. Bupati Kerinci Asraf SPt.MSi, Nyaris sama sekali tidak ada kemajuan yang signipikan bagi kemajuan pembangunan Kabupaten Kerinci.
Dan pembangunan yang tercatat terparah dan menderita bagi rakyat (masyarakat) Kerinci, pertama masalah Kesehatan, suka tidak masyarakat Kerinci, masih terpaksa berobat ke Sumatera Barat, Kota Padang, Bukit Tinggi dan Muaro Labuh, Solok Selatan. Pejabat Pemdakab Kerinci seharusnya punya malu dengan kondisi riil tersebut. Dan sudah berjalan puluhan tahun lamanya.
Dan tidak sedikit si-sakit yang wafat diperjalanan, baik saat berangkat maupun kembali kekampung halaman di Kerinci.
Kesulitan itu, karena dua RSU yang dibangun selama 10 tahun dari periode pertama Dr H Adirozal, MSi, menjabat Bupati Kerinci dua periode 2014-2019 dan 2019-2024 “gaga” membangunan Kerinci, bidang Kesehatan sarana dan prasarana serta pengadaan dokter spesialis.
Kedua RSU yang belum bisa di operasikan, 1 RSU di Desa Ujung Ladang Kecamatan Gunung Kerinci, (Siulak) dan kedua RSU Bukit Kerman Kecamatan Bukit Kerman, Kerinci. Sampai tahun 2024 masyarakat Kerinci masih berobat keluar daerah Kerinci, termasuk ke Kota Jambi, ibu Kota Propinsi Jambi, yang jarak tempuhnya ratusan kilo meter, memakan waktu paling singkat 8 s/d 12 jam perjalanan.
Masalah kedua soal Infrastruktur, Jalan Kabupaten Kerinci, sangat mudah ditemukan berlobang-lobang dan berkubang-kubang bak kubangan kerbau, alasan klasik dana kecil, tidak cukup, tidak ada dana, cerita kuno itulah yang sering kita terima, bila pejabat teras Kerinci diminta keterangannya.
Masalah ketiga pemeliharaan dan peningkatan fisik daerah irigasi (D.I.), yang tidak mampu ditingkatkan dan dipelihara, alasannya sama dengan jalan dan lainnya.
Masalah ke empat totalitas menurunnya prestasi hampir semua Cabang Olah Raga, dimana ditahun 1977 s/d 1982 Kabupaten Kerinci disegani kawan dan lawannya di Propinsi Jambi, kini Kerinci berada di nomor buncit dari 11 Kota dan Kabupaten se Propinsi Jambi. Termasuk MTQ (Musabaqah Tilawatil Qur,an, dulu Kerinci punya nama, kini meratap dalam catatan pahit.
Karena yang berkembang luar biasa 20 tahun terakhir, justru praktik KKN (Kolusi, Korupsi dan Nepotisme). Dan dugaan kuat pelakunya hampir 90 persen bebas dari jeratan hukum. Itu hebatnya, “oknum pejabat Kerinci bermain” dan tak sedikit oknum aparat penegak hukum “lumpuh di Kerinci” suka tidak suka untuk saat ini, itu Kerinci.
Dan putra terbaik Kerinci, Dr H Adirozal, MSi, mantan Bupati Kerinci dua periode itu, selain meninggalkan catatan hitam (gagal) bangun Kerinci, Ia mencatatkan dirinya Bupati/ Kepala Daerah terkaya ketiga se Propinsi Jambi, di akhir masa jabatannya yang dikeluarkan pengumumannya oleh LHKPN (Laporan Hasil Kekayaan Penyelenggara Negara), dengan jumlah kekayaannya Rp8, 7 miliar.
Kehancuran Kerinci selama 20 tahun terakhir, harus mampu dijawab oleh Bupati Kerinci 2024-2029, hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 27 Nopember 2024, sekitar lebih kurang 65 hari akan dilaksanakan pemerintah.
Dalam pilkada tahun ini ada 4 pasang Calon Bupati Kerinci yang akan bertarung antara lain pasangan “Monadi-Murison, Deri Mulyadi-Aswanto, Tafyani Kasim-Ezi Kurniawan dan Darmadi-Darifus” Calon memang banyak, tapi Kerinci ksis pemimpin, siapa diantara 4 calon yang akan memenangkan Pilkada Kerinci tahun ini, harus mampu menjawab tantangan berat (PR) = Pekerjaan Rumah, yang harus dijawab.
Bukan batas mampu memenangkan Pilkada Kerinci dan menduduki jabatan orang nomor satu, karena praktik KKN dua periode Adirozal menjabat Bupati Kerinci, meninggalkan setidaknya catatan buram, mengkhianati Visi dan misinya sendiri. Dan 10 program unggulannya, mewarnai kegagalannya membangun Kerinci.
Kami sependapat dengan himbauan Ketua APDESI Kerinci, Suardesi S.A.P, masyarakat Kerinci harus cerdas menggunakan hak pilihnya nanti, pilih yang terbaik dari empat calon, “yang ada, tak ada Tali akarpun jadi” siapapun yang terpilih dan dilantik kita harapkan mampu menyelesaikan PR berat peninggalan mantan Bupati Kerinci dua periode, “Adirozal” yang punya banyak tempat tinggal, “Padang Panjang, Darmasraya, Sumbar, Kota Jambi dan Koto Rendah Kerinci”
Bupati Kerinci 2024 – 2029, selain menjawab dan menyelesaikan PR (Pekerjaan Rumah), 2 RSU, (Kesehatan), Jalan Kabupaten, Daerah Irigasi (D.I.), Peningkatan Olah Raga, dan lebih berat lagi menyelamatkan Lingkungan yang berantakan, akibat Penambangan Pasir baik yang punya Izin, apa lagi liar yang telah membuat pendangkalan Sungai Batang Merao.
Dan menghentikan penebangan hutan TNKS (Taman Nasional Kerinci Sebelat), secara liar, yang telah berakibat pada banjir bandang hampir setiap tahunnya, dan banjir setiap derasnya hujan turun dan lingkungan sudah kropos dan abrasi dimana-mana. ( *** ).